138

200 8 2
                                    

"Tidurlah dengan ku untuk yang terakhir kalinya.Setelah itu,aku akan pergi menjauh dari mu!"
"Apa kau sudah gila ha?!Aku bukan orang yang mudah tidur dengan laki-laki yang akan menjadi suami orang lain!"
"Ohh...Jadi kau takut kehilangan diriku?"
"Apa?!"
"Bukankah aku sudah bilang.Aku akan pergi setelah kita tidur bersama.Kalau kita tidak melakukan itu,aku tidak akan pernah pergi dari kehidupan mu"
"Kau-"

Tenn merasa sangat bimbang.Bagaimana jika Gaku tidak main-main dengan perkataannya?Tenn tidak akan bisa tahan melihat dia bermesraan dengan wanita itu.Tapi jika dia lakukan itu sekarang?

"O-oke...kita lakukan!Tapi kau harus bisa memegang kata-kata mu!"
"Huh...kau pikir siapa aku ha?"

Dengan keputusan itu,mereka segera berjalan menuju rumah Tenn.Itu keinginan Gaku sendiri,sedangkan Tenn hanya mengiyakan saja.

Cklek...

"Cepat masuk!Aku tidak ingin ada tetangga yang melihatnya!"
"Huh"

Dengan penuh hati-hati,Gaku berjalan mengitari isi dari rumah milik Nanase yang serba rapi.

"Kau akan menjadi istri yang baik,Tenn.Kau pintar mengatur rumah"
"Jangan cerewet.Cepat lakukan dan pergilah!"

WARNING...❗❗18++❗❗

Gaku segera mendekati Tenn,yang justru merasa ketakutan.Kakinya sedikit bergetar dan tidak berani menatap Gaku.

"Aahhh....aku suka melihat ekspresi mu yang seperti ini.Kau ingat seperti apa terakhir kali kita beradu pedang?!"
"Cukup!Jika kau tidak segera melakukannya,pergilah dari rumahku!"
"Huh...kau sama sekali tidak manis!"

Greebbb....

"Ah-"

Gaku menggendong Tenn di bahunya,dan berjalan cepat menuju lantai atas.

"Uwaa...apa yang kau lakukan brengsek!Cepat turunkan aku!"

Tanpa mengatakan apapun,Gaku segera merebahkan tubuh Tenn pada tempat tidur,yang tentunya milik surau merah muda.

"Buat aku terangsang,dan kita akan cepat menyelesaikannya!"

Tanpa pikir panjang,Tenn mencoba membuka celana milik Gaku.Tidak di sangka-sangka,dia sudah sangat tegang.Lalu apa yang akan di lakukan Tenn?

"Apa yang kau lakukan?Aku akan malu jika kau hanya menatapnya,hora...lakukan dengan tangan mu,Tenn!"

Gaku mengarahkan tangan mungil Tenn pada penis miliknya.Itu sangat besar dan hangat,membuat Tenn juga ikut terangsang.

"Heum?Bukankah kau menyukai itu,Tenn?Wajah mu tidak bisa berbohong!"
"Gwah..."

Surau silver mendorong Tenn hingga dia menungging.Dengan gerakan yang cepat,Gaku memaksa membuka celana milik Tenn,sehingga resletingnya rusak.

"Gaku!"
"Diam Tenn,aku akan membuatnya licin!"

Gaku segera memasukkan jemari miliknya pada hole milik Tenn.Pada awalnya,Tenn merasa itu sangat sakit dan tubuhnya menggelinjang.Namun perlahan Gaku merasa Tenn bisa beradaptasi dan merasakan enak.

"Apa kau sudah menuju klimaks,Tenn?"
"Ekk.....tidak ak....aku tidak akan mudah gyahh..."

Gaku terus menusuknya hingga dalam,membuat Tenn kembali menggelinjang dan menggoyangkan pinggulnya dengan manja.

"Are...kau sungguh-sungguh mencoba menggoda ku ha?Ingin segera aku masuki,Tenn?"
"Hngg...ahhh...Gak..uu..."

Dengan tidak sabarnya,Gaku mencium bibir ranum milik Tenn dengan brutal.Itu terasa sangat nikmat dan panas.Dia bahkan tidak memberikan Tenn keringanan.Walaupun surau merah muda terus menjambak surau silver itu supaya menghentikannya,namun semua itu sia-sia.Gaku justru semakin lihai dalam memainkan lidah miliknya.Hingga Tenn sudah benar-benar kritis akan pasokan oksigen,Gaku baru melepaskannya dan menatap manik merah muda itu.

"Pwahh...hah...hah...ahh..."
"Huh...kau suka itu bukan?Aku sudah paham bagian sensitif dalam tubuh mu Tenn"
"Huh?"
"Mulut,paha,lalu...."

Gaku segera menusuk hole milik Tenn dengan penisnya yang semakin tegang.Tentu saja Tenn kaget karena serangan tiba-tiba itu.Dia segera meremas selimut yang ada di atas kepalanya.Yang awalnya terlipat rapi,kini menjadi kusut karena sebagai pelampiasan Tenn.

"Aahh...buat aku puas untuk terakhir kalinya Tenn!"
"Ahh...hah..hah..Gak-ahh...akk....uhh...pelan sa-aahh...."

Seperti kerasukan sesuatu,Gaku memang sangat bernafsu hari ini.Dia bahkan tidak membiarkan Tenn bergerak bebas.Semakin cepat tempo nya,semakin Tenn merasa kesakitan karena tusukan itu semakin dalam.Bahkan manik merah muda itu sudah mulai mengeluarkan air mata.

"Gaku...aahhh...ku mohon..akk...henti..ahh...ahhh...ukhh..ini sakit,ku mohon berhenti akk...Gaku..."
"Tidak,aku hah..hah...tidak akan berhenti sampai di sini Tenn!"
"Akhh....kau bisa melukai ku akk...bodoh hah...ahhh..."
"Teruslah mengoceh dan aku akan semakin menyukainya"

Semakin tidak tahan lagi,Tenn menggigit selimut itu dan mulai menangis.Mungkin tubuh mungilnya memang tidak sebanding dengan tubuh kekar milik Gaku.Di tambah lagi kecepatan Gaku tidak seperti biasanya.Tenn takut tubuhnya justru akan tumbang dan dia tidak akan bisa menahannya lagi.Sekujur tubuhnya sudah terasa sangat sakit,dia ingin mengatakannya pada Gaku,tapi suaranya bahkan tidak bisa keluar selain desahan.

"Huh...ada apa Tenn,kau sudah lelah?Padahal kita baru melakukan satu ronde"

Sebenarnya mau berapa kali mereka melakukannya?Apakah Gaku tidak akan puas kalau hanya satu ronde saja?

"Gaku...aku sudah tidak-aaaahhhh..."

Tanpa aba-aba,Gaku mengeluarkan semua cairan itu ke dalam tubuh Tenn.Semburan panas yang tiba-tiba itu membuat Tenn juga mengeluarkannya dengan cepat.

"Aahh..hah...hah...bangun Tenn,kita masih harus melakukannya lagi.Aku masih belum puas!"

Tenn hanya menatap Gaku.Jujur saja,untuk pertama kalinya dia merasa sangat takut melihat tatapan itu.Terlihat seperti binatang buas yang ingin segera memakan mangsanya.

"Hiks...menakutkan...huu...hiks..."

Dia segera menutup wajahnya dengan selimut itu sambil terisak.Bagaimana bisa dia tidak mengenal Gaku yang seperti ini.Sebelumnya dia selalu mendapat tatapan yang lembut,bahkan tatapan yang khawatir.Tapi kenapa hari ini Gaku menatapnya sangat tajam seperti akan membunuhnya dan penuh dendam.

"Tenn-"
"Pergi!Hiks...tinggalkan aku sendiri!Hiks....hiks..."

Tanpa mengatakan apapun,Gaku mengikuti perkataan Tenn,lalu mengambil celana miliknya yang tergeletak di lantai.Tanpa sengaja,dia melihat wajahnya sendiri di cermin.Tentu saja dia terkaget,bagaimana ekspresi itu terbentuk,semburat warna merah di matanya sungguh terlihat.

'Aahh...mungkin saja Tenn takut dengan wajah ini!'

Gaku segera menunduk,dan bermaksud pergi meninggalkan Tenn yang masih meringkuk gemetaran.

"Maaf,terimakasih untuk hari ini.Ku harap,kita tidak bertemu lagi,Tenn"

Cklek...blamm...

.
.
.
.
.

TBC...

Today isTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang