Setelah kejadian perpisahan itu kami 3 mingguan tidak bertemu dan juga komunikasi hanya seadanya karena jauh, sebelumnya sih sudah jauh tapi ini lebih jauh, 4-5 jam an kali kalo otw. Marah, sedih, kesal, nethink, cemburu, semua jadi satu, tapi aku mencintainya. Di saat malam itu tiba-tiba dia chat memberitaukan kalo mau ke sini naik kereta, dan langsung saja moodku swing ke bahagia tapi masih kepikiran ada persoalan apa dengannya. Tapi yasudahlah, sampai sini aku bakalan ajak dia jalan dan makan yang enak biar gak jadi beban pikiran berat di kepala, biar yang berat badannya aja ya kan.. Anita?
Anita sampai disini siang, aku sudah ready menunggunya di stasiun dan dia pun nongol turun dari gerbong kereta, senyumku tidak bisa menipu saat itu, dia pun sama padahal sebelumnya ada hal yang tidak mengenakan tapi tak apalah yang sudah biarlah sudah karena aku benar mencintainya dan yang terpenting sekarang sudah kembali, dia tergesa-gesa dengan semangat menghampiriku dan berkata padaku.
Anita : "Aku bawain kamu masakan ku dari rumah, spesial."
Aku : "Serius? apa?"
Anita : "Tebak."
Aku : "Mmm give me a clue?"
Anita : "Rice."
Aku : "Ahhh rice, pasti nasi goreng."
Anita : "Pinterrrr."
Aku : "3 minggu ini gak ketemu banyak lah kamu ni perlakuin aku macam bocil, ntah dari ketikan chat, sikap, masakan juga."
Anita : "Mmm biarlah, kan berarti sayang."
Aku : "Syukurlah, aku sempat khawatir soal kita."
Anita : "Udah-udah, aku kan disini sekarang."
Aku : "Iyaa, kamu kecapekan gak naik kereta?"
Anita : "Enggak terlalu, bisa tidur kok beda sama bis kan."
Aku : "Yaudah jalan-jalan berarti gas nih?"
Anita : "Gak nyari itu dulu?"
Aku : "Iya sekalian di jalan nanti belok, searah kok."
Anita : "Yang kemarin itu kan tempatnya."
Aku : "Iya."
Kami pun otw boking tempat dan bergegas keluar menuju bagunan tua peninggalan belanda yang banyak pintunya :" hehe moga kalian gak tau yang ku maksud, disitu parkirnya nyelempit samping jalan tapi aman kok cuma pernah sempet simpang siur berita katanya ada ini itu, pas ku coba aman aja tertib. Kami pun jalan, ternyata kami couplean pake baju putih hihi lucu banget, gak sadar pas di stasiun karena ketutup jaket. Tiketnya murah kok, tapi tempat wisatanya gak murahan. Anita minta aku jadi tour guide seperti biasa hufttt, setelah explore setengah bagian kami berdua haus, tapi tidak ada penjual di dalam, untung di luar ada, tapi kami membelinya di batasi pagar jadi agak sulit transaksinya. Entah kalo ketahuan satpam di marahi enggak tapi saat itu aman-aman saja karena lumayan banyak yang beli juga. Kami pun masuk ke dalam mengexplore sisa bagian yang belum, banyak sekali info-info dan miniatur disitu maka tak lupa kami vlog dan ambil foto bersama. Di antara banyak orang style kami selalu agak lebih nyentrik dari mereka entah itu dari warna atau modelnya, emg agak laen kami ini. Tapi mau gimana lagi, segi selera, muka, hobi, kami mirip-mirip bahkan gigi kami yg depan juga wkwk kecuali pedas aja sih palingan, aslinya aku suka pedas tapi karena masalah lambung aja jadi K.O boskiuuu. Kami foto selfie berdua lebih banyak dari biasanya mungkin karena sudah lumayan lama tidak bertemu dan aku pun sudah tak canggung lagi malah aku yang banyak mengajaknya foto sekarang haha, setelah keluar dari tempat itu kami menuju seberang untuk ke tugu, ketika nyebrang tidak lupa kami gandengan meski di liatin banyak orang yang berhenti di lampu merah karena disitu pusat lalu lintas dimana kendaraan pada mau mutar mau ke arah mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Seindah Cinta Yang Semestinya
RomanceSebuah pertemuan yang tidak pernah di duga-duga, menciptakan kebersamaan yang nyata dan berselang cukup lama, terselimuti dengan rasa cinta yang entah benar atau tidak adanya di antara aku dengan dirinya, karena pada puncak akhirnya aku dan dia tida...