27

2.3K 218 0
                                    

Mingyu merutuki dirinya sendiri.

Ia baru saja mendapat kabar kalau Wonwoo tidak sadarkan diri hingga Jinwoo yang harus dibawa ke psikolog anak untuk memastikan apakah kondisi mentalnya setelah melihat sang ayah dipukul berkali kali.

Emosinya meletup letup, ia pun membanting stir.

Ia bertekad untuk menemui Namjoon sesaat sebelum pria itu mendekam di penjara.

Sesampainya di kantor polisi, Mingyu melancarkan satu pukulannya ke pelipis Namjoon yang hendak di bawa ke balik jeruji besi.

Bug!

Para polisi segera menahan tubuh Mingyu agar ia tidak kembali memukul Namjoon.

"Manusia brengsek!" sentak Namjoon.

"Kenapa? Marah?" tanya Mingyu sembari tertawa kecil, "Lo baru dipukul gitu aja marah? Gimana Wonwoo?"

Namjoon menatap Mingyu dengan tatapan amarahnya.

"Pukul gue, ayo. Jangan cuma berani mukulnya ke orang orang yang lebih kecil dari lo doang, ayo pukul gue!"

"Tuan, tahan. Ini kantor kepolisian" ucap salah satu petugas.

"Kalo sampe lo lolos dari hukum, gue bakal bikin lo gak lolos dari kehidupan. Cam kan itu"

~•~

Mingyu tiba di depan kamar inap Wonwoo dan Seungcheol baru saja keluar dari sana.

"He need time" ucap Seungcheol.

Mingyu paham.

Jadi ia memilih untuk duduk di kursi yang ada di depan ruangan Wonwoo.

"Pulang aja, Gyu. Kalo urusan waktu, dia cukup lama. Gausah tungguin dia" ucap Seungcheol.

"I'll be fine pak, saya tunggu disini aja. Siapa tau pak Wonwoo butuh saya"

Seungcheol mengangguk, "Tangannya kenapa?"

"I-ini? Gapapa pak hehe" jawab Mingyu sembari menyembunyikan tangannya.

"Mingyu, kamu suka sama Wonwoo?"

Mingyu menatap Seungcheol dan terdiam.

"Luka semacam itu muncul karena kamu memukul orang atau benda keras, kamu mukul Namjoon? Atau mukul tembok?" tanya Seungcheol.

Mingyu terdiam.

"Apapun yang kamu pukul, semua itu pasti karena apa yang terjadi sama Wonwoo dan Jinwoo kan?"

Mingyu ketahuan.

"Jadi asumsi saya kamu suka sama Wonwoo, apa itu bener?"









tbc.

Chance ; Meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang