Hoseok yang akhirnya berhasil mendapatkan tanda tangan, foto selfie dengan Jihyo menahan teriakan kegembiraannya. Ia mengucapkan terima kasih pada Jihyo berkali - kali sembari memeluk buku berisi tanda tangan dan juga cap bibir dari Jihyo.
"Terima kasih nunna, aku beruntung sekali," kata Hoseok.
"Sama - sama," balas Jihyo dengan senyuman lebar, "Ngomong - ngomong jangan bocorkan pada siapapun jika aku tinggal disini ya."
"Tenang saja, aku tidak akan membocorkan privasimu nunna," kata Hoseok, "Aku senang melihatmu bisa membeli apartemen di sini."
"Sebenarnya, aku dibelikan seseorang. Uang dari menjadi idol tidak sebanyak yang kau kira," kata Jihyo dengan nada sedih.
Hoseok ikut membrengutkan wajahnya, "Jangan sedih nunna... aku akan borong album dan semua merchmu."
"Tidak usah, tabung saja untuk masa depanmu," kata Jihyo yang kemudian menepuk lembut pada bahu Hoseok, "Aku pergi dulu ya.. besok ada jadwal syuting, jadi harus tidur awal."
"Iya nunna.. hati - hati ya..." Hoseok membuat bentuk hati dengan jarinya, "Saranghae nunna..."
Jihyo balas memberikan bentuk hati pada Hoseok.
"Nado saranghae Jung Hoseok...." ucap Taehyung yang mendadak muncul dibelakang Hoseok.
"Hiiih... najis... jangan dekat - dekat denganku," Hoseok membuat gerakan tangan mengusir Taehyung.
"Pesta ini membosankan ya, bagaimana kalau kita pindah tempat?" Taehyung menaikturunkan alisnya dengan mata terus memandang kearah Hoseok.
"Kau cuma mau mesum padaku kan," tuduh Hoseok, "Jangan harap ya.. aku tidak akan mau pergi berdua denganmu. Nanti aku diapa - apakan."
"Memangnya kau tidak mau?" Taehyung berbisik di telinga Hoseok, "Aku kemarin melihat ada gigolo keluar dari unitmu."
Hoseok mendelik kearah Taehyung. Ia belum memberikan penjelasan apapun, ketika laki - laki tampan dan mesum didepannya ini sudah semena - mena melingkarkan tangan pada pinggangnya.
"Bagaimana kalau mencoba penis Kim Taehyung?" Taehyung membisikkan tepat di telinga Hoseok.
Hoseok yang sudah marah dan kesal, mendorong tubuh Taehyung.
"Jangan dekat - dekat denganku ya mahluk mesum menyebalkan," kata Hoseok, "Aku mau ke toilet."
"Ngapain pake bilang mau ke toilet??" Taehyung mengerutkan kening, "Oooh.. tenang saja... akan kutunggu."
"Bukan ya, aku tidak memintamu menungguku..." Hoseok yang sudah melangkah menjauh kembali pada Taehyung dan menyerahkan buku berisi tanda tangan Jihyo, "Nitip, jangan sampai rusak..."
"Siap sayangku, cintaku..." balas Taehyung sembari menerima buku dari tangan Hoseok.
Meski sebal dengan sikap menggombal Taehyung, tapi Hoseok hanya bisa pasrah saja daripada bukunya jatuh di toilet kan.
Hoseok menolehkan kepala kekanan dan kiri. Didalam taman buatan yang dibuat dengan begitu mendekati kenyataan bahkan ada beberapa pohon berukuran cukup besar membuat Hoseok agak kesulitan menemukan toilet. Beruntung matanya yang tajam bisa melihat sebuah toilet yang berada di ujung pintu masuk dan keluar taman buatan.
Hoseok melangkah masuk kedalam toilet tapi.. ia mendengar suara aneh.
"Angghh... masukkan lebih keras... aaahh... Joonie..."
Hoseok menghentikan langkah kakinya. Ia bahkan belum beranjak dari depan pintu masuk, tapi dari cermin ia bisa melihat salah satu bilik toilet yang terbuka dan menampilkan Seokjin yang tengah menungging dengan Namjoon dibelakangnya.
Mata Hoseok seakan tidak bisa lepas dari bayangan di cermin, terutama ketika ia menyadari jika puting Seokjin seperti dipasangi piercing dan... ketika ia menatap pada bagian bawah, dengan sangat jelas ia melihat jika penis Seokjin dipasangi sesuatu yang bahkan sampai menutup bagian depannya dan yang paling agak mengerikan ketika ia melihat ada tali yang berasal dari lubang anal Seokjin. Hoseok tahu jika tali itu pasti berasal dari vibrator atau dildo, tapi bukankah penis Namjoon sudah masuk jika vibratornya tidak di lepas itu artinya...
"Kau sedang melihat apa?"
Hoseok menolehkan kepala, ia nyaris berteriak namun beruntung sekali karena Baekho langsung membekap mulutnya. Suasana akan sangat tidak mengenakkan jika ia sampai berteriak dan menganggu Namjoon dan Seokjin.
Bekapan pada mulut Hoseok dilepaskan dan ia menurut ketika Baekho mengandeng tangannya keluar. Hoseok terus menatap pada Baekho yang membawanya keluar. Ia tidak kuasa menahan senyumannnya.
'Ganteng sekali sih om Baekho...'
"Sepertinya sudah cukup aman kalau kau mau teriak disini," ucap Baekho yang membawa Hoseok sampai ke bawah pohon beringin besar.
Hoseok tersenyum lebar kearah Baekho, "Aku tidak akan teriak kok.. tenang saja. Tapi tadi itu..."
Baekho tersenyum lebar, "Selera orang berbeda - beda. Mereka mendapatkan kepuasaan dengan cara seperti itu."
Hoseok hanya mengangguk saja. Ia tidak banyak berkomentar karena menyadari dirinya juga memiliki hasrat yang aneh. Hoseok berusaha menghilangkan bayangan Namjoon dan Seokjin dari kepalanya, tapi malah semakin jelas di ingatannya.
"Kau kenapa?" Baekho menatap heran kearah Hoseok yang wajahnya memerah. Tangannya terjulur, menyentuh pipi Hoseok yang gembul, "Pipimu memerah. Masih terbayangkan yang tadi ya..."
"Jangan menggodaku ahjussi.." Hoseok memundurkan tubuhnya ketika menyadari Baekho mendekat padanya.
Karena Hoseok yang terus memundurkan tubuhnya, ia akhirnya menabrak seseorang. Kepalanya lagi - lagi harus menoleh kearah belakang dan melihat Taehyung yang menatap dengan begitu tajam tapi bukan kearahnya, melainkan ke arah Baekho.
"Ditunggu dari tadi, ternyata ada disini dengan om - om ini," kata Taehyung yang melangkah dihadapan Baekho.
"Kalau aku ahjussi, artinya kau juga ahjussi kan," tunjuk Baekho pada Taehyung.
Hoseok yang berdiri diantara Taehyung dan Baekho merasakan ada hawa - hawa aneh dianatra mereka. Ia merasa sedang diperebutkan oleh dua laki - laki tampan.
"Aku lebih muda darimu ya, jadi tentu saja aku ini hyung bagi Hoseok," kata Taehyung.
"Hanya selisih 3 tahun saja kan. Kau sama saja tua untuk Hoseok," balas Baekho, "Kau masih saja kasar ya Taehyung padaku..."
"Hoseok tidak masalah kok dengan yang tua, asalkan hot dan tampan..." sela hoseok di tengah pertengkaran yang sebenarnya agak sepele.
Taehyung dan Baekho dengan gerakan nyaris bersamaan menatap kearah Hoseok yang tersenyum lebar pada keduanya.
"Kau harus pulang, besok sekolah kan... ayo aku antar.. kebetulan kita satu lantai kan..." Taehyung langsung saja menarik Hoseok meski terlihat jelas jika anak laki - laki berpipi gembul itu belum mau beranjak dari hadapan Baekho.
Hoseok yang teringat jika dia memang harus pulang karena besok sekolah dan tidak bisa melawan tenaga dari Taehyung akhirnya hanya bisa melambaikan tangan genit pada Baekho. ternyata ada efeknya juga berteman dengan Jimin dari SMP, dia ketularan gatal seperti ini. Tapi mungkin tingkah 'gatal' nya ini suatu saat akan berguna.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADISE TOWER-WHERE SIN IS ALLOWED
FanfictionJung Hoseok (17tahun), hanyalah seorang anak dari keluarga kaya raya yang manja dan tidak mau kalah dari temannya. Ketika ia mendengar Jimin dibelikan sebuah penthouse seharga 20 milyar, ia langsung merengek pada ayahnya untuk dibelikan penthouse ya...