Jimin menggelengkan kepala ketika mendengar cerita dari Hoseok.
"Ternyata kakak adik sama saja ya... kalau kurang dari 5 ronde ngamuk," kata Jimin, tangannya bergerak dan mulai memakan sarapan dihadapannya.
Hoseok tidak berkomentar, ia juga memilih untuk menikmati sarapan di restoran tower yang rasanya begitu nikmat. Ia kesal pada Taehyung yang menjanjikan satu set sarapan ala kerajaan Goryeo malah ternyata pergi duluan karena ada kuliah pagi.
"Memangnya tidak sakit sampai lebih dari 5 ronde?"
Hoseok dan Jimin sama - sama menolehkan kepala, menatap pada Jihyo yang duduk dimeja yang sama dengannya dengan membawa nampan sarapan berisi nasi yang cukup banyak.
"Kalau kurang banyak lauknya atau kau mau nambah, bilang padaku nunna.. akan kuambilkan untukmu.." kata Hoseok yang bangga pada idolanya ini karena berani tampil apa adanya.
"Ini sudah banyak..." Jihyo mengambil sumpit dan melahap sarapannya, "Kalian berdua kan masih SMA... Tapi sudah berpengalaman ya."
"Jangan bilang kau belum pernah nunna..." Jimin mendekatkan wajahnya pada Jihyo, "Bukankah kau pernah pacaran dengan Kang Daniel."
"Hmmm... itu..." Jihyo menolehkan kepala kekanan dan kekiri, "Kami putus karena aku tidak mau disentuh."
Hoseok membulatkan matanya, "Kenapa?"
Jimin menggeser duduknya, "Kecil ya penisnya... memang itu yang suka menjadi masalah bagi orang Asia."
"Bukan itu... tapi..." Jihyo menolehkan kepalanya.
Hoseok dan Jimin ikut menolehkan kepala dan melihat pandang mata Jihyo yang mengarah pada Hyunbin.
"Ahjumma itu walau kelihatan seperti laki - laki tapi dia perempuan lho nunna," kata Jimin yang mencomot daging dari piring Hoseok.
"Aku tahu.. tapi dia seleraku... aku memimpikan tubuhku berada dalam dekapannya," kata Jihyo yang menghela nafas panjang, "Aku membayangkan bibirku dilumat oleh bibir tebalnya..ke.."
Hoseok yang sedang menatap serius kearah Jihyo, terkejut karena mendadak Jihyo berhenti berkhayal dan menatap padanya.
"Apa aku membuatmu kecewa?? Idola yang kau sukai ternyata mesum.." kata Jihyo.
Hoseok menggelengkan kepala, "Tidak... itu manusiawi kok. Aku malah senang karena bisa melihatmu apa adanya nunna... penggemar lain mana bisa. Memang enak jadi orang kaya."
Jihyo tertawa lirih mendengar ucapan Hoseok.
Hoseok yang mau melanjutkan makannya, emnatap kesal ketika melihat dagingnya menghilang. Ia mendelik kesal kearah Jimin, "Ya!!! Jimin!!! Dagingku!!!"
"Kan katanya orang kaya.. masa daging diambil saja ribut," balas Jimin.
"Issh menyebalkan," Hoseok bangkit berdiri, "Aku ambil lagi saja."
Hoseok melangkah kembali menuju meja buffet. Ia mengambil piring berukuran sedang dan mulai mengambil kembali daging untuk sarapannya.
"Hoseok..."
Hoseok menolehkan kepala, kali ini sosok Baekho yang sudah berdiri disampingnya.
"Kau tidak sekolah?" tanya Baekho yang menatap cukup heran kearah Hoseok.
"Kebetulan aku sudah cukup pintar hyung, jadi tidak apa - apalah membolos sebentar," jawab Hoseok dengan senyuman lebar.
"Waaah alasan yang sangat luar biasa ya," Baekho membantu mengambilkan beberapa iris daging dipiring Hoseok, "Kalau begitu... apa kau mau ikut denganku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADISE TOWER-WHERE SIN IS ALLOWED
FanfictionJung Hoseok (17tahun), hanyalah seorang anak dari keluarga kaya raya yang manja dan tidak mau kalah dari temannya. Ketika ia mendengar Jimin dibelikan sebuah penthouse seharga 20 milyar, ia langsung merengek pada ayahnya untuk dibelikan penthouse ya...