Hoseok membuka matanya perlahan. Ia menolehkan kepala kearah kirinya dan tidak menemukan Baekho disampingnya. Laki - laki itu pasti sudah pergi untuk bekerja. Hoseok bangun dari tidurnya, ia menatap ke sekeliling kamar dan menemukan sebuah nampan yang sudah terisi dengan sarapan lengkap dengan susu putih yang sepertinya nikmat.
Hoseok turun dari ranjang, mendekat pada meja dengan nampan di atasnya. Hoseok duduk di depan meja, menjulurkan tangan dan memulai sarapan yang walaupun sederhana tapi dia tidak perlu memintanya.
@@@@@
Selesai sarapan, Hoseok memilih untuk kembali ke unitnya. Dia berharap tidak akan bertemu dengan Taehyung dan doa nya sepertinya terkabul, hanya saja dia bertemu dengan seseorang yang lebih aneh. Hoseok nyaris terjungkal kaget ketika melihat Jimin ada didalam lift dari lantai bawah.
“Kenapa kau ada disini Jimin?” tanya Hoseok.
“Kau darimana?” Jimin balik bertanya, “Memakai kemeja kebesaran, tidak pakai celana, mencurigakan.”
“Kau juga mencurigakan. Kemarin tidak masuk sekolah, sekarang sudah jam segini juga masih di apartemen, mau membolos lagi,” kata Hoseok.
“Berkat pernyataan cintaku… Chulyong hyung makin menyanyangiku, dia tidak mau melepasku,” Jimin tersenyum lebar.
“Sampai tidak membiarkanmu sekolah, kau itu sudah bodoh tidak sekolah nanti makin bodoh saja,” kata Hoseok.
“Jangan salahkan Chulyong hyung dong… memang aku yang tidak mau pergi ke sekolah,” Jimin menatap kearah Hoseok, “Kau.. semalam darimana? Taehyung hyung mencarimu panik sekali. Katanya, kau ada di unit milik Baekho hyung.”
Hoseok menganggukkan kepala, “Aku sudah jadian dengan Baekho hyung, wajar kan kalau aku tidur ditempatnya.”
Jimin membuka mulutnya, tapi terlihat ragu untuk mengatakan sesuatu. Ia menutup mulutnya lagi, kemudian membuka sembari mengelus lembut pada lengan Hoseok, “Aku pikir kamu mencintai Taehyung hyung.”
Hoseok balik menatap pada Jimin, “Aku pikir dia mencintaiku. Tapi tidak, aku hanya dianggap sebagai penuntas hasrat. Sementara Baekho hyung mencintaiku. Kalau kau jadi aku, kau akan memilih siapa?”
Jimin tersenyum kaku, “Memilih orang yang aku cintai tentu saja, bahkan walau dia hanya menginginkan tubuhku.”
Hoseok tertawa keras, ia menghentikan tawanya dengan cepat dan ketika melihat lift sudah sampai ke lantai 15, ia segera keluar dari lift, meninggalkan Jimin yang kemudian mengomel karena dia terlalu asyik mengobrol dan unitnya terlewat.
@@@@@
Taehyung sudah bersumpah tidak akan cerita pada Jungkook tentang apa yang terjadi, tetapi dia tetap saja bercerita dan dalam 5 menit ia mendengar kata ‘tolol’ sebanyak 3 kali, ‘goblok’ sebanyak 6 kali dan ‘brengsek’ sebanyak 2 kali. Memang seharusnya dia tidak bercerita pada Jungkook, tapi pada siapa lagi dia akan bercerita kalau bukan pada temannya ini.
“Menyesal sekarang kan..” kata Jungkook.
Taehyung hanya menghela nafas panjang saja, mau dijawab tidak menyesal juga nyatanya dia menyesal.
“Kalian disini rupanya… berduaan terus…”
Taehyung menolehkan kepala dengan malas, menatap pada Jisoo yang langsung duduk diantara dia dan Jungkook.
“Sudah tahu belum jika nanti malam Baekho hyung dan para alumni mengadakan acara makan - makan dan dari angkatan kita yang terpilih hanya beberapa saja,” kata Jisoo yang langsung merangkul pada Taehyung dan Jungkook, “Jangan menghindar kalian.. harus datang.”
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADISE TOWER-WHERE SIN IS ALLOWED
FanfictionJung Hoseok (17tahun), hanyalah seorang anak dari keluarga kaya raya yang manja dan tidak mau kalah dari temannya. Ketika ia mendengar Jimin dibelikan sebuah penthouse seharga 20 milyar, ia langsung merengek pada ayahnya untuk dibelikan penthouse ya...