Wonwoo terbangun dengan tubuhnya yang lemas, namun terasa hangat.
Ia pun terkejut kala ia mendapati dirinya tertidur di pelukan Mingyu.
Sejak kapan?
Sejak kapan Mingyu ada disini?
Dan kenapa Mingyu tidak membangunkannya?
Awalnya ia ingin membangunkan Mingyu karena rasa kesalnya, namun kemudian ia melihat wajah Mingyu yang tertidur dengan pulas.
Tampan.
Mata yang indah, hidung yang mancung serta bibir yang tergolong tebal untuk ukuran pria. Serta kumis tipis yang ada di wajah Mingyu dan tahi lalat di pipi sebelah kiri Mingyu.
Membuat Wonwoo reflek mengelus pipi Mingyu dengan lembut sebelum kemudian ke bibir Mingyu.
Wonwoo menatap wajah pria itu terlalu lama hingga kemudian ia terkejut kala Mingyu menggigit ibu jarinya yang sedari tadi mengelus bibir Mingyu.
"If you want to kiss me, just kiss me" ucap Mingyu dengan suara khas bangun tidurnya dengan mata yang masih tertutup.
Wonwoo tidak mengelak, pria itu langsung mengecup bibir Mingyu. Melumatnya untuk sesaat sebelum ia melepas tautannya.
"Selamat siang" ucap Mingyu.
"Kamu kenapa gak bangunin saya?" tanya Wonwoo.
"Badan kamu demam, aku gak tega bangunin kamunya" ucap Mingyu.
Wonwoo menaikkan alisnya, "Saya atasan-"
"Aku capek mesra mesraan gini tapi gaada hubungan. Tiap kali aku berusaha mesra ke kamu, kamu langsung ngasih batasan ke aku dan aku gabisa nahan semuanya lagi. Nawasena, mau jadi pacar aku gak?"
Wonwoo terdiam.
"Aku gabakal ngelakuin yang kamu gak suka, i'll respect your boundaries but let me show my love to you too can you?"
"Mingyu, aku..." Wonwoo menatap Mingyu dengan tatapan khawatirnya.
Mingyu menaikkan alisnya, "Kenapa? You can tell me, it's okay"
"Kenapa kamu pengen jadi pacar aku? Mingyu, aku gak sebagus dan sebaik yang kamu kira"
"Wonwoo, kita itu ada diambang. Kita bahkan udah ngelakuin itu, kita berdua punya rasa untuk satu sama lain. Kenapa harus ditahan? Kamu gak sebagus dan sebaik yang aku kira, sama aku juga Nu. Aku gak sebagus dan sebaik yang kamu kira"
Wonwoo menundukkan kepalanya dan bersandar di Mingyu, "Kamu bahkan mutusin hubungan kita gitu aja pas itu"
"Itu karena aku ngerasa minder sama kamu Nu, you're a great person sementara aku?"
"Kamu juga a great person!"
"See? Kalo kita nahan diri karena rasa insecure, itu gaakan ada udahnya Nu. Setiap orang punya rasa insecure, gak cuma kamu kok"
"Jadi, menurut kamu kita bakal jadi pasangan yang baik baik aja?"
"Gaada pasangan yang baik baik aja, tapi aku bakal mencoba untuk jadi yang terbaik"
Wonwoo terdiam.
"So? What do you say?"
"Kamu gak bakal mukul aku kan?"
Mingyu tertawa kecil, "Why would i?"
"Kamu gak bakal neriakin aku kan?"
"Wonwoo, aku gapunya alasan untuk ngelakuin itu" ucap Mingyu yang kemudian merangkup pipi Wonwoo.
"Kalo gitu..." Wonwoo mengangguk kecil.
"Apa itu?"
"I-iya aku mau... pacaran..."
"Serius?"
Wonwoo mengangguk.
Mingyu pun tersenyum dan langsung memeluk Wonwoo, "Hari ini kita ke makam Jinwoo ya? Kita kasih tau Jinwoo kalo sekarang om Mingyunya bakal jadi papanya"
Wonwoo tersenyum, "Iya, Mingyu"
"I'm proud of you, Wonwoo"
~•~
Wonwoo pov
Gue udah kehilangan banyak orang dalam hidup gue, gue juga udah ngalamin hal buruk dalam hidup gue yang bikin kepercayaan gue terhadap cinta yang tulus itu hilang.
Tapi itu sebelum gue kenal Mingyu lebih jauh, gue suka sama Mingyu dari awal sebenernya. Tapi gue gamau lebih jauh dari yang seharusnya karena gue takut hal buruk itu terjadi lagi.
Tapi lambat laun, gue teringat ucapan seseorang yang bilang kalo kita juga harus ngasih diri kita sendiri kesempatan kedua dalam segala hal.
Dan gue mencoba memberi diri gue kesempatan kedua untuk jatuh cinta dan Mingyu adalah orangnya.
the end.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance ; Meanie ✔️
FanfictionMereka bilang, memberikan diri kesempatan kedua itu lebih sulit daripada memberikan orang lain kesempatan kedua. Memang benar adanya, namun apakah Wonwoo akan memberikan dirinya kesempatan kedua untuk jatuh cinta? Terutama dengan hadirnya Mingyu dis...