115

201 16 2
                                    

"Atau jangan-jangan-"
"RIKU...!!"
"Ah-iya...aku segera datang..."

.
.
.

"Kue seperti apa yang Tenn-nii inginkan?Biar aku bantu mencari"

Saat ini anak kembar itu sedang berada di rumah bakery.Itu adalah pusat toko kue dan roti  terbesar di wilayah ini.Ada begitu macam kue.Bahkan ada banyak varian yang tidak di jual oleh keluarga Izumi.

"Kue yang murah saja!Yang biasa kalau bisa"
"Oh...oke.Aku ke sebelah sana ya"

Riku berjalan ke sisi kiri,sedangkan Tenn ke sisi kanan.Mereka mencari kue yang pas seperti keinginan Tenn.

'Entah kenapa,Tenn-nii sedikit sensitif hari ini.Ada apa ya?Apa dia sedang kesal dengan seseorang?'

"Riku...sebelah sini...sudah ketemu"
"Ya..."

Riku ingin tau,seperti apa kue yang di inginkan Tenn.Rupanya itu adalah kue ulang tahun yang kecil dengan warna galaksi.Itu sangat indah di mata Riku.

"Keren...bagaimana bisa mereka membuatnya ya"
"Ada tehniknya Riku.Permisi,saya pesan yang ini.Tolong di beri tulisan yang sama seperti yang saya tulis di kertas ini"

Lagi-lagi Riku merasa penasaran,tapi Tenn sengaja melipat kertas itu supaya sang adik tidak bisa melihat tulisan di dalamnya.

"Untuk siapa Tenn-nii?"
"Siapa saja boleh.Yang penting bukan untuk mu"
"Moo....Tenn-nii pelit!"
"Mau aku belikan?"
"Iya...iya..."
"Tapi bukan sekarang!"
"Jiii....."

Benar-benar hari ini Tenn terlihat menyebalkan.Ada apa dengan sikapnya itu?
Selesai membayar,mereka segera berjalan keluar dari dalam toko.

"Riku...!"

Seseorang dari belakang tengah memanggil nama Riku.Sesosok perempuan yang cantik dan tengah berkaca-kaca menatap Tenn dan Riku.

"Kau kenal dia Riku?"
"Tidak,aku belum pernah melihatnya"

Perempuan itu segera mendekat dan menggenggam tangan Riku yang hangat.

"Kau pasti Riku,dan kau Tenn bukan?"

Tidak ingin sang adik terluka,Tenn sedikit mendorong tubuh perempuan itu,dan memberi tatapan tajam.

"Kau pasti penjahat yang dikirimkan seseorang untuk menangkap Riku lagi bukan?Riku,tetap berada di belakang ku!"
"Uhn..."

Riku terlihat sedikit takut dan was-was.Dia trauma dengan kejadian beberapa bulan yang lalu.Dia masih ingat jelas bagaimana kejadiannya yang menimpa Tamaki juga.

"Kalian sudah besar"

Tiba-tiba perempuan itu meneteskan air mata sambil tersenyum lembut.Dia ingin sekali mendekati Riku dan Tenn.Tapi setiap dia melangkahkan kaki maju,si kembar juga melangkahkan kakinya mundur.Mereka seperti tidak ingin di gapai.

"Riku...Tenn....aku adalah ibu kalian"
"He?"
"Jangan percaya Riku,itu hanya motif dia untuk menculik mu"
"Aku tidak berbohong!Aku punya buktinya..."

Tangannya yang kurus dan bergetar segera mengeluarkan sebuah foto dari dalam tas.Itu adalah foto yang kusut karena terlalu lama di simpan di dalam tas.Sebuah foto bayi kembar yang di gendong olehnya.Tenn dan Riku hampir tidak percaya.Bagaimana bisa perempuan itu memiliki foto yang sama seperti milik ayahnya dulu.Bedanya,mereka tengah di gendong seorang ayah,bukan seorang ibu.

"Foto ini di ambil saat kalian berusia dua bulan.Ayah dan ibu sengaja memotret kalian secara terpisah untuk kenangan.Ibu yakin,ayah kalian juga memilikinya bukan?"

Tenn menatap perempuan itu kembali.Kalau di lihat secara teliti.Wajah Riku memang sedikit mirip dengan perempuan ini.

"Kalau kau memang ibu kami,kenapa kau tega pergi meninggalkan kami?"

Tenn masih dalam posisi menjaga Riku.Dia jadi teringat akan cerita sang ayah yang rela berkorban demi anak kembarnya yang dia rawat sejak bayi.

"Kau juga tega hampir membuang Riku karena memiliki penyakit asma. Apa aku benar?"

Dari semula tersenyum,raut wajah perempuan itu segera berubah sendu saat Tenn mengatakan itu.

"Setelah sekian lama,kenapa kau kembali?Untuk apa?Untuk mengatakan kau sudah sukses dalam membuang kami ha?"
"Itu tidak benar Tenn!Aku mencari kalian selama ini!"
"Mencari?Apa yang ingin kau lakukan?Kau ingin menindas kami?"
"Tenn!Tolong dengarkan ibu!Ibu tidak bermaksud-"
"Huh...tidak bermaksud katamu?Kau pergi meninggalkan suami dan kedua bayi mu demi laki-laki yang kaya di luar sana.Kau meninggalkan kami hanya karena Riku mengidap penyakit asma?Memangnya saat kau menikah kau tidak bersumpah kalau akan hidup susah dan senang dengan ayah?Kau melupakan sumpah mu pada Tuhan dan menyalahkan semuanya pada Riku!Kau pikir dia bisa memilih ingin di lahir kan seperti apa oleh rahim mu?Kalau pun bisa memilih,aku yakin Riku tidak ingin di lahir kan oleh mu!"
"Tenn-"
"Cukup!Ayo kita pulang Riku"

Riku yang sejak tadi terdiam,ternyata sudah menahan tangisnya.Dia bingung harus bersikap apa setelah bertahun-tahun terpisah dengan sang ibu.

"Tenn...ibu minta maaf.Ibu tidak bermaksud untuk meninggalkan kalian.Ibu sungguh minta maaf hiks...ibu...ibu ingin memeluk kalian untuk terakhir kalinya...."
"He?"

Riku segera menahan langkah kakinya dan langsung di tatap oleh sang kakak.

"Apa yang kau lakukan Riku?Ayo pulang!"
"Tenn-nii...ibu...ibu akan-"
"Riku...ibu minta maaf sudah melakukan hal yang tidak pantas pada mu.Tapi sungguh,ibu selalu sayang pada mu dan juga Tenn.Itulah mengapa ibu mencari kalian hingga sampai di sini-"

Riku memalingkan badannya dan menatap sang ibu.Terlihat perempuan itu sudah membasahi pipinya dengan air mata,namun segera di seka berulang kali.

"Ibu dengar,aku menemukan seorang laki-laki yang tampan dan mapan.Namanya Iori.Dia sangat sayang kepada ku.Dia laki-laki yang baik dan bertanggung jawab seperti ayah.Lalu aku juga menemukan seorang bayi kecil yang dibuang di bawah jembatan.Aku menolongnya dan merawatnya hingga saat ini.Aku sangat menyayanginya seperti seorang ibu.Karena apa?Aku tau persis bagaimana rasanya tidak di peluk oleh seorang ibu.Rasanya amat dingin hingga menusuk setiap tulang di tubuhku.Sakit hingga mengenai jantung dan hati.Aku tidak ingin anak itu juga merasakan hal yang sama seperti ku.Aku tidak ingin ada korban yang sama bernasib buruk seperti ku.Hanya karena dia anak pungut,bukan berarti aku tidak bisa mencintai nya.Aku justru bisa belajar dari pengalaman ku supaya tidak terulang kembali.Ibu..."

Riku menyeka air matanya yang sudah tidak bisa di bendung nya lagi.

"Terimakasih sudah melahirkan aku dan Tenn-nii.Tentang ayah,ibu tidak perlu khawatir.Dia sudah bahagia di surga.Sekali lagi,terimakasih..."

Riku membungkukkan badannya,di ikuti oleh Tenn yang membenarkan kata-kata Riku.Perempuan itu hanya menganggukkan kepalanya,lalu tersenyum kembali.

"Tenn...Riku...semoga kalian tetap sehat dan bahagia.Terimakasih sudah mau berbicara dengan ibu.Itu lebih dari cukup.Ibu pamit,ibu janji tidak akan pernah menemui kalian lagi"

Setelah mereka mengangkat kepala,ibu itu berjalan menuju jalan dan menyebrangi nya.

"Ibu...hiks...semoga kau di beri jalan yang baik oleh Tuhan"

Tinn...tin....brakkk....

Sambil menutup matanya,Riku terjongkok dan menangis sesegukan.Bahkan Tenn juga hanya bisa memeluk Riku dari belakang.Ya,sang ibu mati tertlindas bus tepat di depan mata mereka.Semua kejadian itu telah di rasakan Riku sejak tadi,dan itu adalah keinginan sang ibu.Tubuhnya remuk karena terseret beberapa meter dari tempat anak kembar berpijak.Darah mengalir deras dari tubuhnya.wajah yang semula cantik,kini tidak dapat di kenali karena hampir hancur.Tidak ada korban lain selain ibunya.

"Ibu...hiks...aku minta maaf...hiks..."
"Riku....itu sudah menjadi pilihannya,karena dia juga bisa melihat masa depan seperti mu.Sudah aku bilang bukan,kematian itu tidak bisa di hindari.Seperti apa pun cara kita di ambil nanti,hanya Tuhan yang tau"
"Hiks....IBUUUUU........"

.
.
.
.
.

TBC...

Today isTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang