11. HUKUMAN BERSAMA

540 49 3
                                    

HALLO BESTIE!

APA KABAR? SEMOGA TETAP BAIK, YA.

RATE UNTUK HARI INI?

AKU SELALU NGGAK LUPA UNTUK INGETIN KALIAN, TOLONG VOTE DAN KOMEN YA.

TYPO? TANDAIN.

HAPPY READING❤️

11. HUKUMAN BERSAMA

Sorakan keras diikuti dengan suara tepuk tangan terdengar meriah, bersamaan dengan motor hitam milik Reynal yang berhasil sampai digaris finish, dengan posisi sebagai juara satu dari lima orang yang mengikuti balapan. Reynal menghentikan motornya, kemudian membuka helm. Detik itu juga, para penonton yang tadi mendukungnya langsung mengerumuni untuk memberikan selamat. Sayangnya, tidak ada Agarozd di sini.

"Sama seperti balapan sebelumnya. Lo keren, Rey," ucap seseorang yang baru saja menghentikan motornya di samping Reynal. Dia, Alreska Sagaratma, ketua Damorta. Geng motor yang dulu menjadi rival Agarozd generasi satu. Tetapi dengan berjalannya waktu Damorta dan Agarozd memutuskan untuk berdamai, dan itu semua karena Algar Davendra.

Reynal turun dari atas motornya, kemudian menepuk bahu Alreska. "Hadiah kali ini gua kasih buat lo dan adik-adik panti. Gue nggak suka kalah, makanya gue menangin balapan ini."

Reynal tau Alreska sering mengikuti balapan karena hadiahnya akan diberikan pada anak-anak panti asuhan, karena dulu Alreska juga pernah tinggal di panti. Ibu Alreska adalah korban pemerkosaan yang dilakukan Alvano Sagaratma, Ketua Damorta generasi satu saat sedang mabuk. Kehadiran Alreska tidak pernah di harapkan, saat Alreska kecil lahir, ibunya sengaja meninggalkannya di panti. Dan saat Alreska berusia tiga belas tahun, Alvano mencari keberadaannya untuk bertanggung jawab. Alreska kira itu adalah awal kebahagiaanya, nyatanya salah. Alvano, Ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan dua bulan setelah menjadikan Alreska sebagai ketua Damorta generasi dua.

"Lo ngeremehin gue? Gue masih bisa kasih makan adik-adik gue sendiri," balas Alreska seraya melepas tangan Reynal dari pundaknya. Hidup Alreska memang penuh tanggung jawab, tapi dia tidak ingin dikasihani.

"Gue nggak ngerehemin lo. Gue cuma mau sekali-kali bantu adik-adik panti."

"Karena kasihan?" tanya Alreska.

Reynal menggeleng. "Karena kemanusiaan."

"Setelah ini mau kemana?" tanya Reynal saat melihat Alreska kembali menyalahkan mesin motornya.

"Pulang, mau ikut lo?"

"Boleh."

"Jangan deh." Alreska memakai kembali helmnya seraya menoleh ke arah Reynal yang menatapnya kebingungan. "Rumah gue nggak menerima orang jelek kayak lo," sambungnya.

"Sialan lo! Gue jauh lebih ganteng dari pada lo."

Alreska terkekeh, memancing kekesalan Reynal memang sangat mudah. "Nanti Bi Ami takut lihat muka lo yang bonyok itu."

"Bonyok pun gue tetap ganteng, Res."

°°°°°

Setelah perdebatan kecil dengan sang ketua Agarozd, Alreska akhirnya memutuskan untuk membiarkan saja Reynal ikut pulang bersamanya. Toh, di rumah Alreska hanya ada Bi Ami, asisten rumah tangga yang sudah Alreska anggap sebagai keluarganya sendiri. Jika tidak ada Bi Ami, mungkin setiap Alreska pulang ke rumah yang dia dapatkan hanya rasa sepi. Selain itu, Bi Ami juga cukup akrab dengan Reyna dan Reynal.

NARASI UNTUK REYNAL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang