Hai kamu, iya kamu hihihi aku pengen nyapa kamu aja sih. Gimana kabarnya? seru ngga ceritanya. Jangan lupa untuk terus dukung cerita ini yaa😁 Vote mu semnagat ku🤗🥰
🤍
🤍
🤍
🤍
🤍Tak jauh dari taman, ada toilet khusus pria disana. Mereka berempat bersama menuju ke toilet sekolah itu, Dengan Bilbar yang masih di papah oleh Aldi.
Jalan nya terpincang-pincang, sudah menabrak kaki kursi duduk tertekuk lama pula. Betapa sialnya nasib ini, kesemutan yang tiada arti.
Tak lama akhirnya mereka sampai di toilet, Bilbar bercermin, dia bengong melihat wajah dan matanya memerah sembab akibat tangisan yang di keluarkan nya.
Aldi Edgar dan Damar tertawa melihat ekspresi wajahnya itu. Bukannya ikut sedih atas kejadian pada temannya mereka malah terbahak bahak melihat Betapa jelek nya muka Bilbar saat ini.
"Huwahahahhaa, bar muka Lo njir sory gue ngakak bwahaha" Tawa Aldi lepas
"Kwhahaha asli Lo jelek banget jirr mata Lo? Bengkak kek galengan sawah tau ga" Ejek Edgar tertawa sambil memegang perutnya karna tak tahan melihat wajah Bilbar.
"hahaha iyaa njir barr barr ini beneran Lo?" tanya Damar menepuk pundak nya.
"Tutup mulut lu semua berisik" Amuknya
"Gini gini gue tetep ganteng kali" Pamernya sambil membenarkan kerah bajunya
"Jangan bilang siapa siapa soal kejadian tadi, kalo sampe ada yang tau gue datengin rumah kalian satu satu" Ancamnya sembari mengangkat alisnya
"Anjir iyaa dah om iyaa kagak bakal gue sebarin, tapi bwahahha" Jawab Edgar
"Gue ngga tahan anjir liat muka lo hahah"
Bilbar hanya menatap Edgar kala ia menertawainya lepas, tak ada rasa marah darinya melainkan dia bangga mempunyai teman teman seperti mereka.
Mereka lah tempat dimana Bilbar bisa merasakan senang, meskipun Aldi dan Edgar tak tau kebenaran soalan yang terjadi, tetapi mereka memilih untuk lebih fokus pada perasaannya dari pada rasa penasarannya.
☄️☄️☄️Kini jam menunjukan pukul 09.57. Waktunya seluruh siswa memasuki kelas nya masing masing.
Bilbar yang melihat jam tangan nya pun bergegas mengajak ketiga temannya itu untuk segera balik ke kelas."Udah puas Lo ketawanya? Ke kelas sekarang" Ajak Bilbar
"Iyaa iyaa udah bwahaha udah kok udah hahaha"
"Anji*g Lo" Pekik Bilbar
Kini mereka berjalan keluar dari toilet bergegas kembali ke kelas karna sudah waktunya akan masuk. Aldi dan Edgar jalan terlebih dahulu di depan di susul dengan Bilbar dan Damar di barisan belakang.
Ini memang cara jalan mereka, sudah menjadi kebiasaan jalan berempat kemana pun mereka hendak pergi.
Edgar tak henti hentinya tertawa, ia masih merasa bahwa Bilbar sangat lucu dengan mata yang saat ini. Seperti di pukul oleh petinju besar yang memukul matanya.
"Diem Lo Gar, gue tandain Lo" Ucap Bilbar sambil menatap Edgar datar
"Ampun maszeh, iyaa iyaa gue diem terakhir deh hahaha" Tawa Edgar begitu puas.
Setelah berjalan dari toilet kini mereka sampai di pintu kelas 12 MIPA 1. Kelas mereka, kelas yang terkenal paling heboh di antara kelas yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilbar
Teen FictionKebahagian? kehidupan bebas? Itu sangat sulit untuk bilbar dapatkan dari sang ayah. Sang ayah yang arogan, pengekang, hanya mau perkataannya di turuti dan tidak ingin ada yang membantahnya! Kehidupan yang terus terusan dalam pengekangan akankah bilb...