Larinya begitu cepat tanpa menoleh sedikit pun, seperti menghindar dari tornado yang mengejar di belakangnya. Perasaan marah yang menyelimuti nya kini berubah menjadi sedih. Pikirnya tak menentu ia hanya mengikuti gerak lari kakinya tanpa tau ke mana ia akan sampai.
Tak jauh dari jarak kantin, ternyata Bilbar pergi ke taman belakang yang ada di sekolahnya, Lari nya terhenti, terganti dengan langkah kaki tepat setelah sampai pada ujung rumput taman itu, nafas nya terengah , jantung nya berdegup kencang ia teringat akan sesuatu di masa lalunya setelah melihat rumput hijau di taman itu.
Pikirnya mulai melayang, Melamun angan dengan angin yang berhembusan, menelisik pada rambutnya, itu benar benar membuatnya kacau. Kaki yang berdiri kokoh kini tertekuk duduk di atas rumput, tanpa sadar ia menangis menjatuhkan air matanya, Otaknya bergelut, bibirnya bergetar, tangannya gatal rasa ingin memukul.
Oh Bilbar yang malang...
☄️☄️☄️
Tak lama Aldi Edgar dan Damar menyusul mencari keberadaan Bilbar yang tiba tiba meninggalkan mereka di kantin tadi.
Aldi dan Edgar benar benar dibuat bingung karenanya, mereka sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi pada temannya itu. Mereka terus mencari di sekeliling sekolah namun 1 helai rambut pun belum mereka temukan juga.
"Bilbaar Lo dimana" Teriak Edgar mencari Bilbar di sekeliling sudut pandangnya
"Bilbaaaar.."
"Baaar Lo dimana, Bilbaaaaar?" Teriaknya ulang
"Mar Lo tau ngga dia biasanya dimana?" Tanya Aldi
"Dimana..." ucapnya sambil berpikir
Aaah Ya, Damar teringat akan tempat yang sangat Bilbar sukai, Pandangan mata nya pun langsung tertuju ke arah jalan itu, Damar langsung bergegas mengajak dua temannya untuk menemui Bilbar dengan harap benar adanya Bilbar disana.
"Ikut gue" Ajaknya sambil berlari duluan
Mendengar ajakan itu Aldi dan Edgar pun berlari mengikuti damar dari belakang menuju tempat yang Damar ketahui itu.
"Mar stop" Ucap Aldi mengehentikan
Laju mereka pun terhenti karena stopan dari Aldi.
Ternyata Aldi melihat di arah depannya itu, terlihat seorang laki laki yang tengah duduk bertekuk dengan tangis yang terlihat dari kejauhan.Pemandangan yang sangat asing ini tentu membuat Aldi dan Edgar semakin bingung sekaligus penasaran dengan temannya itu. Mereka berniat untuk menghampiri Bilbar namun niatnya terhenti mendengar nama yang ia ucapkan.
"Abeeel..!" Teriak Bilbar membuat Aldi dan Edgar melotot saling bertatap mata bingung
"Abel Lo dimana gue pengen ketemu sama Lo! gue kangen sama Lo"
"Plis balik bell..." Teriak Bilbar mengecil
Tangis Bilbar pecah, teman temannya semakin terkejut dibuatnya. Siapa sangka Bilbar yang selama ini terlihat selalu baik baik saja di hari ini terlihat sisi kelemahannya.
Hiks hugh hiks...
Setelah berteriak Bilbar rasa ia sedikit tenang, air mata yang tadinya deras kini mulai meredup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilbar
Teen FictionKebahagian? kehidupan bebas? Itu sangat sulit untuk bilbar dapatkan dari sang ayah. Sang ayah yang arogan, pengekang, hanya mau perkataannya di turuti dan tidak ingin ada yang membantahnya! Kehidupan yang terus terusan dalam pengekangan akankah bilb...