18. Usaha

120 25 24
                                    

Hoseok terkejut cukup luar biasa ketika melihat Taehyung masuk kedalam lift dan langsung mendekat padanya.

"Mau kemana Hoseok?"

Pertanyaan Taehyung cukup mengesalkan karena Hoseok jelas - jelas sudah memakai seragam sekolah.

"Ke medan perang..." jawab Hoseok dengan begitu ketus.

"Aku antar ya.." Taehyung mendekatkan kembali tubuhnya pada Hoseok.

"Tidak perlu, aku mau sarapan dulu juga sudah ditunggu Jimin," Hoseok mengeser duduknya, menjauh dari Taehyung.

Hoseok melirik tajam kearah Taehyung ketika melihat laki - laki itu mendekat kembali padanya. Hoseok menyingkir lagi, Taehyung mengejarnya lagi. Hoseok terus menghindari Taehyung tapi laki - laki menyebalkan yang memasang wajah mesum ini masih terus mengejarnya. Kesabaran Hoseok sudah mencapai puncaknya, ia melepaskan tas sekolahnya untuk digunakan memukuli Taehyung.

"Ya... ya... aku hanya berniat baik mau mengantarmu lho," kata Taehyung.

"Kan aku sudah tidak mau... jangan memaksa dong," Hoseok terus memukuli Taehyung hingga suara pintu lift terbuka dan membuat Hoseok berhenti melakukan pergerakan memukuli Taehyung.

Hoseok dan Taehyung sama - sama menolehkan kepala kearah pintu lift, bertukar pandang dengan petugas kebersihan yang anehnya selama ini menjadi saksi diantara mereka.

Hoseok mendengus kesal dan melangkah keluar sembari menatap sinis kearah petugas kebersihan. Taehyung ikut melangkah keluar, tapi sembari memberikan beberapa lembar uang.

"Jangan dipikirkan ahjussi... dia sedang PMS," kata Taehyung yang buru - buru menyusul Hoseok.

Perut Hoseok yang sudah lapar, membayangkan makanan hangat dan enak di buffet yang ada di restoran ternyata harus bersabar ketika ia melihat keributan yang cukup dahsyat di restoran.

"Aku akan melaporkanmu ke polisi!!!" tunjuk Luhan pada Siwon yang ada dihadapannya.

"Baba jangan berlebihan ya... kami suka sama suka melakukannya," balas Chenle yang berdiri didepan Siwon. Menjadikan tubuhnya sebagai perisai walaupun tidak akan bisa juga karena tubuhnya terlalu kecil untuk menutupi Siwon yang kekar dan memiliki tubuh nyaris 2 kali tubuh Chenle.

"Kau sadar tidak kalau usia laki - laki lebih tua dari ayahmu!!! Bisa - bisanya kau!!!" Luhan mengangkat tangannya dengan cepat, ia melayangkan pukulannya kearah anaknya sendiri, beruntung istrinya dengan cepat menahan tangannya hingga pukulan tidak terjadi.

Suasana restiran benar - benar menjadi kacau dengan keributan yang terjadi diantara keluarga Luhan dan Siwon.

"Sepertinya tidak bisa sarapan di restoran ya," kata Taehyung.

"Kalau begitu aku sarapan di sekolah," Hoseok segera membalikkan badan dan melangkah pergi meninggalkan Taehyung.

Hoseok menolehkan kepala pada Taehyung dan melihat laki - laki itu tidak mengejarnya lagi. Sudah menyerah sepertinya, jadi dia sedikit lebih lega.

@@@@@

Hoseok sudah menunggu lebih dari satu jam dan belum melihat ada bus yang datang ke halte tempat ia menunggu sama sekali. Orang - orang yang menunggu pun sudah banyak yang berguguran dan memilih transportasi lainnya. Hanya Hoseok saja yang masih bertahan, tentu saja karena dia tidak terlalu peduli dengan sekolahnya. Tapi melihat tidak ada bus yang datang sama sekali, dia menjadi khawatir juga. Masalahanya perutnya sudah keroncongan, kalau bus lewat sesuai jadwal tentu saja dia sudah bisa sarapan di sekolah.

Hoseok mulai mengomel dalam suara lirih ketika mobil yang sudah ia hapal berhenti tepat di depannya. Hoseok menatap sinis kearah kaca jendela mobil yang turun dan wajah menyebalkan dari Taehyung yang segera terlihat.

PARADISE TOWER-WHERE SIN IS ALLOWEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang