10

504 64 3
                                    

Sabtu pagi,membuat Iori sangat berdebar-debar.Dia terus saja merasa tidak tenang.Sebentar duduk dan sebentar berdiri.Bahkan orang-orang yang melewatinya menatap Iori sedikit aneh,mungkin sekarang ini dia benar-benar sedang gugup.

'Bagaimana bisa aku mengatakan dengan santainya ingin bertemu dikafe.Padahal aku harus membantu ibu ditoko?'

Begitulah umpat Iori dengan muka yang semakin serius merah.

"Iori..?"

Manik hitam miliknya langsung  melirik pada sosok imut bersurau merah,yang kini sudah berpenampilan sangat rapi.

"Na-nanase-san?Sudah sejak tadi disini?"
"Belum,aku baru saja datang.."

'Syukurlah,berarti dia tidak tau kalau aku bertingkah aneh tadi'

"Tapi aku melihatmu dari kejauhan tadi,kau sakit ya?Kenapa rasanya duduk saja tidak nyaman?"
"Bhatss.."

'Ketahuan?Ah bukan,tertangkap basah namanya!'

"He?"
"Ahh...bu-bukan apa-apa itu...itu hanya..ka-karena kau lama.."
"Eh-maaf kalau begitu tadi-"
"Wuaaa..bu-bukan itu yang mau aku katakan"
"He??"
"I-itu..anoo..Aku mencintaimu.."
"HAAAA..?"

Doengg....

Iori terjongkok dan pundung didekat bangku taman.

'Habis sudah,karena terlalu gugup aku malah keceplosan.Gila..Nanase-san pasti menganggapku orang gila sekarang.Sudah,akhiri saja semua.Dia pasti sudah membenciku,dia pasti akan pulang sekarang.Mengadu pada Nanase-san tertua,lalu dia akan membunuhku.Hancur sudah..'

"Mmmm..Iori?"

Riku menepuk bahu Iori dengan pelan.

"Kau baik-baik saja bukan?"
"Tidak.."
"Mau aku antarkan pulang?"

Iori masih menunduk dan menyembunyikan mukanya diantara lutut,membelakangi Riku.

"Kalau kau sakit jangan memaksakan diri Iori"

Dugh..

Refleks Iori langsung berdiri dan kepalanya berbenturan dengan dagu milik Riku.Itu membuat Riku mendapat serangan ngilu dadakan dan dia memegang dagunya karena merasa sakit.

"Ma-maaf Nanase-san.A-aku tidak sengaja.A-aku tidak tau kalau kau persis diatasku tadi"
"Hunn..tidak apa.."

'Ceroboh kau Iori.Mati saja lah sekarang!'

"Ano.."
"Ya!!"
"Katanya kita bertemu di kafe milik Sogo-san?Tapi kenapa tiba-tiba aku bertemu denganmu disini Iori?"
"I-itu.."

'Karena tidak sabaran aku malah menjemputnya disini.Sial..sejak kapan aku jadi orang yang kaku seperti ini?'

"Tadi baru saja olahraga,jo-jogging ahaha..."
"Jogging dengan kemeja dan celana ketat?"

Iori tersenyum datar.Orang polos bukan berarti bodoh Iori.

"Kita ke kafe sekarang!"
"Eh?Tapi kau baru saja jogging kan,tidak mandi dulu?"
"Haaahhh...sudah mandi dengan parfum tadi!!"
"Ha..?aku kan cuma tanya,kenapa kau kelihatan kesal begitu?"
Riku sedikit menaikkan nada suaranya karena terbawa suasana.
"Ck..aku tidak seburuk itu tau!Aku sudah bilang kita ke kafe saja langsung!"
"Kan kau sendiri yang memutuskan berada disini.Moo...kenapa Iori malah marah-marah sih?!Kau itu labil!!"
"Aaa..?"

Iori terdiam dan menatap tangan Riku.Sejak kapan dia menggunakan gelang berwarna perak dengan gantungan tanda silang.Dia menggandeng tangan yang ternyata lebih kecil dari miliknya itu.Riku yang mendapat perlakuan seperti itu tidak ingin melawan,dia malah tersipu malu dan merasa hangat karena mendapat perhatian dari Iori.

Today isTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang