Chapter 9

903 125 6
                                    

Sejelek apapun karya seseorang, budayakan untuk tetap menyukainya ya gaes. Klik icon ⭐ di pojok kiri bawah.
.
.
.

Selamat membaca
.
.
.

Semenjak ada Nana, (Name) merasa lebih baik dan terurus. Biasanya tak ada yg menemaninya kini ada orang yg selalu menemaninya. (Name) merasa sanggat bahagia dan ia sudah terbiasa dengan kehadiran Nana di sampingnya, dari yg semula ia memanggil Kakak, (Name) sudah berani memanggil 'Ibu' pada wanita yg selalu memakai Lolita Kimono itu.

"(Name) apa kau sudah siap?!" Nana melihat gadis kecil itu yg sedang memakai topi pantai.

"Umm...." (Name) mengangguk semangat.

Ia belum pernah ke pantai, ia hanya melihat foto pantai yg ada di majalah atau komputer yg ditunjukan Yuki padanya karena itulah ia sanggat bersemangat.

"Kalau begitu, ayo!" Seru Nana sembari menggendong gadis berumur 4th itu.

Di sepanjang jalan menuju mobil keduanya tampak akrap bahkan sudah seperti ibu dan anak, hal itu juga dikomentari oleh Koyou dan Yuki bahkan (Name) yg kurus kini sedikit berisi semenjak Nana yg memberinya makan dan susu.

Nana juga menghilangkan efek buruk dari obat tidur itu, meski ia tak bisa menyembuhkan kemampuan berkonsentrasinya tp Nana melatihnya untuk bisa berkonsentrasi.

Lain halnya dengan Dazai, pria iblis itu hanya merengut melihat (Name) yg sudah membaik bahkan tumbuh menjadi gadis yg sehat. Timbul niat buruk di ht Dazai saat melihat (Name) berangsur membaik.

••••

"Nona, Bos sudah menyiapkan makan malam untuk kalian." Seorang mafioso membungkuk pada (Name) saat melihatnya tiba di markas mafia.

"Tapi (Name) sudah makan." Jawab (Name) dengan wajah lugu.

"Apa karena bersama Nana San, kau jadi tdk mau makan malam bersama kami?" Tanya Dazai tiba tiba.

Tentu saja (Name) langsung setuju untuk makan malam bersama dengan Dazai. Walau bagaimanapun seorang ayah memperlakukannya, seorang anak tetap memiliki rasa cinta padanya.

Semua mafioso dan eksekutif juga turut hadir dalam acara makan malam itu bahkan Nana juga ikut diundang. Mereka tak memiliki rasa curiga sama sekali, padahal salah satu makanan mengandung obat khusus yg Dazai beli.

Flashback

"Ini Osamu Sama, obat buatan ku, ak tdk menemukan kelinci percobaan untuk obatku ini." Seorang ilmuan wanita memberi obat yg di minta oleh Dazai beberapa bulan yg lalu.

"Tak masalah manis, ak punya kelinci lucu yg bisa menjadi bahan eksperimen mu."

End flashback

"Osamu Sama!"

Tepat saat para mafia hendak menyantap makan malam mereka, dari kejauhan tampak seorang wanita yg memanggil Dazai dengan nada yg lembut suaranya begitu indah mirip seperti denting lonceng dikaki para peri (author kebanyakan nontn Ting Ker Bel :v)

"Kau sudah datang manis." Dazai berdiri dari duduknya guna menyambut tamu yg ia sebut 'manis'.

"Yume tdk akan melupakan janjinya."
Wanita itu tersipu dan langsung melabuh duduk di samping Dazai.

Barulah acara makan malam di mulai, sedangkan Dazai dan wanita yg dipanggilnya manis itu hanya duduk sambil meminum beberapa soda.
Namun pandangan mereka selalu mengarah pada sosok gadis kecil yg sedang makan di meja makan.

"Uhukkk....!!" Gadis kecil itu terbatuk beberapakali dan langsung membuat beberapa wanita yg ada di sana menjadi panik.

"Obat itu akan membuat gadis kecil itu lemah." Yume berkata dengan nada lirih supaya hanya dia dan Dazai yg tau.

Yuki dan Hana/Nana membawa (Name) ke kamar dan memberikan beberapa minuman atau melakukan pertolongan agar gadis itu bisa bernafas.

"Dia tersedak." Panik Yuki.

Nana hanya bisa mslakukan bebwrapa pertolongan lalu ia teringat sesuatu dan segera lari menuju ke ruang pesta.

"Hey tunggu!!" Nana menghalangi salah satu pelayan yg mengambil mangkuk milik (Name) ia juga mengambil mangkuk lain dan membawanya pergi.

"Nona!"

"Diam saja jangan ikut campur!"

Dazai yg ada di sana hanya bisa melihat dan Yume menyadari soal wanita itu.

"Apa dia Hana?" Yume melihat ke arah Dazai dan mendapatkan anggukan dari pria beriris hazel itu.

"Dia itu ahli dalam pengobatan, dia bahkan bs membuat penawar apapun dari rajun atau obat yg ak buat."

Mendengar jawaban dari Yume, Dazai segera pergi dan mengejar Nana.

"Hey ular berhenti!" Dazai susah dua langkah di belakang Nana yg sedang berjalan keluar gedung mafia.

Namun Nana sama sekali tdk menoleh ia trs berjalan hingga mencapai mobil. Meski kaca mobilnya pecah terkena tembakan dan wanita itu juga terluka, Nana tetap pergi dari sana.

"Ak yakin ada obat di makanan itu." Batin Nana.

(Name) sedang dalam masalah besar, ia seperti ikan yg diletakan di daratan yg panas. Koyou dan Yuki segera membawa gadis malang itu ke rumah sakit.

Begitu tiba di lab, Nana segera menuju ke ruangannya.
"Nana Chan, ada apa?" Seorang wanita dg rambut pendek dan jepit kupu kup bertanya pada Hana.

"Ak hrs tahu ada apa di dalam makanan ini." Ucap Nana sembari menyiapkan peralatan.

"Hahh dia akan marah jika ak menganggunya." Batin Yosano.

.

.



.



.
TBC

One's Hope | Dazai X Child ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang