Hoseok menatap pada villa 3 lantai yang ada di hadapannya. Setelah perjalanan dengan pesawat pribadi milik Chulyong, kemudian perjalanan darat sebentar mamakai mobil akhirnya sampai di sebuah permukiman mewah yang hanya terdapat beberapa vila. Hoseok mengira jika villa yang ada di lokasi ini tidak lebih dari 10, dikelilingi dengan perbukitan rindang dan juga taman - taman buatan yang begitu asri.
"Hoseok.. barangmu bawa sendiri!!!"
Hoseok mendengus kesal, padahal sepertinya baru tadi Taehyung memanjakannya, sekarang sudah berteriak saja menyuruhnya untuk mengangkat barang sendiri.
"Sudah aku bawakan kopermu," kata Taehyung yang ditangan kanannya membawa koper dan ditangan kirinya membawa tas jinjing miliknya sendiri, "Masih ada dua tasmu itu, bawa sendiri. Banyak amat bawa barang, cuma 2 hari saja."
"Iya.. iya.. enggak usah ngomel," kata Hoseok yang membalikkan badan dan melangkah menuju depan gerbang villa, "Mobil juga kenapa gak di parkir masuk. Memang tidak ada parkiran di dalam villa?"
Hoseok bersungut kesal sembari melangkahkan kakinya menuruni tangga dari bebatuan alami yang meman hanya bisa dilalui minimal 2 orang. Tapi seharusnya agar lebih mudah, dibuat jalan mobil. Kalau seperti ini, sudah keburu capek Hoseok hanya karena membawa barangnya. Ditambah lagi Taehyung tidak memiliki pelayan di villa ini.
Hoseok menghela anfas lega ketika akhirnya sampai di dekat mobil. Ia memelankan langkah kakinya ketika matanya tidak sengaja menatap pada villa yang ada di seberang jalan dan seperti melihat sosok Baekho.
"Kok... mirip Baekho hyung.." Hoseok sampai menyipitkan matanya agar bisa melihat sosok yang ia kira adalah Baekho. Tapi karena jarak memang terlalu jauh dia tidak bisa melihat dengan lebih jelas. Apalagi sosok yang sedang ia amati sudah melangkah masuk kedalam villa.
Hoseok menggelengkan kepala, "Hanya perasaanku saja, masa iya Baekho hyung sampai sini."
Hoseok memekik cukup keras ketika dari belakang merasakan seseorang memeluknya dengan erat. Ia menolehkan kepala dan melihat Taehyung yang menjadi pelaku memeluknya.
"Sudah sampai sini dan kau masih saja mengingat tentang Baekho hyung," kata Taehyung.
"Bukan begitu hyung. Tapi tadi penghuni villa itu mirip denga... hmmpph.." Hoseok menghentikan ucapannya karena Taehyung melumat bibirnya dengan cukup kasar. Hoseok menggeliatkan tubuhnya hingga akhirnya ciumannya dengan Taehyung terlepas, "Hyung.."
"Kau memang harus dihukum karena terus mengingat Baekho.." Taehyung menarik tangan Hoseok, membawanya di antara dinding pagar villanya dengan mobil.
Hoseok menolehkan kepala kekanan dan kekiri, "Jangan macam - macam hyung, masa mau melakukan disini."
Hoseok menatap pada Taehyung yang sepertinya tidak begitu peduli dan sudah menurunkan risleting celana, mengeluarkan penis dari dalam celana tanpa melepaskan celana.
"Tidak akan ada yang lihat..." Taehyung sedikit memaksa agar Hoseok bersimpuh dihadapannya, "Kulum.. selama kau mengingat Baekho, aku akan menyumpal mulut dan lubangmu dengan penisku sampai kau lupa."
Hoseok mendengus kesal, tapi tidak menolak juga karena tangannya bergerak mengelus perlahan pada penis Taehyung. Hoseok segera membuka mulutnya dan memasukkan penis Taehyung. Kepalanya bergerak maju mundur membuat penis Taehyung keluar masuk dengan bebas. Hoseok mengeluarkan penis Taehyung dan mengocok dengan tangannya, tapi kepalanya menoleh khawatir kearah kanan kiri, memang tidak ada orang yang lewat. Tapi tetap saja dia khawatir kalau ada yang mendadak lewat.
"Seok..." Taehyung memegangi wajah Hoseok dengan kasar hingga menatap padanya. Ia memaksa membuka mulut Hoseok dengan memasukkan jari jemarinya dan ketika sudah terbuka, ia melesakkan kembali penisnya kedalam mulut Hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADISE TOWER-WHERE SIN IS ALLOWED
FanfictionJung Hoseok (17tahun), hanyalah seorang anak dari keluarga kaya raya yang manja dan tidak mau kalah dari temannya. Ketika ia mendengar Jimin dibelikan sebuah penthouse seharga 20 milyar, ia langsung merengek pada ayahnya untuk dibelikan penthouse ya...