Setelah ucapanku itu, dia senyum begitu manis dengan pandangan yang tajam padaku. Aku menyuruhnya untuk segera mandi dan beristirahat agar aku bisa mencari pom bensin mana yang cocok aku singgahi malam ini meskipun sebenarnya di depan gang kost anita persis ada pom tetapi kurang luas. Aku pun mencari di arah jalan pulang sebab bila ke arah sebaliknya itu menuju ke pusat kota jadi pasti pomnya kebanyakan standar, aku tidak kepikiran untuk membuka maps agar lebih mudah mencari kala itu, tetapi akhirnya aku menemukan pom yang cocok hanya dalam waktu 20 menitan dan jika di pikir-pikir sekarang ini maka puji tuhan sekali ya huhuhu. Aku pun parkir tepat di samping penjual makanan dan minuman semi permanen yang ada di pom tersebut, ku berikan bayangan terlebih dahulu mengenai pom ini, pom nya sangat luas dan di situ saat malam hari biasa di pakai untuk bus atau truk besar parkir karena sopirnya ngantuk dan ingin tidur, ada pula mamang warung tadi serta wc yang lengkap di dalamnya ada sabun cair, pasta gigi, shampoo cair dan mushola, pom ini juga tidak jauh dari mini market maka dari itu aku pun langsung membeli sikat gigi setelah mengecek kondisi pom itu layak. Aku pun mengabari anita dan lantas bergegas mandi di kamar mandi pom tersebut sebelum semakin larut dan air makin dingin pula, Aku memang tidak membawa pakaian ganti seperti yang kalian tanya-tanyakan apa gak bau? Tenang, aku melepas semuanya yang berpotensi bau dan malam itu hanya menggunakan luaran saja, terasa sekali gondal-gandulnya :" Aku pun mengobrol dengan penjual yang ada di situ kira-kira kurang lebihnya seperti ini.
Kang jualan : "Pesen apa mas?" tanyanya menawarkan pesanan.
Aku : "Mie ada bang?"
Kang jualan : "Ada, tapi cup."
Aku : "Boleh deh satu bang, disini kalo malem emg gini ya bang?"
Kang jualan : "Iya mas, soalnya tempate luas jadi sopir pada mampir sini. La mas e darimana?"
Aku : "Abis main ke tempat temen bang, tapi kemaleman jadi mampir sini deh."
Kang jualan : "Emang rumahe mana?"
Aku : "Jauh bang dari sini, sekitar 2 jam."
Kang jualan : "Walahdalah adoh men iku, wong jowo ta sampeyan? tidur dulu sini bisa mas tapi ya kondisi seadanya gini biar besok pagi aja lanjut perjalanan lagi, neng mburi ada kamar mandi juga."
Aku : "Iya bang, niate tadi juga gitu, suwun nggih."
Kang jualan : "Iyo mas sante wae, tak kiro mpean cino mas ngapuntene hehe, aku selama dodolan nok kene 3 tahunan nembe weruh iki mampir pom, biasane pada neng hotel kan, wong laka sampean mas."
Aku pun menunggu mie pesananku sambil mengabari anita dan mengajaknya main mobile lejen sampai tidak terasa sudah tengah malam, dia sebenarnya sudah menyuruhku untuk tidur saja agar pagi tidak merasa lelah, tetapi lokasi kurang support jadi ku ingin waktu berjalan cepat dengan main game, akhirnya aku pun menyuruhnya tidur duluan saja. Ketika sedang melamun sambil menghabiskan minum abangnya menawarkan untuk menitip barang di tempatnya supaya tidurku tidak gelisah, dalam batinku baik banget dia astaga meski aku pun ada rasa-rasa curiga sedikit, abangnya juga nawarin buat ngecharge hp disitu soalnya pikirku mau cas di ruangan dalem cuma tidak ada yang menjaga jadi yasudah ku iyakan semua tawaran abangnya tadi. Sebelum tidur aku pun ke kamar mandi terlebih dahulu untuk mandi karena gak enak aja mandi pagi pas udah pada rame orang pada aktifitas, Akhirnya setelah aku selesai bersih-bersih badan, aku pun pergi tidur di tempat jualan abangnya karena bagian dalam pom di gembok pintunya hoho. Ketika aku setengah tertidur ada teman abangnya ini baru datang dan ntah apa yang mereka bicarakan samar-samar, mereka pun berlanjut main catur, dan aku masih menunggu pagi datang dengan tidur bercampur rasa waspada. Sampai akhirnya pagi pun telah tiba, terdengar suara truk datang, klakson, dll. Aku bangun dengan keadaaan sakit leher karena posisi tidur yang kurang nyaman juga agak menggigil karena kalean tau sendiri lah, tetapi lumayan terbayar dengan pengalaman yang ku dapatkan. HP pun sudah penuh oleh chat anita tetapi aku masih berusaha ngumpulin nyawa dahulu sambil minta di buatin abangnya minuman buat nyusu anget pagi-pagi biar semangat. Abangnya nawarin buat sarapan gak usah bayar tapi aku menolak karena dia telah begitu baik padaku semalaman ini, aku pun tidak lupa berterimakasih dan pamitan dengannya sembari membalas chat dari anita. Setelah susu yang ku minum habis maka aku pun menuju ke tempat anita, sejuk sekali di sini pagi-pagi, angin sepoy-sepoy dan orang-orang lalu lalang berbelanja untuk kebutuhan memasak, tak terasa pun telah sampai di situ, sudah lama tak melihat bapak dan ibu kost karena mereka pun ada kegiatan sendiri meskipun kostnya gandeng 1 atap dengan anak kostnya, anita pun keluar dan mengajak untuk sarapan dulu, dia begitu bahagia bertemu dengan ku pagi itu, sumringah di bibirnya tidak dapat menyembunyikan lekukan pipi gembulnya. Kami pun sarapan bakso dekat situ, porsinya jumbo sekali, ibunya yang jualan bilang kalo mereka masih baru menempati lokasi itu, tetapi dengan porsi segini rasa yang di beri gak ada yang di kurangin, seperti rasaku padamu anita. Sekarang aku cek via maps lokasi tersebut sudah tutup, padahal kala itu bilang pengen bungkus buat makan di rumah meskipun jauh rumahnya tapi apalah daya ku yang hanya bisa menulis yang bahkan tidak bisa terjadi hanya sebatas pengharapanku, begitu menyedihkan tapi satu sisi juga dapat membuat senyuman, senyuman rindu serindunya aku pada kejadian-kejadian ini yang tak bisa ku control kapan datangnya membuat nafasku sesak tetapi terasa begitu nikmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Seindah Cinta Yang Semestinya
RomantiekSebuah pertemuan yang tidak pernah di duga-duga, menciptakan kebersamaan yang nyata dan berselang cukup lama, terselimuti dengan rasa cinta yang entah benar atau tidak adanya di antara aku dengan dirinya, karena pada puncak akhirnya aku dan dia tida...