124

153 15 1
                                    

Malam semakin larut,bahkan sudah menunjukkan pukul tujuh malam.Ini saatnya Iori untuk pulang karena dia sudah menyelesaikan pekerjaannya.

Tap...tap...tap...

"Semuanya,tunggu dulu!"
"Oh...Keiko-san,ada apa?"
"Aku ingin kita mengadakan pesta untuk pergantian kepala produser.Jadi kita pergi sekarang dan aku yang aku bayar"
"Waahh...benarkah itu?"
"Yatta...//asikk....kita minum-minum//yahoo..."
"A-maaf.Tapi aku harus segera pulang,Keiko-san"
"Hah?Apa-apaan kau ini Iori.Keiko-san sudah repot-repot mentraktir kita,dan kau malah menolaknya?Itu tidak sopan!"
"Benar Izumi,setidaknya kau ikut walau hanya sebentar.Lagipula ini kan masih jam awal.Kereta masih beroperasi kok nanti"
"Izumi-san,apa kau bermaksud untuk menolak ajakan ku?Ini juga tanda terimakasih karena kau sudah menolongku tadi"

Yonaga dan Shinya segera menatap Iori dengan celingukan.Apa maksudnya dia sudah menolong produser cantik ini?

"Sudah...kau ikut saja Izumi!Kita semua tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan.Kita juga harus kompak,kalau mereka ikut,kau juga harus ikut,benar bukan?"
"Hun...hun...lagipula,sudah lama aku tidak berpesta.Aku kan juga ingin terbebas dari urusan rumah.Benar kan Anko-chan?"
"Hun...kau benar sekali Fumiko.Setibanya di rumah hanya mengurus anak dan suami.Tentu saja itu hal yang wajar,tapi kita juga butuh hiburan bukan?Ayolah...Iori-san,kau bisa ijin pulang nanti"

Karena teman-temannya memaksa,dia pada akhirnya mau walaupun sedikit kesal.Iori ingin saja memberi kabar Riku di rumah,tapi tangannya segera di tarik oleh Shinya,dan acara pesta mereka pun di mulai di sebuah bar.Sejujurnya Iori tidak kuat dengan minuman beralkohol.Itu membuatnya cepat merasa pusing dan tidak enak badan.Namun apa boleh buat,orang-orang itu menuntut supaya Iori ikut meminumnya.

'Yah...aku akan menghabiskan satu gelas bir dan segera pulang!'

"Nee....Izumi-san,kenapa kelihatannya kau buru-buru?Lihatlah teman-teman mu sedang menikmati pesta"

Walaupun Iori cukup risih dengan Keiko yang terus menempel pada lengannya,dia cukup menahannya dan terburu-buru menghabiskan bir.

"Oh...bir mu sudah habis.PELAYAN...TOLONG SATU GELAS BIR LAGI!"
"Keiko-san,aku tidak bisa meminumnya lagi.Aku harus segera pulang-"
"Hee....kenapa kau cukup terburu-buru?Nikmatilah acara hari ini.Apa kau tidak menghargai ku sebagai atasan baru mu?Apa ini saja tidak cukup?"
"Iori...kau terlihat sangat haus bukan?"
"Shinya-san,aku-"

Tuk...

"Silahkan birnya"
"Terimakasih.Hora Izumi-san,kita bersulang...SEMUANYA....MARI KITA BERSULANG....!!"
"BERSULANG...."

TRANG....

.
.
.

Tap...tap..tap...

'Iori...kenapa dia tidak bisa aku hubungi?Kenapa dia tidak pulang-pulang?!'

Dengan rasa yang cemas,Riku terus menatap jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh malam.Ini sudah sangat terlambat untuk Iori pulang.Dia bahkan berulang kali membuka pintu depan dan menutupnya lagi.Berharap Iori segera pulang dengan keadaan baik-baik saja.Karena terlalu cemas,dia bahkan menggigit kuku jarinya hingga lepas.

'Iori....kau baik-baik saja bukan?'

Dok...dok...dok...

Suara ketukan pintu terdengar dari arah depan.Dengan sigap,Riku keluar dari ruang tamu dan membukakan pintu.

Cklek...

"Selamat malam...ahahah..."
"Iori?!"

Riku terkaget melihat Iori yang sudah lunglai di papah oleh Yonaga yang juga sama-sama mabuk.Dia segera membantu Yonaga untuk membawa masuk Iori.

Today isTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang