Kalian yang sudah nonton sound of magic pasti tidak akan asing dengan kalimat ah bukan tapi mantra berbunyi 'Annara Sumannara' yang di ucapkan oleh si pesulap ketika mendapati tokoh utama dalam masalah atau ketika dia sedang ingin menghibur si tokoh utama dengan trik-trik sulapnya yang wah.
Bayangkan kalau hidup bisa berubah drastis itu. Bayangkan jika drama dalam serial indosiar yang sering Arsa tonton benar terjadi di kehidupan nyata. Cukup butuh satu jam dan semuanya
boom.... !!
berubah.
Namun sayangnya mekanisme dunia tidak semudah itu. Kita dilatih sedemikian keras, dipupuk menjadi pribadi yang diharapakan mampu berjalan dibawah kami bumantara kejam ini, ada yang seorang diri ada yang bersama sama keluarganya. Tetap sekokoh karang , terus mengarungi lautan kehidupan yang entah sampai kapan akan berakhir bahagia.
Semua punya takaran, entah itu takaran mental, kebahagiaan, umur, hingga taraf hidup. Tapi yang pasti terjadi, dunia akan berputar selayaknya. Yang hari ini berada di bawah entah besok atau lusa akan bahagia begitupun sebaliknya.
Kata orang, kalau lelah ya istirahat. Tapi kalau dipikirkan secara lebih dalam, istirahat hanya membuang waktu dan membuat kita kembali malas melanjutkan sesuatu, waktu terus memburu. Waktu kian menipis, dan itu tidak boleh di biarkan. Antara semua manusia tidak ada yang tahu kan ajalnya kapan? Bisa jadi setelah ini, bisa besok, tahun depan ataupun sepuluh tahun kemudian. Karna semesta ini merupakan catatan tebal yang tidak bisa ditafsirkan, bukan matematika yang selalu punya jawaban pasti. Sementara banyak urusan disini yang meminta segera di selesaikan tanpa tahu keadaan.
Hidup ibarat puzzle yang harus kita lengkapi, dalam jangka waktu yang Tuhan berikan. Selama hidup kita harus berjuang menemukan keping demi keping itu, agar bisa utuh.
Bima menunduk, rambut hitamnya terasa lepek dan di banjiri keringat gara gara gugup dan dibayang bayangi ketakutan tentang polisi yang bisa saja menciduknya. Menjadi kurir narkotika ternyata seuji nyali ini.
Cowok itu sering merasa kalau dirinya hanyalah seonggok manusia yang berusaha mencari arah, tapi... Entah kemana.
Uang sudah dia di terima dalam bentuk bulat dan barang pun sampai di dalam keadaan selamat. Harusnya Bima bisa langsung tidur setelah berjam jam lalu menggunakan seluruh tenaganya berkendara , bersama pelukan dingin angin malam Jakarta.
Tapi entah, perasaan Bima mengatakan kalau ini belum benar benar selesai. Agaknya di depan sana ada hal yang ia yakini akan menyerang Bima lebih parah dari sebelumnya.
Bima menarik nafas, kemudian memfokuskan diri dengan ponsel yang sejak siang belum dia sentuh sama sekali, hingga ketika layar benda pipih itu menyala ia bisa melihat puluhan notifikasi terabaikan. Tapi ada satu notifikasi yang paling menarik perhatian Bima. Satu pesan singkat dari Ara. Pesan itu nyaris tenggelam lagi saat pesan lain kembali datang berjejalan disana.
Ara
| abang kenapa banyak banget kirim uang?
12.56Bima geming. Kalau di baca lagi itu memang cuma kalimat biasa, bahkan tidak butuh jawaban.
Lalu selanjutnya Bima terkejut, dia menoleh ke arah jam yang berdetak konstan. Setengah tiga pagi. Adiknya itu begadang atau bagaimana? Hingga dibawah nama kontaknya masih tertulis 'online'
Bima baru akan menegur Ara kalau ponselnya itu tidak menjerit, dan menampilkan panggilan dari seseorang. Orang yang sama dengan orang yang menawari Bima menjadi kurir sabu sabu.
Ada jeda yang cowok itu ambil sebelum akhirnya mengangkat telpon ke telinga, "Halo, iya bang ada apa?"
"Barang udah nyampe? Aman?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Young And Free (NCT DREAM 00 LINE) Revisi Ver
RandomWarning keselek!! Buat kamu, penikmat luka yang diam diam merasa lelah dan ingin rasanya berhenti. Sini dulu, mangkal sejenak mari kita saling bertukar cerita haru biru bersama kopi pait buatan Mas Naka, gorengan bakwan hasil eksperimen Ettan, hila...