5. AWAL MULA YANG MENJADIKANNYA DEKAT

483 68 15
                                    

HAI BESTIE!

SEPERTI BIASA YAAA, SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE DAN RAMAIKAN SETIAP PARAGRAF DENGAN KOMENAN KALIAN.

MAAF KALAU PART INI BANYAK KURANGNYA, KARENA AUTHOR LAGI KEHILANGAN IDE WKWK.

ABSEN HADIR DISINI!

KALIAN DARI DAERAH MANA AJA NIH? SIAPA TAU KITA SATU KOTA.

KALAU ADA TYPO, TANDAIN AJA YA!

HAPPY READING❤️

5. AWAL MULA YANG MENJADIKANNYA DEKAT

Kantin SMA Anagata selalu ramai di kunjungi murid-murid SMANATA pada saat jam istirahat, apalagi jika ada ketujuh inti Agarozd di sana. Bagi mereka jam istirahat adalah saat yang tepat digunakan cewek-cewek untuk menebar pesona atau hanya sekedar memandangi pesona ketujuh inti Agarozd. Walaupun kadang mereka juga takut dengan keberadaan Reyna, karena jujur saja cewek itu lebih menyeramkan dari pada keenam sahabat cowoknya.

"Tante Jumi, pesen dong!" panggil Reyna.

"Mau pesan seperti biasanya, kan? Bakso tujuh porsi sama es teh tujuh?" tanya Mbak Juminten seraya membawakan pesanan untuk murid lain. Wanita berumur tiga puluh tujuh tahun yang sering di panggil Tante Jumi oleh ketujuh inti Agarozd itu memang sudah sangat akrab dengan mereka.

"Tapi baksonya yang satu jangan pakai sambel banyak-banyak, Tan," ucap Altara.

"Siap, Mas Tara."

"Kok ada yang nggak pedas? Nggak enak dong kalau nggak pedas," kata  Reyna menimpali.

Altara mencubit pelan pipi Reyna. "Yang nggak pedas gue pesan buat lo, Kemarin malam kan lo udah makan Nasi Goreng pedas, jadi siang ini lo nggak boleh makan pedas lagi."

"Ish! Tar."

"Na."

"Iya, iya, oke!" putus Reyna, pasrah.

"Ciaelah! Langsung nurut anjir!" Seru Arshaka. "Andai gue yang ngomong kayak gitu, bisa-bisa dimasukin rumah sakit detik itu juga gue."

"Haduh! Bumi hari ini panas banget! Padahal di cuaca yang ada di handphone gue katanya mendung seharian," sahut Genta sambil mengipasi wajahnya sendiri.

"Lo setan kali makanya kepanasan," timpal Agara.

"Anjing!" Arshaka menahan tawanya. Jika saja sedang tidak lapar, mungkin Arshaka akan tertawa paling kencang.

Genta mencibikan bibirnya. "Sialan Agara!"

"Makanya lo nggak usah ngiri, Ta! Pacar lo juga banyak, ngapain ngiri sama hubungan gue dan Altara."

"Enggak, Na. Gue nganan kok nggak ngiri!" balas Genta. "Lagian pacar gue emang banyak, tapi yang paling gue sayang tetap lo."

"Tapi sayang lo Reyna nggak boleh lebih dari seorang sahabat!" sungut Altara.

"Iya, iya, Mas Altara."

"Oh, iya. Lo pada udah ada yang tau tentang kabarnya geng  motor sampah itu nggak?" Genta mengalihkan pembicaraan. Cowok itu mencondongkan kepalanya kedepan, sontak inti Agarozd yang lain menatapnya dengan serius. "Dari kabar yang gue dapat, katanya Astor jajan lebaran itu sekarang udah bebas."

"Udah kelewat lebarannya bego, mana ada Astor!" sahut Arshaka memukulkan sendok yang berada di meja kantin ke bahu Genta.

"Setan lo, Sha!"

NARASI UNTUK REYNAL [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang