10. JADI PELINDUNG UNTUKNYA

582 51 3
                                    

HALLO BESTIE!

AKU UPDATE LAGI NIH! YUK SEBELUM BACA VOTE DULU YA. RAMAIKAN DENGAN KOMENAN KALIAN JUGA.

ABSEN HADIR DULU YUK DI SINI!

PART KALI INI AGAK PANJANG!

HAPPY READING❤️

10. JADI PELINDUNG UNTUKNYA

Cowok dengan seragam sekolah lengkap itu terus memacu gas motornya dengan kecepatan kencang, membela jalanan di pagi hari. Sesekali dia melirik ke belakang, ke beberapa orang dengan jaket hitam yang terlihat mengejarnya. Reynal sama sekali tidak takut dengan orang-orang itu, hanya saja ia ingin membawah orang-orang itu ke tempat sepi agar tidak mengganggu pengendara lain.

Setelah dirasa menemukan tempat yang sepi, Reynal membelokan motornya memasuki lahan kosong, jauh dari kawasan masyarakat. Reynal menghentikan motornya. Tatapannya berubah menajam saat melihat kelima orang itu ikut berhenti di belakangnya.

Kemudian Reynal membuka helm, dan membuangnya asal. "Gue udah tunggu kedatangan lo dari lama, Leonatan!" ujar Reynal.

Leonatan, ketua Castor. Geng motor yang menjadi rival Agarozd sejak dua tahun lalu. Awalnya Leon hanya merasa iri, dan ingin menaklukkan Agarozd di bawah kekuasaannya. Namun, rasa iri itu membuat Leon menjadi provokator utama ditawuran besar yang melibatkan Agarozd dan Castor dua tahun lalu. Castor mengalami kekalahan, dan semua anggotanya harus di penjara selama dua tahun karena menjadi penyebab utama tawuran besar, sedangkan Agarozd di bebaskan karena Algar yang menjaminkan dirinya sendiri.

"Reynal Davendra, Ketua Agarozd." Leon turun dari motornya. "Apa kabar geng sampah lo sekarang? Masih jadi pecundang atau udah jadi sampah?"

"Kayaknya udah jadi sampah, Bos. Ketuanya aja cupu kayak gini!" sahut Rafael, wakil Castor. Keempat orang di belakang Leon kemudian tertawa, seolah Reynal memang bukan tandingan mereka.

Leon, Rafael, Lanzo, Algian, Aldo. Bahkan Reynal masih mengingat jelas nama dari kelima orang di hadapannya sekarang, dan Reynal pastikan pukulannya akan mendarat di wajah kelima orang itu tanpa terkecuali.

"Lo pengecut, Reynal! Harusnya Agarozd juga mendekam di penjara, bukan cuma Castor!" ucap Algian.

"Agarozd nggak salah anjing! Jadi pantes kalau Agarozd nggak berakhir seperti geng sampah lo!"

"Ganti aja nama geng lo, jadi Agarozd si tukang lari dari masalah!" timpal Leon.

Kedua tangan Reynal mengepal, ia berjalan mendekati Leon. Kejadian dua tahun lalu kembali melintas di kepalanya, bersamaan dengan bayangan seseorang yang hampir kehilangan nyawa karena peristiwa itu. "Lo lupa? Lo udah hampir buat dia mati, Leon!"

Leon tersenyum miring, kemudian menepuk bahu Reynal. "Lo yang nggak becus jaga dia! Harusnya dari dulu dia ada di pelukan gue, bahagia sama gue! Gue bisa jaga dia, bahkan lebih baik dari pada lo dan geng sampah lo itu! Dia lebih pantas jadi milik gue, bukan lo!"

"Lo nggak akan pernah pantas miliki dia!" bentak Reynal.

Rahang Leon mengeras saat mendengar ucapan Reynal, Leon kemudian mengambil sesuatu dari dalam jaketnya, dan melemparkan ke bawah kaki cowok itu. Reynal menunduk, tatapannya jatuh pada sebuah foto yang barusan Leon lemparkan, foto saat dirinya memeluk Nayla dua hari yang lalu. Reynal mengambil foto itu, lalu mengarahkannya ke depan wajah Leon.

NARASI UNTUK REYNAL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang