17. Pengakuan

130 30 6
                                    

Mungkin ini bedanya ketika Taehyung bersama dengan Hoseok dan Bogum. Meski ia tidak jadi mengantar Bogum ke kampus, dan tidak makan siang bersama, Bogum tidak marah. Tidak berubah menjadi bebek yang memanyunkan bibirnya terus menerus. Mode bebek yang membuat Taehyung rindu sebenarnya. Wajah manis Hoseok yang membuatnya ingin mencubiti gemas pada pipi tembem Hoseok. Wajah manis marah Hoseok yang membuatnya ingin menghujani pipi tembem Hoseok dengan ciumannya.

"Mau makan apa Taehyung?"

Taehyung menatap pada Bogum yang menyodorkan buku menu padanya.

"Sama denganmu saja," jawab Taehyung.

"Baiklah kalau begitu," Bogum menatap pada pelayan yang siap mencatat pesanannya.

Taehyung sama sekali tidak mendengarkan apa yang dipesan oleh Bogum untuknya. Tangannya sudah sibuk membuka sosial media. Ia berusaha menghindari semua sosial media milik Baekho. Kakak kelasnya itu walaupun berwajah preman dan terlihat tidak peduli pada sosial media tapi bahkan lebih sering mengupload konten daripada dia yang lebih muda.

Jari Taehyung yang sudah mau menggulirkan halaman instagramnya ke bagian bawah agar tidak melihat postingan Baekho. Tapi jarinya mendadak terhenti, matanya menatap pada postingan Baekho. Sebuah foto sederhana yang hanya menampilkan sosok Hoseok di bandara tengah melambaikan tangan kearah kamera yang sudah bisa dipastikan jika yang mendapat lambaian tangan adalah Baekho.

Mata Taehyung bergerak kebawah, menatap pada caption yang ditulis oleh Baekho.

'Menemani disaat bahagia dan kecewa. Menemani disaat sedih dan tertawa. Menemani disaat apapun. Namun yang lebih penting, aku bahagia melihat kau bahagia ketika bersamaku. Aku siap untuk membahagiakanmu hingga akhir hayatku.'

Taehyung ingin sekali mengalihkan pandangannya dari tulisan - tulisan brengsek yang dengan mudahnya mendobrak pertahanan yang ia buat sekuat mungkin. Ia tidak peduli dengan kata - kata lain. Ia tidak peduli dengan kenyataan jika mungkin Hoseok memilih Baekho karena lebih tampan darinya. Ia tidak peduli dengan semua hal remeh temeh sampai ia membaca satu kalimat yang membuat pertahanannya runtuh.

'Aku bahagia melihat kau bahagia ketika bersamaku.'

Seharusnya itu menjadi tugas Taehyung. Membahagiakan Hoseok dan menemani Hoseok hingga akhir hayat seharusnya menjadi tugasnya dan bukan tugas orang lain. Namun di perjalanan awalnya dengan Hoseok yang ia berikan hanyalah luka.

Ucapan menyakitkan Taehyung yang menuduh Hoseok adalah pelacur. Ucapan mengerikan Taehyung yang menyebut bahwa hubungannya dengan Hoseok hanya saling membantu. Ia mengatakan semua hal igu dengan begitu mudahnya, sementara ia menyadari jika hatinya berdetak keras untuk Hoseok.

Taehyung terbawa dalam emosi aneh yang membuatnya meneteskan airmata. Ia benar - benar tidak peduli dengan banyak hal dihadapannya kali ini. Ia bahkan tidak peduli pada Bogum yang memanggil namanya beberapa kali, tentu merasa heran karena melihatnya mendadak menangis.

Jari Taehyung bergerak, menghapus airmatanya sendiri. Ia memberesi barangnya dan menatap sejenak pada Bogum yang masih terus menatap padanya. Menunggu kepastian mungkin, sama seperti yang pernah dilakukan Hoseok, menunggu kepastian darinya.

"Maafkan aku Bogum... bukan kau yang aku cintai.." Taehyung hanya bisa mengatakan hal itu pada Bogum. Ia tidak ingin banyak bicara, karena tidak ingin menyakiti Bogum lebih lanjut dan karena ia tidak ingin membuang waktunya lagi.

@@@@@

Hoseok baru saja turun dari mobil milik Baekho dan memarkirkannya ketika sebuah mobil lain tiba - tiba saja berhenti didepan mobil Baekho. Melihat Taehyung turun dari mobil dengan wajah yang tidak baik, Hoseok merasa hal buruk akan terjadi.

"Hoseok..."

Hoseok membiarkan saja Taehyung mendekat padanya, memegangi tangannya dan menunggu apa yang mau dikatakan oleh laki - laki dihadapannya ini.

"Aku dan Bogum sudah putus," kata Taehyung.

"Oh.. pantas..." Hoseok menyeringai lebar, "Mendatangiku, mau apa?"

"Tidak... tidak.. kali iniberbeda. Jangan salah paham padaku," kata Taehyung, "Aku mencintaimu."

Hoseok melepaskan pegangan tangan Taehyung, "Dan aku tidak percaya."

Hoseok seharusnya senang dengan perkataan Taehyung, tapi setelah semua yang terjadi, rasanya begitu sulit untuk mempercayai apa yang dikatakan oleh Taehyung. Bagaimana jika yang terjadi sama seperti sebelumnya, Taehyung hanya menginginkan tubuhnya karena Bogum ternyata tidak bisa memenuhi hasratnya. 

PARADISE TOWER-WHERE SIN IS ALLOWEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang