Harapan

28 1 0
                                    

Pagi ini, seperti biasa ketika weekend tiba setelah hari-hari yang begitu melelahkan. Bukannya memilih untuk rehat sejenak, tetapi tetap memilih untuk bertemu dengannya. Lelah jiwa maupun sedih hati kaki pasti akan selalu melangkah menuju dimana letak cinta itu bertumbuh, bayangan jauh mata memandang mulai tertata karena hadirnya sosok ini sebab tidak di temui hal tersebut di lingkup kehidupan yang di jalani, maka dari hal tersebut ku coba mengejar rinduku meski keringat membanjiri sekujur tubuh. Anita, ku yakin rindu ini suatu saat bisa membunuhku tetapi aku begitu menikmatinya! Bergegas lah aku bersiap-siap untuk kesana, Yaa... perjalanan yang lumayan panjang, lagi! suasana ini, lagi! bersamamu, lagi!

Anita : "Di."

Aku : "Eh, iya? Apa?"

Setengah sadar aku bangun dari lamunan itu.

Anita : "Kamu kecapekan kah? kok gak bilang kalo dah sampe."

Aku : "I-iya tadi mau chat kamu malah udah keluar duluan."

Anita : "Denger suara motormu tapi gak ada chat masuk ku kira bukan ih."

Aku : "Ahahaha iyaa maaf-maaf."

Anita : "Tadi belom di jawab, kamu kecapekan?"

Aku : "Enggak kok, tadi aku lagi mikirin mau kemana kita hari ini."

Anita : "Hihhh kan kemana aja, yang penting berduaaaa."

Aku : "Iyaa sayang."

Anita : "Bentar ya ambil tas."

Aku : "Siap."

Beberapa menit kemudian dia keluar kembali menghampir dengan dandanan yang ayu tidak seperti biasanya membuatku bengong seketika.

Anita : "Yuk dah siap. Malah melamun lagi kenapa?"

Aku : "Hah? enggak, anu helm mu udah?" sahutku menyembunyikan malu

Anita : "Ini." Menunjukkan helm di tangan.

Aku : "Oke, kita gas kan."

Kami berdua pun berangkat, gatau mau kemana yang penting berdua. Iya, yang penting berdua. Di perjalanan kami bincang-bincang banyak hal apapun di bahas. Mulai dari ada yang nyapu jalan pakai sejenis sapu lidi tapi lebih panjang dan yang lewat melempari koin-koin, dan lain-lain. Sampai ada usul dari anita untuk renang, tapi dia membatalkannya karena aku tidak bawa pakaian ganti, akhirnya kami pun bertemu di tempat wisata baru yang masih dalam proses pembangunan di dalamnya atau setengah jadi, kenapa bisa selalu ketemu tempat padahal awalnya gatau kemana? Jadi kalo kami di motor anita tugasnya liat ke kiri sambil jadi maps lewat hp dan kadang juga dia inisiatif nyari tempat yang deket dari maps tersebut sedangkan aku liat sisi kanan sambil fokus jalan maka dari itu bisa jumpa mulu dan gak bingung-bingung banget seperti hubungan yang di ceritakan teman-temanku. Setelah sampai di lokasinya, ternyata ini berada di pantai penyu, terlihat jelas penyunya gede jadi ikonik di tengah-tengah. Cukup ramai orang-orang pada saat itu, banyak pohon rindang membuat suasana tidak terlalu panas meski di sebagian sisi juga ada lokasi yang sama sekali tak ada pohon karena lansung mengarah pada pantai dan hanya ada bangunan saja, disini juga banyak penjual yang harga mereka pasang masih normal jadi rekomendasi sekali meski saya tidak di sponsori wkwk canda. Kami bersantai dahulu di bawah rimbunnya dedaunan yang menutupi terik mentari, dia melihat anak kecil dan orang-orang yang juga pacaran di sekitar sini. Tiba-tiba anak kecil itu datang menghampiri kami ketika ortunya lepas pandangan karena sedang membeli jajan.

Anita: "Di? anak kecilll, gemes bgt!" Sambil menimpukiku -_-

Aku : "Iya, mirip ibunya tuh." Sambil pasrah di timpuki olehnya

Anita : "Malah genitin ibunya kamu ya!" Makin keras mukulnya

Aku : "Bentar-bentar biar ku gendong mau gak kira-kira." Sambil membuka tangan memberikan ajakan anak kecil tersebut

Tak Seindah Cinta Yang SemestinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang