Reza

5 4 3
                                    

Hallo guys hehehe sorry ya aku baru bisa up sekarang, biasalah waktunya kenaikan kelas jadi kek masa masanya sibuk ngga sih. Ngga sih akunya aja yang so sibuk T-T.
Btw kalian mau kenaikan kelas juga ngga?

Yuuk kita lanjut ke ceritanya CEKIDOOOOOT

-
-
-
-
-

Tak terasa kini jam menunjukan pukul 12:30. Waktunya untuk seluruh siswa dan siswi SMAN 1 Omorfos pulang. Seluruh siswa bersiap membereskan barang serta alat yang mereka gunakan selama di kelas. Begitupun dengan geng Bilbar yang bersiap untuk keluar kelas.

Tapi...
Sebelum Bilbar keluar, ia melihat seseorang yang tengah menghampiri zelixa.

"Gue tunggu Lo di depan gerbang ya.." Ucap Reza sambil menghampiri meja Zelixa

"H-hah?..." Jawab zelixa nge lag

"Oke? gue ke parkiran dulu Lo tunggu disana ya" Sambung Reza

"I-iyaa..." Jawab zelixa gugup

Entah apa yang ingin di lakukan Reza, Zelixa pun berpikir dan dibuat bingung karenanya, sembari membantu Tasya membereskan barang barang yang ia tunjukan padanya.

"Akhem cie cie, udah di taksir aja nih kiww" Keceng Tasya

Zelixa pun menoleh ke arah nya dengan pipi merah malu.

"Aaaa Tasya,   e-engga..." Jawab zelixa

"Aah Udah, keknya dia suka deh Ama lu" Pikir Tasya sembari melayangkan pandangannya ke atas layaknya menebak sesuatu.

Bilbar yang mendengar perkataan Tasya dengan sengaja ia menendang kaki meja di kelasnya itu. Alhasil membuat teman dan dua wanita yang sedang bercanda itu seketika menoleh ke arahnya.

Mereka kaget nan terheran ada apa dengan Bilbar?

Lagi lagi mereka bertatap muka berkontak mata, namun bukan lagi perasaan sedih yang tertampil dari mata Bilbar, dan Zelixa bisa melihat itu. Kini Bilbar seperti seorang pemuda yang mengalami pubertas akan perasaannya.

7 detik mereka bertatap mata, Bilbar tak kuasa menahan sesuatu yang kini mengganggu hatinya. Dengan segera Bilbar mengalihkan pandangannya untuk melanjutkan langkahnya keluar kelas.

Entah apa yang membuatnya marah, hatinya seakan panas di bakar oleh api yang seperti sengaja ada orang yang menaruh bara di bawahnya.

Sungguh malang nasibnyaa haduuuh... Kaki kesemutan kejedot kaki kursi meja pula. Mungkin si Bilbar ngga mau si meja cemburu jadi we kaki si meja juga di tendang kaya kaki si kursi ◕‿◕

Setelah tatapan itu berakhir, Zelixa tersadar kembali lalu segera melanjutkan perapihan barang membantu Tasya, supaya ia tidak telat dengan janji nya yang akan menemui Reza di gerbang sekolah.

Kini barang barang Tasya sudah rapih dalam tas nya. Tasya dan Zelixa pun bergegas untuk ke depan gerbang.

Tadinya Tasya akan menemani Zelixa untuk menemui Reza, namun di depan nya sudah terlihat supirnya yang sudah menunggunya untuk pulang,  hingga membuat mereka harus berpisah sampai gerbang ini.

Alhasil Zelixa pun menunggu Reza sendirian. Banyak sekali siswa dan siswi yang baru bubaran keluar gerbang. Tak ada mata yang tiba keluar tidak memandanginya. Mereka yang keluar pasti akan menengok ke arahnya.

"Hai, Lo anak baru ya kenalin gue Plufy?" Sapa salah satu siswi di sana

Zelixa pun menoleh ke arah suara yang menghampiri nya tanpa tau ia siapa.

BilbarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang