"Oke zelixa kamu boleh duduk sekarang." Suruh pa Bejo
"Pak pak!... Dia boleh duduk sama saya ngga pak?" Tanya Tasya
"Oh boleh, zelixa silahkan duduk samping Tasya ya kasian dia sendiri terus soalnya jomblo" Kata Pa Bejo
"Ihh Bapa apaan sih kan aku dari dulu emang suka sendiri, ze sini" Ajak Tasya pada Zelixa.
"Ouh iyaa nanti saya minta tolong kamu buat ajak zelixa keliling sekolah ya, dia pasti belom asing sama tempat tempat sekolah" Pinta Pa Bejo
"Siap Pak" Jawab Tasya
Zelixa pun berterima kasih kepada pa Bejo, lalu ia menghampiri Tasya untuk duduk berdua dengannya.
Mata mata keranjang tetap terus memandanginya hingga ia duduk baru mereka melepaskan pandangannya yang membuat Zelixa gugup karna sebelumnya ia tidak pernah menjadi pusat perhatian.
"Halo gue Tasya, salam kenal ya" Kenalan Tasya sambil tersenyum menyodorkan tangannya
"H-halo aku Zelixa, salam kenal yaa" Jawab Zelixsambil membalas jabatan tangan dari Tasya.
"Ehh nanti lu keliling ya ama gue, kita keliling sekolah sambil tagihin uang kas Pramuka biar kamu paham sama lingkungan sekolah ini" Ajak Tasya
"Se-serius aku ikut? aaa maluu" Ucap Zelixa imut
"iii lu, lu ngapain malu liat lu cantik banget gini kenapa malu?" Tanya Tasya
"T-tapi kan ini hari pertama aku masuk sekolah, masa aku udah nemenin kamu nagih uang kas" Jawab zelixa
"Iyaa ngga papa kale lagian gue juga suka sendiri, kalo ada elo kan nantinya gue jadi ada temen"
"Iyaa aku ikut" Jawab zelixa angguk
"By the way kamu juga cantik" Puji zelixa tulus dengan mata berbinar binar
"A apaan sih lu ada ada aja gue mana bisa dikatain cantik jangan buat gue salting" Jawab Tasya dengan pipi memerah
Lama lama mereka pun banyak mengobrol terutama Tasya yang sangat penasaran akan zelixa. Dengan penuh pertanyaan juga tawa mereka saling bertukar cerita sendiri sendiri. Yang membuat mereka menjadi akrab.
☄️☄️☄️
Seluruh kelas memang sedang tidak belajar di karenakan semua guru sedang ada rapat sehingga tidak ada satupun yang mengajar.
Hanya saja Pak Bejo menyempatkan dirinya untuk memperkenalkan adanya siswa baru.Bilbar yang sedari tadi termenung dengan pikirannya ternyata ada yang menyadarinya. Temannya berusaha mencari tau kenapa Bilbar hanya terdiam saja.
"Udah ngga usah di pikirin" Ujar Damar sambil menepuk punggung Bilbar
Bilbar pun tersadar dari lamunannya. Kenapa aku bisa melamun? tanya dia dalam hatinya.
Ternyata tanpa di ceritakan damar sudah mengetahui apa yang terjadi kepada temennya itu. Di antara mereka berempat, memanglah damar yang paling peka akan sesuatu.
"Ehh lu kenapa Bar? dari tadi kok ngelamun terus?" Tanya Edgar
"Iyaa nih kenapa lu? sampe sampe lu ngga nyadar kan kalo kelas kita ada murid baru?" Sambung Aldi
"Gue ngga papa" Jawab Bilbar singkat.
Mulutnya berkata bahwa dia tidak apa apa, namun tidak dengan ekspresi nya. Hanya Damar yang menyadari akan hal itu.
"Tadi lu bilang ada murid baru? siapa?" Tanya Bilbar
"Asem asli lu dari tadi ngga nyadar ada murid baru secakep itu?" Tanya Edgar
"Gak" ...
"Yang mana?" ...
"Noh yang ono noh" Tunjuk Edgar pada zelixa
Seketika Bilbar menoleh ke arah zelixa, terlihat ada seorang wanita sedang duduk di bangkunya dengan cantik dan anggun. Mulut Bilbar reflek termanga, Pupil matanya mengecil betapa terkejutnya dia melihat wanita itu. Tak henti hentinya dia memandangi seorang siswa baru.
Hatinya hampir tergoyah...
Okei guys sampe sini dulu ceritanya hihi.
Jangan lupa vote ya, Jujurly vote dari kalian adalah bagian dari penyemangat aku buat lanjutin Cerita iniSee you Tomorrow◕‿◕
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilbar
Teen FictionKebahagian? kehidupan bebas? Itu sangat sulit untuk bilbar dapatkan dari sang ayah. Sang ayah yang arogan, pengekang, hanya mau perkataannya di turuti dan tidak ingin ada yang membantahnya! Kehidupan yang terus terusan dalam pengekangan akankah bilb...