What If ?

216 34 1
                                    

Seperti hari hari yang sudah berlalu, kosan bernomor 00 itu dipenuhi keributan di pagi hari. Tapi kali ini agak beda, sebab keributan itu bermula dari Naka yang tidak berhenti berhentinya berlari keluar masuk kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya yang seolah habis diacak acak tangan tak kasat mata.

Sudah dua jam lamanya, dan Naka sekarang jatuh terduduk di lantai dengan wajah pucat pasi.  Naka benar benar tidak punya tenaga lagi bahkan untuk sekedar berdiri menggunakan kedua kaki.

Howekkk... howekkk....

"Alhamdulillah, akhirnya Mas Naka kena azab yang pedih." Arsa yang melihat Naka tak berdaya pun terkikik geli.

Tapi di sela sela kekuatannya yang tinggal segaris tipis itu Naka mendongak, menatap wajah Arsa yang cekikikan dengan pendar matanya sayu sedang tangannya mencengkeram perut yang kembali serasa di obrak abrik, " Anak setan!"  umpatnya setelah beberapa lama.

Dan dengan lemas Naka melayangkan kakinya untuk menendang kursi Arsa, tapi karna tidak ada tenaga bukannya Arsa yang jatuh tapi Naka yang kejengkang. Kali ini Naka apes dua kali.

"Wani wanina teh ya kamu ngetawain akang Naka, belegug emang kamu teh, Arsa!" Ini Ettan yang baru turun dari ranjang langsung memiting leher Arsa, dengan wajah bantal dan sisa aliran sungai Amazon di sudut bibirnya .

"Akhhh ampun! Ampun, Tan ya Allah copot kuping gue Allahu!!"

"Rasain lo!"

Naka sebenarnya sangat berharap dua manusia Tom and Jerry itu akan peka akan keadaannya yang butuh pertolongan tapi Naka juga ingat kalau satu satunya yang paling waras disana adalah dirinya sendiri maka Naka hanya menghela nafas dengan terus mencengkram perutnya. Sedang dua anak adam yang saling adu jotos itu seperti tidak peduli dengan Naka, apalagi Arsa cowok itu menjadi yang paling senang kalau Naka kesakitan.

Naka sadar kok kalau sakit pada perutnya ini dikarenakan dia yang terlalu sering mengonsumsi mie instan. Apalagi mie instan yang Naka makan bukan mie instan Lemonilo yang digadang gadang aman di makan setiap hari, dan sekarang di brand ambassadori oleh NCT dream grup kpop kesukaan Naka.

Ya tapi memang cuma mie instan. Semua orang pasti juga bakal setuju kalau makanan itu yang paling praktis, mudah di masak dan yang paling penting murah meriah.

Howekkk....

"Mas, lo nggak hamil kan?"

"Njir!" gantian Arsa yang menepak bahu Ettan, saking terkejutnya dengan kalimat Ettan cowok itu sampai menutup mulutnya. Sok dramatis.

Naka mendelik kesal, maksimal ke Ettan. Dia sama sekali tidak mengatakan apa apa hanya diam dengan pandangan sayunya kemudian menghela nafas pendek. Cowok itu membungkam mulutnya sendiri merasa akan kembali muntah tapi gara gara terlalu banyak muntah sekarang perut Naka jadi kosong, jadi bukan lagi isi perutnya yang keluar justru hanya cairan kekuningan dengan rasa pahit luar biasa yang mengusai dinding mulut.

Entah sudah berapa kalinya Naka menghela nafas di sela sakit perutnya yang tak kunjung mereda.

"Ini kenapa sih ribut aja pagi pagi..."

"... Mas Naka kenapa?"

Ettan dan Arsa yang semula hendak jambak jambakan itupun melengok ke arah pintu depan yang memperlihatkan wajah Bima plus seragam PLN lapangannya, cowok itu nampak segera meletakkan tas dan membuka sarung tangannya, setengah berlari menghampiri Naka.

Dan membantu Mas-nya itu untuk duduk di kursi.

"Ini kenapa, Mas Naka nggak di bantuin? Malah adu bacot! Ck!"

Bima berbalik, mata sipitnya melotot segala pada dua homosepiens yang tidak membantu apa apa padahal keadaan Naka sangat mengenaskan.

Lalu duo Ettan dan Arsa malah saling menyalahkan satu sama lain. Bima yang menonton itupun cuma bisa geleng geleng kepala. Ia berbalik lagi pada Naka.

Young And Free (NCT DREAM 00 LINE) Revisi Ver Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang