Begitu sampai Seoul dan masuk kedalam Paradise Tower, Taehyung dan Hoseok yang ada di dalam unit nomor 11 milik Taehyung, duduk terdiam di sofa yang ada di ruang santai. Keduanya sama - sama terdiam. Masih bergelut dengan pikiran mereka sendiri hingga akhirnya keduanya menolehkan kepala dan saling menatap.
"Hyung..." ucap Hoseok.
"Aku tahu, kau mau membicarakan apa yang dilakukan oleh Baekho kan," Taehyung bangkit berdiri, ia sengaja duduk bersimpuh di atas karpet tepat dihadapan Hoseok. Tangan Taehyung bergerak menggenggam pada kedua tangan Hoseok, "Aku tidak mau menjelekkan Baekho hyung atau apapun. Aku juga sadar jika kita berdua memiliki sisi gelap yang juga tidak lebih baik dari Baekho hyung tapi... Kau harus segera memutuskan hubunganmu dengan Baekho hyung."
Hoseok menganggukkan kepala pelan, bibirnya tertutup rapat tidak berkata apapun. Ada perasaan bersalah didalam diri Hoseok meski ia tidak tahu apa itu, tapi ia juga takut jika terus bersama dengan Baekho. Ia bisa menerima jika ternyata Baekho menyukai hubungan seksual yang sadis atau mungkin fetish aneh seperti meminum air seni. Tapi... menyetubuhi mayat adalah sesuatu yang tidak pernah terbayangkan oleh Hoseok. Ia jelas takut.
"Begitu Baekho hyung pulang, aku akan bilang padanya untuk bicara berdua dan meminta putus," kata Hoseok.
"Jangan bicara ditempat tertutup seperti mobil atau ruang privat di restoran," Taehyung menatap khawatir pada Hoseok, "Aku akan menjagamu dari jauh."
Hoseok menganggukkan kepalanya lagi, ia menatap kedalam mata Taehyung, "Bagaimana kalau Baekho hyung marah padaku? Aku mengkhianatinya... aku bersalah karena menyakitinya."
Taehyung terdiam. Apa yang bisa ia bilang dalam keadaan seperti ini. Dalam posisi saat ini, ia dan Hoseok tahu jika mereka berdua sama - sama bersalah. Selain melukai hati Bogum hati Baekho juga terluka. Taehyung menegakkan tubuhnya, menarik pelan pada tubuh Hoseok dan memeluknya lembut. Ia tidak bisa berkata apapun karena ia tidak ingin mencari pembenaran atas dosanya. Ia mengakui jika bersalah dan berdosa. Taehyung tidak masalah menjadi iblis untuk bersama dengan Hoseok namun ia tidak ingin menjadi iblis yang munafik dengan tidak mengakui dosanya.
@@@@@
Hoseok sebisa mungkin tetap tersenyum lebar dan bersikap biasa saja ketika bertemu dengan Baekho di hari Minggu pagi. Ia menjemput laki - laki tampan dan gagah itu di bandara. Laki - laki yang saat ini masih menjadi kekasihnya dan rasanya cukup berat untuk mengucapkan perpisahan.
"Aku lapar, kita cari makan di sekitar sini ya," ucap Baekho setelah melepaskan pelukannya dan setelah memberikan ciuman lembut di kening Hoseok.
Hoseok menganggukkan kepala tanpa membalas ucapan Baekho. Ia rasa, pertahanannya untuk bersikap biasa saja sudah runtuh dalam seketika. Mau tidak mau, Hoseok tetap teringat jika bibir milik Baekho yang digunakan untuk menciumnya pernah digunakan untuk mencium mayat dan itu membuatnya kurang nyaman.
"Apa kau sedang sakit Hoseok?" tanya Baekho menatap khawatir pada Hoseok.
"Tidak kok hyung..."
Hoseok melemparkan senyumannya lagi, "Mau makan apa hyung?"
"Bebas... kau saja yang pilih," Baekho merangkulkan tangannya pada bahu Hoseok dan balas tersenyum.
Hoseok mulai menambah kemampuan aktingnya, ia bercerita panjang lebar mengenai kegiatan 'palsu' nya dengan Jimin di Hari Jumat dan Sabtu kemarin. Hoseok harus membuat Baekho percaya jika tidak ada yang aneh.
@@@@@
Hoseok mengucapkan terima kasih dengan lirih pada pelayan yang membawakan makanan yang ia pesan. Hoseok mengambilkan sumpit dan sendok untuk Baekho dengan senyuman tipis. Sebelum menyantap makanannya, Hoseok menatap pada Baekho yang makan dengan penuh semangat, sepertinya kekasihnya ini benar - benar lapar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADISE TOWER-WHERE SIN IS ALLOWED
FanfictionJung Hoseok (17tahun), hanyalah seorang anak dari keluarga kaya raya yang manja dan tidak mau kalah dari temannya. Ketika ia mendengar Jimin dibelikan sebuah penthouse seharga 20 milyar, ia langsung merengek pada ayahnya untuk dibelikan penthouse ya...