Apa saja keindahan yang kalian ketahui di dunia ini? Menurut kalian aku nanya begini karena jawabanku anita? Benar!!! #emotbatu Jatuh cinta padanya adalah racun, dosisnya begitu tinggi, membuatku tak dapat terpikat dengan bidadari-bidadari lain sebab dia adalah sang dewi, yang siang itu menyisiri hutan di sebuah tempat wisata yang berlokasi di area pedalaman hutan yang menanjak menuju perbukitan. Sedikit kembali ke latar sebelumnya ketika aku akan mengantarnya pulang kawan, di perjalanan aku dan anita melihat banyak sekali pengunjung di tempat inap yang ada di beberapa lokasi persis samping jalan raya, disitu kami sempat sedikit menahan tawa ntah yang kami pikirkan sama atau tidak kala itu sebab kami tidak membahasnya lebih lanjut. Dan dalam arah pulang kami lihat plang bertulis tempat wisata di sebelah kanan jalan dan anita mengajak ku untuk ke situ besok ketika aku kesini lagi, aku pun mengiyakannya. Dan pada hari pertemuan kali ini aku pun sedikit kelelahan sebab sedang tak enak badan rasanya. Lalu anita mengajak ku untuk duduk di depan kost untuk menggerok punggungku sebentar :'v
Anita : "Lain kali kalo hujan meki grimis doang jangan di trabas lagi ya pendekar." Sindirnya.
Aku : "Iiyaa, nunggu hujan reda kelamaan tau, lagian ini cuma masuk angin aja gak sampe pilek huu."
Anita : "Ngeyel lagi?"
Aku : "Enggak, iya maaf gak gitu lagi, pake jas hujan deh."
Dia yang awalnya telaten menggerok tiba-tiba menekan kencang koin receh itu.
Aku : "Aduh." Reflek ku
Anita : "Ehh gak sengaja." Ucapnya nyengir
Aku : "Jahat banget."
Anita : "Abisnya kamu gitu di bilangin susah, ntar sakit khawatir aku kalo km di jalan sendirian ngerti gak!"
Tiba-tiba ada anak kecil lewat
Aku : "Iyaa, bawel banget sih sayangkuuu."
Bocil ngep-ngep : "Cieeee."
Anita : "Hehhh" Nyubit perutku.
Aku : "Sakit lohhh.'
Anita : "Malu."
Aku : "Mana coba lihat pipinya merah enggak." Sambil membalikkan badan melihat pipinya.
Aku : "Ah masih merahan punggungku ini."
Anita : "Hiihhhh adi wijaya!!!." Sambil ngerokin kencang
Aku : "Ampppoonnn."
Dan candaan lainnya terjadi selama aku di kerokin olehnya saat itu.
Setelah selesai di kerokin olehnya beberapa menit kami berdua terdiam disitu membahas tentang pertama kali kita bertemu, sampai membahas juga bapak dan ibu kost yang dulu membantu saat pertama kali menghampiri anita, kok bisa ya, kami berdua terheran-heran tetapi tetap saja kami bersyukur pada tuhan atas apa yang kami jalani ini. Kami pun berangkat menuju tempat yang sebelumnya di lihat oleh anita ketika pulang dari pertemuan yang memabukkan karena naik perahu oleng. Di perjalanan begitu amat menyenangkan sebab badan ku sudah lumayan lega terasa plong, disitu kami melewati pedesaan dan ternyata cukup jauh masuknya karena jalan bergeronjal dan hanya sedikit celah untuk menghindari geronjalan tersebut. Ada juga sekolahan yang kiri kanan nya masih nampak banyak kehijauan dan beberapa ladang tebu serta sawah disitu, Anita ingin sekali punya rumah di lokasi seperti ini karena bisa ke tengah sawah dan makan makanan sederhana sambil menikmati keindahan alam yang bahkan kalah dengan dirinya jika hadir di tengah-tengah lokasi tersebut. Sampailah kami di tempat wisatanya, dimana banyak penjual kelapa seperti biasa dan jajanan makanan kecil, tapi kami ingin makan nanti saja sebab sudah tak sabar ke puncak bukit di hutan ini, kami parkir di depan warung mbok e, panggil saja begitu sebab anita yang menamai, aku pun sebenarnya sedikit ingin ketawa bila ngapaknya keluar tetapi aku pun begitu candu dengan hal tersebut, sepertinya ora ngapak ora kepenak memanglah benar. Padahal aku tidak pernah mempunyai kriteria seorang wanita idaman dalam hidupku, tetapi dalam dirinya telah ada semuanya melekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Seindah Cinta Yang Semestinya
RomanceSebuah pertemuan yang tidak pernah di duga-duga, menciptakan kebersamaan yang nyata dan berselang cukup lama, terselimuti dengan rasa cinta yang entah benar atau tidak adanya di antara aku dengan dirinya, karena pada puncak akhirnya aku dan dia tida...