Setelah sampai di rumah, aku pun bersih-bersih dan tidur lagi karena lelah perjalanan, aku sebelumnya sudah mengabarinya ketika mengisi bensin di pom, aku mengirimkan pesan bahwa aku sudah mau sampai dan dia juga telah menjawab pesanku itu.
Malam harinya setelah aku istirahat ketika siang, kita membahas hal yang lucu karena ternyata eh ternyata bapak kost kemarin wanti-wanti si anita, katanya suruh hati-hati sama aku, di bilangnya aku kayak penjahat! ada apa dengan semua orang sih? Pada bilang kayak gitu coba jir!
Anita bilang kalo mungkin itu karena celanaku yang bolong-bolong sama kumisku lumayan tebal seperti om-om, Terus aku bilang kalo emang aku selama ini gak terlalu merhatiin penampilan karena ya siapa juga yang mau liat? gak penting-penting banget bagiku. Tapi dia bilang kalo sekarang harus jadi penting maka aku mengiyakan di hari pertemuan kita berikutnya, aku ubah penampilan menjadi layaknya orang kebanyakan, karena jaman sekarang ganteng atau cantik jadi hal standar dimana oplas modelnya gitu-gitu aja, sedangkan yang sebaliknya itulah yang spesial atau mungkin bisa jadi unik atau langka, wkwk peace ya kawan-kawan...
Dia beberapa hari mengeluh tentang pekerjaan nya, temen nya yang pada pindah dan udah mulai gak nyaman sama kondisi pabriknya saat itu, aku yang saat itu masih fokus untuk belajar karena banyak tugas yang guru berikan pun menyanggupi semua nya, aku yakin aku pasti bisa, demi dirinya dan demi diriku menjadi lebih baik bersama-sama. Dia bilang suntuk hari itu karena beberapa problem keluhan yang tadi di beritaukan olehnya, maka lantas aku pun segera mengatur untuk membereskan jadwal tugas dan lain sebagainya agar bisa datang untuknya, setelah berhasil selesai maka weekend pun aku datang menemuinya lagi, di situ aku membawakannya bunga dan boneka, serta jepit rambut merah muda hasil beli di toko, aku belum pernah melihat rambutnya jadi tidak tau jenis rambutnya apa karena selama berjauhan aku belum pernah video call dan sesampainya di sana lagi aku pun langsung memberikan kedua barang tersebut untuknya, dia terlihat begitu menyukainya. Dan dia bilang bahwa aku kayak bocah, karena aku merapikan penampilan ku dengan mencukur kumis dan memotong rambut serta menyisirnya dengan rapi.
Kami pun jalan-jalan lagi dan gatau mau kemana seperti biasanya, tapi pada akhirnya selalu ada tempat yang di tuju, selama di jalan dia pegangan pada jaketku tapi akhirnya memeluk perutku karena ku bilang padanya jangan di jaket nanti sobek dan bisa-bisa anita jatuh, di atas motor mungkin gambaran orang lain ketika melihat kami seperti teriak-teriak kayak orang tidak waras, sebab apa yang di ucapkan gak kedengeran satu sama lain nya, giliran di lampu merah kita malah diam-diam an aja wkwk, malu.
Kami pun pergi ke air terjun, disana perjalanan nya menanjak lumayan tinggi dan agak curam. Pengendara disana pada rese soalnya pada kebut-kebutan di tambah klakson bunyi terus udah kayak di negara india, dan di bikin gemesnya adalah bahwa aku yang tidak tau arah karena buta map kadang di jahilin sama anita untuk ambil jalan yang salah, karena dia di belakang sebagai petunjuk arah dengan melihat google maps, sampai di area parkiran kita jalan kaki. Yang di tempuh dari area parkir kendaraan pun lumayan, disitu aku berinisiatif ingin menggendongnya, tapi...
Ternyata dia berat banget ngab! Padahal dia gak keliatan gendut, apa mungkin karena berisi kali ya? jadi di kuat-kuatin aja waktu itu wkwk. Sesampainya di air terjun tempatnya cukup bagus mungkin karena lagi-lagi suasana yang syahdu, ada tempat makan juga. Setelah kami beberapa kali mengambil foto di air terjun maka kami pun makan di tempat makan dekat situ sembari hujan pun kembali turun untuk kesekian kali lagi. Kami makan mie, bareng sama pasangan lain di sisi kiri, ku lihat yang cowok begitu dingin dengan pasangan nya padahal cuaca juga sudah dingin karena hujan.
"Anita, aku suapin ya?" ucapku memberikan tawaran.
"Hah? ini masih panas tapi" protesnya.
"Gapapa, dari pada aku ntar jadi ikutan dingin kayak mienya gimana?" godaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Seindah Cinta Yang Semestinya
RomanceSebuah pertemuan yang tidak pernah di duga-duga, menciptakan kebersamaan yang nyata dan berselang cukup lama, terselimuti dengan rasa cinta yang entah benar atau tidak adanya di antara aku dengan dirinya, karena pada puncak akhirnya aku dan dia tida...