12. SENYUMNYA HARUS TETAP ADA

415 39 1
                                    

HAI BESTIE!

APA KABAR?

SEMOGA MASIH SUKA DENGAN CERITA INI!

SEBELUM LANJUT BACA JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN UNTUK MENDUKUNG AUTHOR DAN AGAROZD.

MAAF UNTUK SEMUA KEKURANGAN DI CERITA INI, MAAF JUGA KALAU DI BAB INI KURANG NGEFEEL.

HAPPY READING❤️

12. SENYUMNYA HARUS TETAP ADA

Reynal terlihat berjalan mondar-mandir seraya mengacak rambutnya sendiri, tatapan tajam cowok itu sama sekali tidak lepas dari Nayla yang sedang terbaring lemah di brangkar UKS. Reynal tidak akan bisa tenang jika belum melihat Nayla sadar dari pingsannya, walaupun tadi penjaga UKS sudah mengatakan jika Nayla tidak kenapa-napa, ia hanya kelelahan.

Kemudian Reynal memutuskan untuk menarik kursi di samping brangkar tempat Nayla terbaring, ia mendudukkan tubuhnya sambil terus menatap pahatan cantik wajah Nayla. Reynal akui, Nayla memang sangat cantik, hanya saja sedikit membuatnya berulang kali ingin mengumpat.

"Jangan mati sekarang, lo belum jadi orang yang berguna," ucap Reynal seraya mengambil tangan kanan Nayla untuk ia genggam, bukan modus Reynal hanya ingin memastikan suhu tangan Nayla.

"Tangan lo masih anget, berarti belum mati."

Kedua mata perempuan itu perlahan mengerjap saat merasakan tangan besar seseorang menggenggam tangannya dengan erat. Nayla membuka matanya, saat mengetahui seseorang yang menggenggam tangannya adalah Reynal, Nayla langsung menarik kembali tangannya, ia tidak ingin ada orang lain yang melihat dan berakhir salah paham.

"Lo yang bawah gue ke sini?" tanya Nayla.

"Emang di sini ada orang lain selain gue?"

"Nggak ada."

"Bagus, berarti lo tau jawabannya."

Nayla menyentuh kepalanya yang kembali pusing, berbicara dengan Reynal sebentar saja sudah berhasil membuat kepalanya berdenyut sakit.

"Nggak usah banyak gerak!"

"Yang sakit kepala gue, bukan badan gue!"

"Sama aja," balas Reynal, tidak ingin mengalah. Reynal kemudian menunjuk kotak makan berwarna pink di atas nakas menggunakan dagunya. "Makan dulu, itu ada roti bakar," ucap Reynal.

"Ketua geng motor besar kalau ke sekolah juga bawah bekal?" tanya Nayla

Reynal menggeleng, Reynal tau Nayla pasti akan mengejeknya. "Itu bekal punya Aqella yang mau dikasih Agara, bukan punya gue."

"Terus kenapa lo kasih ke gue? Kalau Aqella atau Agara nyariin gimana?"

"Biarin, gue udah beli bekal itu dari Agara," jawab Reynal.

Jawaban Reynal memang selalu meleset dari perkiraan Nayla, ia kira Reynal akan menjawab jika cowok itu mengambil paksa bekal milik Agara. "Gampang banget kalau punya uang dan kekuasaan," kata Nayla seraya membuka kotak bekal itu, kemudian memasukan sepotong roti bakar rasa coklat ke dalam mulutnya.

NARASI UNTUK REYNAL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang