part 25 - past : punishment

1K 151 15
                                    

"Ayah" sapa Cao Yuze memasuki salah satu ruangan dimana ayahnya berada  "bagaimana jika ada anak yang akan di adopsi oleh satu keluarga ?" Tanya Yuze menatap ayahnya itu

Ketua panti melihat anaknya itu dengan tatapan yang aneh "bukannya selama ini juga ada anak yang di adopsi oleh orang lain ? Dan ayah rasa tidak ada masalah sama sekali kan ?" Tanya ketua panti itu

"Emm, kalau anak itu Yibo bagaimana ?" Tanya Yuze dengan hati hati

Ketua panti yang awalnya tidak melihat kearah anak satu satu nya ini, setelah mendengar apa yang Yuze tanyakan ia menjadi menatap mata Yuze

"Aku tidak akan membiarkan Yibo di adopsi oleh siapa pun" ucap ketua panti dengan tegas

"Kenapa ?" Tanya Yuze penasaran

"Yuze..." ucap ketua panti mendekati Yuze dan mengelus pundak Yuze "rencana ayah adalah untuk menjadikan Yibo seseorang yang kelak membantu mu untuk meneruskan panti asuhan ini" ucap ayahnya dengan nada yang sangat halus, ia mengharapkan anak nya untuk paham

"Tapi... bagaimana jika Yibo sendiri mau di adopsi ?" Tanya Yuze

Ketua panti itu menghela nafas "kalau Yibo tak tau maka tidak ada masalah, kalau Yibo sudah tau maka ayah akan membuatnya untuk tidak lagi menyetujuinya" ucap ketua panti melepas pegangan nya di pundak Yuze dan bersiap untuk keluar

"Apa ayah akan menghasut Yibo untuk terus tunduk dengan ayah ?" Tanya Yuze mengeraskan suara nya karena melihat ayahnya ini pergi menjauh dari tempatnya

"Apa ayah akan menghasutnya seperti ayah menghasutku dulu ?" Tanya Yuze memberanikan diri 'tidak apa apa, suara itu mengatakan bahwa aku ada di jalan yang benar terus' batin Yuze

Ketua panti yang awalnya ingin melangkah keluar pun berhenti dan menoleh kearah Yuze lagi "apa yang kau katakan Yuze ? Ayah tidak pernah menghasutmu selama ini" jawab ketua panti kembali melangkahkan kaki nya mendekati Yuze, ia mengangkat tangannya untuk membelai pipi halus Yuze "ayah sudah bilang, apa pun yang ayah lakukan kepada mu adalah sesuatu yang wajar. Jadi, kau tidak bisa menyalahkan ayah untuk itu Yuze" lanjut ketua panti

"Aku..." ucap Yuze mengumpulkan keberanian nya "aku adalah anakmu dan kau mengatakan jika kau melakukan itu karena aku mirip dengan ibu" ucap Yuze "tapi... Yibo bukanlah keluargamu, dia bahkan tidak mirip sama sekali dengan ibu. Jadi kenapa kau mau melakukan itu ?" Lanjutnya

Ketua panti mendengar itu tersenyum, ia menarik tengkuk Yuze dan melumat bibir anaknya yang saat ini bahkan berusia tidak sampai separo umurnya

"Hemmppp.." Yuze terkejut dengan apa yang di lakukan ayahnya, namun karena dia sudah di cuci otaknya selama ini dan sudah di biasakan oleh ayahnya, bohong nama nya jika Yuze tidak terlena dengan apa yang ayahnya lakukan selama ini

Setelah beberapa saat saling berpautan akhirnya ketua panti melepaskan pautan nya dari bibir Yuze, ia mengusap bibir merah Yuze sambil tersenyum "kau sudah besar Yuze" ucap ketua panti dengan lembut "ayah tidak mau mengganggu kehidupanmu lagi, ini sudah saatnya kau melakukan hal itu dengan orang yang kau sukai" lanjut ayah nya

"Tapi... tapi kau akan mencari orang yang lain lagi" ucap Yuze dengan mata nya yang mulai berkaca kaca

Ketua panti menghentikan usapan jari nya dari bibir Yuze

"Bukankah kau berfikir jika Yibo itu sangat tampan ? Ayah memilihnya karena dia sangat mirip denganmu Yuze" ucap ketua panti mulai mengelus pipi anaknya ini "dia sangat penurut, polos, melakukan apa pun yang aku lakukan tanpa bertanya, tidak pernah melanggar aturan yang aku buat, bukankah dia sangat mirip denganmu ?" Tanya ketua panti tersenyum

"Kauu... kau menghasutnya ayah, kau membuat dia tidak memiliki pilihan selain menuruti mu karena dia takut dengan perkataanmu" ucap Yuze, ia tau perasaan itu. Perasaan dimana ayahnya selalu mengatakan jika dia harus melakukan apa yang ayahnya perintahkan, kalau dia tidak melakukan sesuai yang di inginkan dia akan di hukum oleh semesta yang menciptakannya

Tapi Yuze sekarang sangat berbeda, dia tau jika semesta tidak akan menghukumnya karena dia tidak menuruti apa yang ayahnya perintahkan, semesta mengatakan dia anak yang baik dan berada di jalan yang benar, suara semesta itu bahkan mengatakan jika dia menuruti apa yang Sean inginkan maka dia akan di tuntun di jalan yang benar

Ketua panti tersenyum lagi setelah mendengar apa yang di katakan Yuze "sudah ku katakan, aku tidak pernah menghasut siapa pun" ucap ketua panti melepas sentuhan nya dari pipi Yuze "dan habis ini aku akan bisa mencicipi Yibo karena itulah takdirku, itulah takdir Yibo. Yuze, kau tidak bisa melawan takdir yang sudah ada. Seperti mu dulu, takdirmu adalah menjalankan apa yang seharusnya ibu mu jalankan untuk ku" ucap ketua panti terkekeh kecil, ia melangkah menjauh dari tempat Yuze berdiri

"Akuu.. aku bisa mengubah takdir yang kau bicarakan itu" gumam Yuze

Kejahatan itu tidak hanya bisa untuk dimaafkan, tapi kejahatan juga bisa di hukum

Yuze mengingat apa yang suara itu katakan pada nya, Yuze melihat sekitar dan ia menemukan gucci yang terlihat cukup berat berada di atas salah satu meja

Tanpa mengatakan apa pun Yuze mengangkat gucci itu dan langsung memukulkan nya di kepala ayahnya sendiri itu

Karena kepala panti ini sedang berjalan memunggungi Yuze untuk keluar dari ruangan itu, ia tidak menyangka jika anaknya yang selama ini penurut itu memukulkan gucci yang berat di kepala nya dengan sangat keras

"Kauu.. kau akan meniduri orang lain selain aku!" Teriak Yuze dengan tangisannya, ia memukulkan kembali gucci yang berat itu di kepala ayahnya yang sudah berdarah dengan tubuh yang tergeletak di tanah "selama ini aku hanya diam saat kau selalu menghabiskan waktu mu dengan Yibo, kau selalu memuja nya!, kau selalu menghasutnya agar tidak memiliki teman!, kau bahkan selalu melakukan hal tidak senonoh saat dia tertidur!" Ucap Yuze semakin membesarkan suaranya

"Karena aku sudah besar, kau mulai bosan denganku, kau mulai mengabaikanku ayah!" Teriak Yuze lagi terus dan terus memukuli kepala ketua panti dengan gucci yang ia pegang, tubuh ketua panti tersebut sudah tidak bernyawa dengan kepala yang sudah lumayan hancur "lihat ini! Aku mengirimkanmu agar kau bisa di hukum karena dosa yang kau lakukan selama ini!, dosa karena kau meninggalkanku!, dosa karena kau tidur denganku!, dan dosa karena kau perpaling dari ku!" Teriak Yuze, ia tersenyum puas melihat wajah ayahnya yang sudah tidak terbentuk lagi

"Aku tidak bisa disalahkan karena ini ayah, aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan sejak dulu" ucap Yuze lirih namun dengan nada yang sangat puas

_____________

See you on the next chapter^^

Ciaoo~~~

Doubt [Yizhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang