🚩1

57.2K 2.8K 122
                                    

Zoya menatap layar laptopnya malas, Hanya karena typo sedikit skripsi nya ditolak oleh sang dosen.

"Bangsat, Cuma typo dikit doang njir!"Kesal nya.

Dosen nya itu benar benar menjengkel kan, Ia sampai lupa waktu menulis skripsi itu tapi malah dengan enteng nya di tolak.

"Ck, Dulu pas SMA gue pengen buru buru kuliah buat cari cogan eh pas kuliah malah kayak gini!"Sungut nya.

"Kejebak mulu ama tumpukan kertas, Gmana coba mau cari cogan."sambung nya sarat akan kekesalan

"Laper tapi males makan."Gumam nya lalu ia menelungkup kan wajah nya di meja.

"Gue tidur bentar nggak papa kali ya?Gue cuma kelaperan doang tapi males makan, Nggak bakal mati kan?"Mengangkat sebentar kepala nya.

"Bodo lah pasti bangun lagi ntar."Lanjut nya kembali menelungkup kan wajah nya.

___________

"Tesha, Enak sekali kamu berbaring seperti ini."Suara sinis itu membuat Zoya membuka mata nya.

"Tante manggil aku?"Zoya bertanya sambil mengerjap polos.

"Tidak sopan, Saya ini mertua kamu. Tapi kamu malah panggil saya tante."Wanita setengah baya di depan nya itu berujar sinis.

"Lah anj?kapan-kapan gue punya mertua?pacar aja nggak punya, Lah ini. Bangun-bangun langsung punya mertua."Batin Zoya.

"Saya tau tan, Kalau saya itu menantu idaman, Tapi tante nggak harus ngaku-ngaku juga jadi mertua saya."

"Pacar aja saya nggak punya, Apalagi suami."Jelas Zoya, Itu memang fakta nya, Diri nya terlalu sibuk dengan tumpukan kertas.

"Setelah menjebak anak saya, sekarang kamu tidak menganggap nya?"Wanita setengah baya itu melirik Zoya sinis.

"Apa sih tan?Saya nggak pernah jebak orang."Zoya jelas merasa tak terima di tuduh begitu saja, apalagi oleh orang asing.

"Kayak nya tante ini mantan pasien rsj kali ya?nuduh yang nggak-nggak, Kenal aja nggak tapi udah asal fitnah aja."Batin Zoya kesal.

"Tante aneh, Saya aja nggak kenal tante, gimana bisa coba jadi menantu tante."Kata perempuan itu.

"Saya juga nggak kenal anak tante, gimana saya jebak dia?"Zoya bertanya heran.

"Veron tidak ada disini, jadi kamu tidak perlu berdrama."Wanita setengah baya itu berujar malas.

"Veron?"Zoya mencoba mengingat, Apa ia mengenali pemuda bernama Veron itu.

"Tapi gue nggak punya kenalan nama nya Veron."Batin Zoya merasa bingung.

"Saya nggak kenal Veron tan, Serius."

"Kamu benar-benar ingin membuang anak saya setelah mencicipi nya?"Sinis wanita itu.

"Hah?"Mencicipi, Kata itu membuat pikiran Zoya melayang.

_____________

"Gue udah ngewe kali ya? Mencicipi maksud nya itu mungkin gue jebak Veron buat merkosa gue?rasa nya gimana tuh?"

"Gak adil banget, Gue nggak tau rasa nya ngewe eh udah nggak perawan."

"Tapi yang penting ada suami nya sih, Kan bahaya kalau udah nggak perawan, Nggak punya suami lagi. Double kesialan itu."

"Si Veron itu ganteng nggak ya?Kalau nggak ganteng, mending nyari suami baru."

"Berani Lo?!"Zoya, atau lebih tepat nya sekarang Tesha seketika mematung, Suara berat itu milik siapa?itu sangat menggoda!Ingatkan Tesha kalau ia mempunyai suami!

"Mendadak bisu Lo, Hah?!"Bahu nya di cengkram erat oleh sosok pria asing di hadapan nya. Mendadak, Rasa kagum Tesha hilang seketika.

"Shh, Apaan sih?!Lepas!"Perempuan itu meringis. Cengkraman pria asing ini tidak main-main, Tesha rasa bahu nya akan patah.

"Jawab, Berani Lo mau cari suami lagi, hah?!"Sentak pria itu, Tesha termenung mendengar nya.

"Suami lagi?berarti nih cowok tempramen suami gue?si Veron itu?"Batin Tesha.

"Awh!"Cengkraman yang bertambah keras menyadarkan lamunan Tesha.

"I-iyalah, Siapa juga yang mau sama cowok kasar kayak Lo."Dengan sedikit kaku, Ia menjawab.

Krek

"Argh, Tulang gue!"Tesha menjerit tertahan ketika suara itu terdengar, Veron benar-benar tidak waras.

"Ahh!Lepas, Cowok gila!"Tesha berusaha melepaskan tangan Veron yang masih mencengkram erat bahu nya.

"Sial, Pasti patah tulang gue."Batin Tesha.

"Keterlaluan. Abis jebak gue, terus Lo mau buang gue gitu aja?Gak bisa."Veron melepaskan cengkraman nya pada bahu Tesha, membuat perempuan itu seketika luruh kelantai.

"Akhir nya lepas juga, Patah tulang gue."Batin Tesha, Ia merasa sedikit lega.

"Lo harus dapat hukuman Pratesha, Supaya Lo nggak berani ngelawan gue."Detik berikut nya, Veron menyeret Tesha yang luruh di lantai.

"Bangsat, baru lega dikit!"

_______________

Next?

Became Wife Of Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang