17

393 61 6
                                    

"Noo...noo...run....!!!!"
Nagi.Laki-laki bersurau blonde itu lari tergesa-gesa dengan membawa tas berukuran besar dipunggungnya.Dia tampak sangat pucat dan gelisah.Sejak dia mendapat panggilan dari seseorang melewati telefonnya tadi,dia langsung bergegas keluar dari ruangan tempat tinggalnya.Sekarang ini hanya satu tempat yang dia tuju,yaitu kediaman Nanase.

Ting...tong...dok....dok..dok...ting...tong...

"RIKU....NOO...RIKU...KAU ADA DIDALAM...??"

Dok...dok...dok...

Nagi sangat kacau sekali.Riku tidak segera membukakan pintu untuknya.Padahal saat ini dia sangat membutuhkan Riku.Dia seperti sedang dikejar rentenir saja.

"Ohh....RIKU...!!!"

BRAKKK.....

Sayangnya,pintu yang masih terlihat bagus itu sudah didobrak dari dalam dengan kerasnya.Dan lagi,bukan keinginan Nagi untuk bertemu dengan seseorang yang kini tengah beraut kesal dan sepertinya dia sedang marah.Laki-laki itu segera mendekati Nagi dengan cepat,dan langsung menarik kerah baju milik Nagi.

"Hoi....dari mana kau tau kalau ini adalah rumah Riku ha?Siapa kau sebenarnya?"
"Noo...Riku,you kenapa?Kau tidak ingat denganku?Aku Nagi desu!!"
"Aku tanya sekali lagi!!!Darimana kau tau kalau ini adalah rumah Riku ha??!!"
"Yess??"
"CEPAT KATAKAN!!"
"O-okey.But,lepaskan dulu bajuku.Aku tercekik!"

Laki-laki yang ternyata Tenn itu segera melepaskan kerah milik Nagi.Kini surau blonde itu bisa bernafas lega.
"Riku my friends.Dia membawaku kesini untuk makan siang beberapa hari yang lalu.Mmm...kau Tenn-nii ya?"
"Jangan panggil seolah aku adalah kakak mu orang asing!"
"Ou...okey.Tenn"
"Lalu,bagaiamana kalian bisa bertemu?Jangan bilang kau akan menculik Riku waktu itu?!"
"Noo..nooo...Aku orang baik kau tau?Aku tidak mungkin melakukan itu walaupun wajahku setampan ini!"
"Cih...lalu bagaimana kalian bisa saling mengenal?"
"Riku dan aku bertemu dialun-alun kota.Waktu itu aku sedang memainkan musik.Lalu Riku datang dan memberiku beberapa uang koin.Dia juga membantuku untuk mendapatkannya lebih.Setelah itu-"
"Bisa keintinya saja?Kau terlalu membuang-buang waktuku!"
"Mmm....sudah hanya itu saja"
"Hahh?"
"Yes!!"
"Tunggu.Jika kau sudah tau ini rumah Riku.Berarti kau yang sudah memberikan surat ini padaku bukan?"
"Whats?"

Tenn menodongkan sebuah surat didepan Nagi.Sayangnya,Nagi hanya cengo menatap lembaran kertas yang sudah mulai kusut itu.
"No..Tenn.Itu bukan tulisanku.Lagipula aku tidak mengirim surat itu!Disitu juga tertulis kalau Riku ada dirumah Izumi"
"Kau tau dimana rumah Izumi itu?"
"Mmm...toko rotinya aku tau"
"Cepat antarkan aku kesana!"
"Whats?Tapi aku ada urusan lain-"
"Kau ingin bertemu dengan Riku bukan?Kita akan menemuinya ditoko itu!"

Tenn segera menutup pintu dan menarik tangan Nagi dengan cepat dan kasar.
"Lari bodoh!Kau terlalu lambat!!"
"But,hah...aku sudah sejak tadi berlari Tenn!!"
"Jangan mengeluh terus!!!Riku lebih cepat daripada kau!"
"Noo..."
.
.
.

"Selamat makan ahaha..."
"Senangnya bisa makan dengan kekasihku"
"Moo...Iori.Cepat makan saja,bicaranya nanti lagi.Kalau sudah dingin,makanan itu tidak enak"
"Benarkah itu?"
"Iya Iori!!"
"Sayang!"
"Hnnn???"
"Kau tidak pernah memanggilku begitu sejak kita pacaran.Kau hanya memanggiku Iori..Iori...Iori..dan Iori..."
"Tapi namamu kan memang Iori.Selain Iori ada lagi ya?Tidak kan?"
"Hahh....ku pikir kau orang yang romantis Nanase-san.Ternyata hasilnya nol"
"Ehh...kau bilang apa?"

Riku menggembungkan pipinya hingga terlihat menggemaskan dimata Iori.
"Ja..panggil aku sayang.Sekali saja!"
"Ta-tapi itu sedikit memalukan"
"Kau malu punya kekasih sepertiku?"
"Te-tentu saja tidak Iori!!!"
"Ja..lakukan!"
"Janji jangan tertawa?!"
"Ya.Aku janji!"
"Ekhemm....sa-sayang"
Riku menunduk dan mengatakannya dengan lirih.Dia segera menutup mukanya yang memerah karena malu.
"Apa??Aku tidak dengar ahaha...Katakan dengan keras Nanase-san"
"Ti-tidak.Katanya satu kali bukan?Aku sudah mengatakannya sekali.Itu curang namanya kalau diulangi"
"He?Tapi aku tidak dengar kok tadi!"
"Berhenti menggodaku!!"
"Sungguh aku mengatakannya dengan jujur Nanase-san"
"Humphh...!!"
"Ayolah jangan cemberut gitu.Nanase-san!Sayang?Hany?Kekasihku??"
"Moooo....Iori!!!"
"Ahahah..."
"Iori kau jahat!"
Riku bersemu merah dan hampir menangis.
"Eh?Kau kenapa Nanase-san.Ma-maafkan aku.Bukan maksudku melakukan itu kok"
Iori segera berlari dan memeluk Riku.
"Jangan menangis ya.Aku minta maaf oke?Ah..manjanya sayangku ini ahaha..."
"Kan?Kau tertawa lagi.Aku sudah bilang jangan tertawa tadi hiks"
"Iya..iya...maaf ya sayang.."
"Hu..hiks.."
Riku membalas pelukan Iori dan memeluk kekasihnya itu dengan erat.Iori merasa sangat hangat berada dipelukan Riku.Rasanya berbeda sekali ketika dia dipeluk oleh kakaknya,Mitsuki.Dia belum pernah merasakan pelukan ini sebelumnya.

"Semoga saja kita bisa terus bahagia seperti ini Nanase-san.I love you"

.
.
.
.
.

TBC...

Today isTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang