Hari Itu

98 1 0
                                    

Pendahuluan.

Dia memberitahukan padaku secara tidak langsung bahwa dirinya tidak lah sempurna, maka aku berkeinginan untuk melengkapinya saat itu juga.

Diriku.

Namaku Angga Adi Wijaya, tinggal di kota dimana ketika orang-orang pergi meninggalkannya membuat mereka menjadi semakin rindu dan sayang dengan apa saja yang ada di kota tersebut, tak lain dan bukan adalah kenangan. Jenis kelamin ku laki-laki tapi sepertinya lebih pantas jika jadi perempuan karena pipiku yang begitu chubby tanda bahwa aku menggemaskan, aku tipe orang yang lebih sering bernafas lewat mulut karena ketika menggunakan hidung biasanya sangat mengganggu apabila salah satu lubang hidungku bermasalah karena sedang pilek, mungkin juga karena aku agak gendut jadi lebih nyaman bernafas lewat mulut. Itulah mengapa banyak orang mengatakan bahwa aku ini masih bocah, yap! bocah ingusan meski aku sudah kumisan? Dan aku baru menyadari bahwa itu memanglah benar karena aku nekat pernah mencoba untuk menjaga seseorang namun sama sekali belum memiliki kesanggupan.

Hari itu.

Pada tanggal 31 Desember 2018, tepat sebelum pergantian tahun. Pagi itu aku di kejutkan dengan foto seseorang di sosial media yang sama sekali tidak ku kenal, tapi hanya saja wajahnya itu tidak asing di dalam bayangan pikiran ku, mungkin karena dia adalah orang yang pernah muncul menemaniku ketika aku sedang bermimpi indah, hanya saja wajahnya samar-samar terlihat dalam mimpi dan ketika terbangun berharap mimpi itu berkelanjutan tetapi tidak bisa di sambung pada mimpi berikutnya. Sehingga dia memutuskan untuk muncul menemaniku di dunia nyata. Anita Wahyuningsih nama lengkapnya, terlihat jelas dari sosial media miliknya, dan berdasarkan fotonya berarti dia sedang berada di sekitar sini sekarang, tidak jauh dari tempat tinggal ku. Ternyata dia juga merupakan admin dari salah satu halaman yang cukup ramai interaksinya.

"Hei, itu lagi di Taman Bunga Celosia kah?" isi pesanku memastikan hal tersebut.

"Iya, kok kamu tau?" balasnya, setelah beberapa menit padahal online daritadi, wkwk.

"Enggak begitu jauh dari rumah soalnya, tapi kok aku enggak kenal kamu ya? padahal kita berteman di sosmed." lanjutku bertanya, sambil berfikir ya mungkin random acc.

Sempat menunggu beberapa lama, mungkin dia masih jalan-jalan pikirku. Akhirnya ketika siang datang dia pun baru membalas chat ku lagi.

"Aku bukan asli sini, ini aku lagi jalan-jalan aja, kan mau tahun baru."

"Berarti nanti malam sekalian liat kembang api dong?" tanyaku lagi karena kepo, hehe.

"Emangnya ada?" balasnya bertanya.

"Ada, ramai juga loh." balasku.

"Pengin liat tapi bingung nanti pulangnya gimana."

"Emang kamu sendirian?" lanjutku bertanya.

"Enggak sih, aku bertiga."

"Enggak ada kenalan di sini? mungkin bisa nginep dulu gitu." Balasku memberi saran.

"Enggak ada sama sekali, kita bertiga gak ada yang asli dari sini soalnya."

Setelah chat siang itu dan hari mulai sore aku merasa ada yang aneh karena di pikiran ku terus bertanya-tanya sebenarnya dia itu siapa dan kenapa aku tidak kenal dengannya padahal wajahnya tidak asing sekilas pernah melihatnya samar-samar tapi apa benar itu dia yang ada di mimpi? ketika sedang melamun tiba-tiba HP ku berbunyi mendapatkan pesan.

"Angga? bisa minta tolong gak?" isi chatnya.

"Hah? Minta tolong apa?" balasku dengan ekspresi kaget membaca pesan nya.

"Aku kesorean nih, ketinggalan bis." keluhnya.

"Kok bisa? tadi katamu kan kamu enggak ada kenalan disini terus kenapa malah bisa sampai ketinggalan coba? ngawur banget!" balasku panik.

Tak Seindah Cinta Yang SemestinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang