Mulut Hoseok yang mengangga, terbuka lebar harus dibantu oleh Jimin agar menutup sempurna.
"Gila... uang yang diberikan oleh Chulyong - ssi padamu itu 3x lipat dari uang jajan sebulanku lho," kata Hoseok.
Jimin tersenyum tipis dengan gelengan kepala ringan dan tatap mata genitnya, "Aku tidak minta..dia yang menawarkan diri."
"Karena pelayananmu bagus pasti kan," kata Hoseok.
"Hush sembarangan!" hardik Jimin, "Aku dan Chulyong - ssi itu benar - benar saling mencintai. Makanya aku tidak minta uang atau apapun padanya. Kalau masalah sex, kebetulan selera kami sama."
"Sama - sama suka melakukan di ruang terbuka..." tebak Hoseok.
Jimin membelalakkan mata menatap kearah Hoseok, ia kemudian tersenyum lebar, "Ih... pinter banget emang Jung Hoseok."
"Aku sama sekali tidak bangga karena pujianmu," kata Hoseok.
Jimin terkikik geli, ia meminum ice chocolate kesukaannya dan kembali menatap pada Hoseok, "Nanti malam jangan sampai terlambat."
"Mudah - mudahan ya... aku mau pulang ke rumah dulu untuk mengambil semua album Twice - ku. Mau aku pajang di rak penthouse," kata Hoseok.
"Besok lagi saja. Kita pergi memilih jas yang bagus untuk pesta. Toh album - albummu tidak akan dibakar kan oleh orangtuamu," kata Jimin.
"Tidak akan sih..."
"Nah, mari kita pergi ke butik untuk beli jas," Jimin bangkit berdiri, mengulurkan tangannya pada Hoseok.
Hoseok menatap kearah Jimin yang sudah berdiri didepannya, "Pasti... ada alasan lain selain cinta kan kenapa Chulyong - ssi memberimu uang banyak."
"Astaga Jung Hoseok..." Jimin mendengus kesal, ia melangkah pergi dan meninggalkan Hoseok yang ia tahu tetap akan menyusulnya.
@@@@@
Dari semua tempat yang ada di Paradise Tower, Hoseok tahu mengapa taman lantai 8 yang dipilih. Memang tempat yang luar biasa, karena dari lantai 8 inilah air terjun buatan dari lantai 9 dan yang bermuara di kolam buatan di lantai 7 bisa dinikmati dengan begitu jelas. Hoseok melihat para pelayan sudah sibuk bergerak kesana kemari, menyiapkan meja makan panjang yang jika Hoseok hitung memiliki kursi berjumlah lebih dari 20.
"Kau kelihatan lebih manis malam ini Hoseok - gun," kata Chulyong yang malam ini tampil dengan setelan jas berwarna putih.
Hoseok yang mencari sosok mungil Jimin, menemukan temannya itu memakai setelan jas berwarna merah muda.
"Chulyong - ssi, kau tidak merasa memberikan uang jajan terlalu banyak pada Jimin?" tanya Hoseok.
"Aku malah merasa kurang," jawab Chulyong, "Uang satu milyar itu untuk membeli tas gucci limited edition kadang kurang kan."
"Ya iya sih.. tapi kan..."
"Mau uang jajan tambahan??? Kau bisa mendapatkan dariku.."
Hoseok langsung membalikkan badan dan benar saja Taehyung yang berkata dengan nada mesum menjengkelkan. Tapi sayangnya, penampilan Taehyung yang begitu tampan dalam setelan jas hitam membuatnya terdiam dan membatalkan semua caci makinya.
"Jangan menawarkan uang jajan pada orang, kau masih dapat dariku," kata Chulyong.
"Jadi... Taehyung mesum ini juga baby sugarmu," kata Hoseok yang dengan sembarangan berbicara.
"Kan sudah dijelaskan kalau aku ini adiknya," Taehyung mulai kesal pada anak laki - laki dihadapannya ini.
"Jangan bertengkar... ayo kita bergabung di meja," Jimin melingkarkan tangannya pada lengan Chulyong dan menarik menuju meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADISE TOWER-WHERE SIN IS ALLOWED
FanfictionJung Hoseok (17tahun), hanyalah seorang anak dari keluarga kaya raya yang manja dan tidak mau kalah dari temannya. Ketika ia mendengar Jimin dibelikan sebuah penthouse seharga 20 milyar, ia langsung merengek pada ayahnya untuk dibelikan penthouse ya...