14. Pelarian

110 29 10
                                    

Hoseok tersenyum lebar karena berhasil membawa Baekho pulang, kalau dia biarkan minum - minum baru jam 3 pagi nanti pulang. Hoseok menolehkan kepala dan melihat Baekho yang memasang wajah dingin.

"Kenapa hyung?? marah??" tanya Hoseok.

"Tidak.."

"Bohong," kata Hoseok, "Sana kalau mau minum - minum lagi."

"Sudah sampai sini juga masa iya mau kembali," Baekho membukakan pintu depan Paradise Tower untuk Hoseok. Jika sudah semalam ini, memang terkadang petugas keamanan tidak ada di depan pintu karena mengecek bagian lain dari Paradise Tower yang memang luas.

"Jangan pasang wajah seram dong," Hoseok memeluk erat pada tubuh Baekho hingga keduanya tidak bisa melangkah.

Baekho tersenyum lebar, ia mencium lembut pada kening Hoseok, "Mau tidur sendiri atau tidur denganku?"

"Dengan hyung dong.." balas Hoseok dengan nada manja yang sebenarnya jarang sekali ia keluarkan. Nada manja yang sebenarnya agak 'pura - pura'.

"Kalau begitu kau naik dulu," kata Baekho melepaskan pelukan Hoseok.

"Mau kemana?" tanya Hoseok.

"Bicara dengan Jinki sebentar. Masalah kemarin itu belum aku selesaikan," jawab Baekho.

"Ikut..." Hoseok menatap tajam kearah Baekho.

Baekho terdiam, balas menatap kearah Hoseok, "Ya sudah ayo."

Hoseok berteriak girang, ia melingkarkan tangan dan melangkah melewati hall depan Paradise Tower. Melewati kolam buatan di tengah hall yang besar - bahkan sudah saingan dengan kolam renang di TK nya dulu - kolam yang dihiasi dengan patung dewa Cupid tanpa panah asmaranya. Desain yang agak aneh, tapi Hoseok tidak mau memikirkan masalah cupid.

Langkah kaki Hoseok dan Baekho akhirnya sampai di kantor milik Jinki yang memang ada di lantai satu. Setelah mengetuk beberapa kali, dari dalam ruangan Jinki membuka pintu. Jinki cukup terkejut dengan kedatangan Hoseok dan Baekho namun kemudian tersenyum lebar.

"Ada apa? Mau meminta pelayanan threesome?" ucap Jinki langsung pada intinya.

"Hiiih.." Hoseok menunjukkan wajah jijiknya karena ditawari threesome.

"Bukan Jinki - ssi, masalah permintaan yang kemarin.. lupakan saja," kata Baekho.

"Baiklah. Tapi kalau mau meminta pelayanan, sex toys, alat BDSM bilang saja padaku," kata Jinki.

"Tidak.. BDSM menyakiti Hoseok," kata Baekho.

Hoseok mendadak teringat sesuatu, ia menatap kearah Baekho kemudian menatap kearah Jinki. Haruskah ia mengatakannya disini? Ia ragu tapi takut juga.

"Ada apa?" tanya Baekho yang menyadari ada hal aneh dari Hoseok.

"Sebenarnya beberapa hari lalu aku mendengar Jinki - ssi bicara dengan salah satu karyawan kalau ada permintaan pelayanan sex yang bisa berpotensi ditangkap polisi."

Hoseok menatap pada Baekho dan Jinki yang saling tatap dengan ekspresi aneh, "Jadi... itu benar Baekho hyung yang minta. Minta apa? Sampai ditangkap polisi."

"Aku meminta pelacur dibawah umur..." nada bicara Baekho menurun di akhir kalimatnya.

"Memang itu bisa ditangkap polisi?" tanya Hoseok.

"Hm, sepertinya kau harus belajar tentang hukum di negara kita Hoseok - gun," kata Jinki, "itu bisa terkena pasal berlapis dan hukumannya mengerikan."

"Tapi aku juga masih bawah umur," kata Hoseok, "Baekho hyung bisa ditangkap juga."

Baekho mengganggukkan kepala, "Iya.. walaupun suka sama suka, tapi karena kau masih dibawah umur aku tetap akan ditangkap."

Hoseok memeluk erat pada tubuh Baekho, "Tidak akan aku biarkan kau ditangkap."

"Karena itulah, informasi pribadi mengenai penghuni Paradise Tower akan sangat dijaga. Semua aman dan nyaman di Paradise Tower..."

Hoseok dan Baekho menatap kearah Jinki yang malah berpromosi. Hoseok memilih menarik Baekho menjauh dari Jinki daripada ada promosi - promosi lainnya.

@@@@@

Taehyung tersenyum pada Bogum. Matanya menatap kearah rumah sederhana milik Bogum yang ada di wilayah tidak terlalu jah dari kampus mereka berdua.

"Mau mampir?" tanya Bogum.

"Sudah malam, besok lagi saja," jawab Taehyung yang baru saja akan berpamitan ketika tangannya justru dipegang cukup erat oleh Bogum.

Kepala Taehyung mendongak, menatap pada Bogum yang tersenyum kikuk padanya dan dengan pelan - pelan melepaskan pegangan tangannya.

"Ya sudah..." ucap Bogum lirih, ia membalikkan badan dan membuka pintu gerbang rumahnya.

Taehyung menatap pada Bogum dengan tatapan bersalah. Ia memang belum ada ucapan pada Bogum jika ingin menjadikan cinta pertamanya ini sebagai kekasih, tapi apa yang masih ia tunggu dari Hoseok ketika anak laki - laki itu sudah memiliki yang lain.

Kaki Taehyung melangkah dengan cepat, ia memeluk erat pada tubuh Bogum dari belakang.

Mendapat pelukan dari Taehyung, tentu saja Bogum langsung menghentikan langkah kakinya.

Tangan Taehyung membalikkan badan Bogum dengan lembut, ia mengelus pada pipi Bogum dan langsung melumat bibir ranum dan manis milik Bogum. Taehyung memperdalam ciumannya, dengan tangan bergerak lembut mengelus pada punggung Bogum.

Taehyung bersumpah akan melupakan Hoseok. Bersumpah akan menghapus perasaan cintanya pada Hoseok. Bersumpah akan tidak berharap pada Hoseok. 

PARADISE TOWER-WHERE SIN IS ALLOWEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang