11. Takut

166 31 47
                                    

Mata Hoseok yang terbuka setelah tidur malamnya langsung menatap pada langit - langit kamarnya. Ia dalam keadaan terlentang dan tidak melakukan apapun ketika tiba - tiba saja perkataan Namjoon membuatnya memikirkan hubungannya dengan Taehyung.

Dari awal dia dan Taehyung sepakat untuk saling membantu, tetapi siapa yang menyangka dan mengira jika Hoseok ternyata memiliki rasa cinta pada Taehyung. Mungkin karena waktu yang terlalu lama mereka habiskan bersama hingga membuat perasaan cintanya pada Taehyung tumbuh.

Hoseok mengacak rambutnya sendiri dengan kesal.

“Sedang apa kau?”

Hoseok menjerit keras ketika mendengar suara seseorang. Ia bangkit dari tidurnya dan duduk di atas ranjang sembari menatap kesal kearah Jimin yang sudah berdiri didepan ranjangnya.

“Kenapa kau ada disini?” tanya Hoseok.

“Kau lupa ya,” Jimin berkacak pinggang, “Yang menyuruhku datang untuk membangunkanmu kan kau… tadi malam mengirimiku pesan.”

“Oh… iya… ehe… aku lupa,” kata Hoseok dengan cengiran lebar.

“Sudah sana cuci muka, gosok gigi, ganti baju,” Jimin menarik kasar pada selimut yang menutupi tubuh Hoseok, “Setelah itu kita sarapan di restoran.”

“Baik… baik…” Hoseok turun dari ranjangnya, namun dia tidak segera pergi ke kamar mandi dan menatap pada Jimin yang sedang melipat selimutnya, “Hmmm Jimin.”

Jimin menolehkan kepala, “Iya, ada apa?”

“Apa kau tahu berapa jumlah mantan kekasih Taehyung hyung?” Hoseok sendiri masih tidak tahu apa yang membuatnya bertanya tentang mantan kekasih Taehyung. Dia ingin bertanya saja. Dia ingin tahu tentang Taehyung yang sebelumnya tidak ia ketahui.

“Banyak..” jawab Jimin dengan begitu tegas, “Biar bagaimanapun, Taehyung di besarkan dilingkungan yang sama dengan Chulyong hyung…”

“Apa maksudmu?” tanya Hoseok yang benar - benar tidak mengerti arah pembicaraan Jimin.

“Yaaah… seperti dugaanmu ketika perkenalan, Chulyong hyung memang mafia… dan tentu saja kehidupannnya sangat dekat dengan narkoba, sex bebas, kejahatan,” jawab Jimin, “Jadi sangat biasa bagi mereka gonta ganti pasangan, bahkan yang tidak ada hubungan sama sekali.”

“Jim…” Hoseok mendekat pada sahabatnya yang datang dari keluarga sederhana dan dari pedesaan, “Jangan - jangan… tua bangkotan bernama Chulyong itu masih suka mencari orang lain ketika bersamamu.”

“Ya kan aku memang hanya baby sugarnya saja, jadi tidak bisa menuntut kalau dia mau dengan yang lain,” Jimin menghela nafas panjang.

Hoseok mengelus lembut pada bahu Jimin, “Maafkan aku.. aku membuatmu bersedih.”

Jimin menggelengkan kepala, “Sudah resiko… aku dan Chulyong hyung terikat perjanjian. Aku melayaninya dan dia akan memberiku uang. Hanya sebatas itu saja.”

“Sudah jangan bersedih lagi,” kata Hoseok yang kali ini memeluk tubuh Jimin.

“Mandi sana, jangan peluk aku dengan iler di wajahmu…”

“Kau jahat sekali sih bantet…” Hoseok mendengus kesal, tapi ia melepaskan pelukannya dan segera masuk kedalam kamar mandi.

@@@@@@

Jimin menarik nafasnya lagi, ia melanjutkan melipat selimut dan melatakkannya diatas ranjang Hoseok ketika mendengar suara langkah kaki dibelakangnya.

Jimin menolehkan kepala, matanya terkejut pada Chulyong yang sudah ada dihadapannya, “Bagaimana kau masuk hyung?”

PARADISE TOWER-WHERE SIN IS ALLOWEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang