Pertemuan Kedua

41 1 0
                                    

Keinginanku.

Melengkapimu. Selang beberapa hari setelah chat terakhir itu aku memberi jeda agar tau apakah rasa itu sesaat atau memang melekat, kalian pun harusnya tau ketika aku memilih tindakan yang ku lakukan, bahwa aku menghubunginya kembali. :D

"Anita, besok aku dateng ya." chatku padanya mendadak.

"Hah? serius?" balasnya kaget.

"Iya, kenapa kamu ragu? bukan nya malam itu kamu nonton kembang api karena kamu percaya aku dateng buat nyariin kamu?" balasku meyakinkan.

"Percaya, tapi kamu gak ada kabar setelah itu kan, beberapa hari kayak hilang gitu aja, hilang lama terus ini tiba-tiba mau kesini." Jawabnya terheran.

"Ini kan udah di kabarin, jadi? boleh aku dateng?" pintaku.

"Iya boleh." Jawabnya.

Tanggal 19 Januari 2019 aku bersiap menghampirinya, cuaca tidak mendukung karena hujan, aku pun berteduh di bawah jembatan sembari bertanya pada bapack-bapack yang ikut meneduh juga di situ.

"Pak punten mau nanya, kalo mau ke Jepara masih jauh kah?"

"Masih ini dek." Jawab bapack helm hitam.

"Waduh masih jauh tapi hujan deres banget." Sambat ku.

"Iya dek, hati-hati juga ya banyak begal." Sahut bapaknya mengingatkan.

"Nggih pak, matur thenkyu." Ucapku.

Hujan nya mengajak bercanda, reda lalu kembali deras seketika, akhirnya aku berteduh kembali di salah satu bangunan gedung kampus tengah kota meski sudah terlanjur setengah basah kuyub. Aku mengabari nya bahwa aku akan telat datang atau kemungkinan terburuk aku tidak jadi datang.

"Hujan, ini lagi neduh dulu."

"Di sini terang."

Mungkin dia enggak percaya bahwa aku beneran lagi di perjalanan lalu aku mengirimkan foto kondisi di luar gedung kampus yang memang sedang hujan.

"Itu udah dimana? kalo masih jauh cancel aja gapapa kok." (buset kayak orderan aja main cancel gitu -_- hadeh anita)

"Kamu kira aku gampang nyerah apa?" jawabku optimis.

"Itu udah dimana? jawab dulu!" tanyanya.

"Masih di sekitar semarang kota." jawabku

"Lain waktu aja." balasnya nyesek.

Batin dan fikiranku seketika bertikai mengenai apa yang harus ku lakukan, ku pikir tak mengapa karena cuman hujan maka dari itu, terobos aja lah anyingggg! Sampai beberapa kilometer jarak yang sudah ku tempuh ternyata benar kata Anita kalo tidak hujan, mungkin itu ujian keseriusan ku apakah benar ingin menemuinya atau tidak maka aku sangat bersyukur memilih IYA waktu hari itu anita astaga andai kamu baca ini, aku jelas benar-benar sangat ingin bertemu dengan nya.

Sekuat tenagaku karena belum pernah melakukan perjalanan jauh sendiri, ini merupakan capaian hidup ku yang baru (alay dikit), di perjalanan kiri kanan banyak sekali rumah, pohon, sawah, membuatku menikmati perjalanan ini, 3 jam lebih karena di tambah nyasar, isi bensin sambil istirahat bentar, liat maps dan lain-lain nya sampai matahari mulai meredupkan sinar nya. Dan aku pun bertemu dengan nya, kembali.

Di depan gang aku menunggu sambil chat dia.

"Aku udah sampai, bener ini kan gangnya?." Tanyaku sambil mengirim pap.

"Iya, tunggu ya." jawabnya.

Aku pun masuk gang tersebut, dan kaget karena aku merasa de javu, ini sudah terjadi dari awal semenjak bertemu dengannya dan lumayan sering, dia pun juga kaget aku sudah di depan kost nya padahal aku juga baru tau kalo itu kost dia, hoho.

Tak Seindah Cinta Yang SemestinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang