LDR, Lagi Diselingkuhi Rangerti

16 0 0
                                    

Ketika lelap dalam tidur, aku merasakan tangan di perutku. Setengah sadar mataku perlahan terbuka dan bertanya ini sedang dimana karena pikiran masih di dalam mimpi. Aku pun terbangun dan tersadar kalo sedang tidur bersama anita, kami tidur saling membelakangi tapi tau-tau dia memeluk ku dari belakang. Aku pun coba melepas tangannya dari perut karena geli tapi aku kaget tangan anita malah mendekap erat, ternyata dia sudah terbangun lebih dulu.

Anita : "Hadep sini." sambil mencoba memutar badanku yang membelakanginya.

Aku : "Iya bentar."

Anita : "Aduh..."

Aku : "Eh kenapa?"

Anita : "Badanku malah mbok penyet."

Aku : "Maap."

Setelah berhadap-hadapan dia pun gusel di ketiak ku, aku malah makin geli karena ulahnya.

Aku : "Ngopo seh haduh ayo turuu."

Anita : "Pake parfum apa sih? Enak baune."

Aku : "Kepo."

Anita : "Sumpah ya malah jawab gitu."

Aku yang masih ngantuk mencoba untuk tidur lagi, tapi tau-tau bibirku di cium olehnya. Lidahnya bergerak memaksa masuk ke mulutku dan kami pun bersilat lidah, dia menghisap-hisap lidahku. Dan seperti yang kalian tebak maka aku pun tidak jadi untuk tidur. Aku bangun sekerasnya karena hal tersebut, badanku bereaksi untuk berada di atasnya dan tanganku gercep dengan sedikit kasar karena kesal mau tidur gak jadi menyibak bajunya ke atas dan mulai meremas bra beserta isinya. Nafas kami sama-sama memburu, aku lepaskan bibir dari ciuman ganas tadi dan mulai menghisap ke bagian lain yang ternyata telah dia turunkan olehnya sendiri karena sebelumnya aku ingin menyibak sekalian tapi tidak bisa karena ukurannya yang cukup besar. Sekali lagi ini bukan cerita mesum jadi yang ku ceritakan pada bagian kejadian ini hanya sedikit saja dan pada intinya kami melakukan banyak gaya karena posisi di kasur beda dengan sebelumnya yang hanya di kamar mandi, sampai akhirnya berdampak pada tubuh kami masing-masing banyak merah bekas cupangan tapi yang parahnya adalah bekas yang di berikan padaku ada juga yang di pipi. Saat permainan kali ini pun aku tak tau keluar di mana terlebih aku tidak memakai pengaman karena belum mengenal hal seperti ini lebih mendalam, akhirnya aku dan anita pun bisa kembali tertidur lelap setelah lama gak lembur.

Kami berdua bangun kesiangan dan mau mandi pun rasanya mager karena kurang energi, selelap itu sampai tidak mendengar suara mas-mas yang memberikan sarapan tetapi sudah tersedia di meja depan dengan di tutupi tudung saji. Aku yang ingin ke kulkas mengambil minuman terkaget.

Mas lobby : "Mas, sarapane itu di meja."

Aku : "Oh iya mas, makasih."

Mas lobby : "Tadi tak ketuk keras gak ada sahutan, takut kenapa-kenapa mas."

Aku : "Enggak mas, kecapekan semalem habis jalan-jalan."

Mas lobby : "Syukurlah mas, takute kan kayak di berita-berita itu, bundir atau apa."

Aku : "Enggak mas, aman."

Mas lobby : "Yaudah mas, dimakan itu ya."

Aku : "Oke siap-siap."

Mas lobby pun kembali turun, dan terdengar anita yang ketawa mendengar percakapan ku.

Aku : "Kenapa ketawa gitu?"

Anita : "Kecapekan lembur, jalan-jalan doang gak mungkin."

Aku : "Hih, tak abisin loh makanan e."

Anita : "Jangan lah aku juga laper."

Aku : "Ben."

Anita pun bergegas turun dari kasur mengejarku yang menuju meja makan, Ketika mau duduk, aku teringat bahwa pipiku... Anjirrrrrrr, aku pun langsung ambil makanan yang ada di meja dan bawa ke kamar, anita hampir ke tubruk.

Tak Seindah Cinta Yang SemestinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang