Sejak awal Hoseok sudah sangat senang dengan ide Taehyung yang membawanya ke tempat wisata berupa napak tilas Changgyeonggung Palace yang membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari villa milik Taehyung. Ia berlari menuju gerbang utama dengan senyuman lebar.
"Hyung... ayo foto disini..." teriak Hoseok penuh semangat.
"Iya..." Taehyung melangkah menuju kekasihnya yang hari ini berpakaian lucu dengan kaos oblong bergambar matahari berwarna putih, ditambah dengan topi bundar dengan rumbai - rumbai yang lumayan aneh di pingirannya, celana jeans pendek yang cukup menggoda hasrat Taehyung sedari tadi. Dia harus benar - benar menjaga diri agar tidak bablas menyentuh Hoseok ditempat bersejarah ini.
Hoseok menarik tangan Taehyung lebih dekat dengannya ketika mereka berdua berada di depan gerbang Changgyeonggung Palace. Hoseok mengambil beberapa foto dari handphonenya, walau beberapa kali dia sempat memukul pelan pada Taehyung karena tidak tersenyum.
"Senyum yang benar dong hyung... kayak pas sama Bogum itu lho... yang lebar..." kata Hoseok.
Taehyung menatap kearah Hoseok dengan agak kesal. Dan sepertinay Hoseok menyadari jika kekasihnya tidak suka karena Bogum disebut - sebut hingga ia memilih untuk memeluk tubuh Taehyung.
"Ayo masuk hyung," Hoseok mengandeng tangan Taehyung masuk kebagian dalam Changgyeonggung Palace.
Taehyung tersenyum ketika ia melangkah disamping Hoseok yang begitu ceria, menunjuk ke sana kemari, bercerita mengenai ini dan itu. Tentang drama tema kerajaan kesukannya. Tentang sejarah kerajaan yang membuatnay sedih. Tentang sejarah kerajaan yang membuatnya masih bertanya - tanya. Taehyung memilih menjadi pendengar yang baik, karena hanya dengan menatap wajah bahagia Hoseok dia sudah ikut bahagia.
Hoseok dan Taehyung kini berhenti di depan Munjengjeon Hall, sebuah tempat pada masa dahulu digunakan oleh raja untuk mengadakan pertemuan rutin berbagi opini dengan bawahannya.
"Untung aku jatuh cinta padamu di masa ini ya hyung," kata Hoseok.
Taehyung menatap kearah Hoseok yang mendadak menjadi sendu dan memasang wajah sedih, "Kenapa memangnya?"
"Bayangkan jika aku jatuh cinta padamu di masa kerajaan. Aku pasti hanya bisa menangisimu karena tidak bisa memilikimu," jawab Hoseok, "Bersaing dengan Bogum hyung saja nyaris membuatku putus asa. Apalagi jika aku bersaing dengan permaisuri yang cantik dan selir - selir cantik."
Taehyung tahu jika Hoseok akan marah dan kesal padanya jika ia tertawa, tetapi bayangan Hoseok akan masalalu membuatnay benar - benar melepaskan tawanya.
"Ihhh.... jangan ketawa!!" benar dugaan Taehyung, Hoseok memukuli lengannya dengan cukup keras.
"Haduh... haduh... sakit Seok," kata Taehyung yang menahan tangan Hoseok dengan mengenggamnya lembut.
"Kenapa kau membayangkan aku jadi raja? Bisa jadi di masalalu kau adalah pangeran yang aku jaga dan akulah yang menahan sakit ketika melihatmu menikah dengan putri bangsawan yang sudah dipilihkan untukmu," kata Taehyung, "Atau bisa jadi aku hanya seorang pekerja kasar sementara kau adalah bangsawann yang semena - mena padaku."
"Kok, aku jadi jahat begitu," Hoseok memanyunkan bibirnya.
"Jangan marah dong... masa begitu saja marah," Taehyung memeluk lembut pada tubuh Hoseok, "Ya... kita memang harus bersyukur akan hidup yang sudah kita peroleh kali ini. Bukankah ada sejarah yang mengatakan jika ada seorang Raja yang memiliki 'pria simpanan'. Dan ironinya justru pada pria simpanannya itulah dia bisa menceritakan dengan bebas semua keluh kesahnya. Sang Raja bisa bebas menunjukkan wajah aslinya tanpa takut apapun pada sang pria simpanan. Sang Raja bisa sejenak melepaskan beban dari hidupnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADISE TOWER-WHERE SIN IS ALLOWED
FanfictionJung Hoseok (17tahun), hanyalah seorang anak dari keluarga kaya raya yang manja dan tidak mau kalah dari temannya. Ketika ia mendengar Jimin dibelikan sebuah penthouse seharga 20 milyar, ia langsung merengek pada ayahnya untuk dibelikan penthouse ya...