"Ah, Udahlah. Mending gue santai-santai aja, Ngapain mikirin itu." Memilih acuh, Tesha melanjutkan acara nontonnya.
Tangannya memasukkan cemilan kedalam mulutnya, Matanya fokus ke arah televisi, Hingga bunyi ponsel nya membuyarkan atensi Tesha.
Ting!
Shaka🐺
Sayang, Aku udah pulang. Aku kangen banget sama kamu, Kita ketemu di taman Ventagie ya?
Kamu mau aku jemput?
Deretan kalimat yang mampu membekukan Tesha.
"Anjir, Selingkuhan gue yang ke berapa nih?" Tesha mendesah frustasi.
"Mana mau jemput segala lagi, Dia nggak tau apa kalau lagi selingkuh sama istri orang?" Tesha benar-benar tak menyangka, Shaka ini sangat berani.
Dengan cepat ia segera membalas pesan itu, Sebelum Shaka merealisasikan pesannya.
Oh, Oke.
Nggak usah dijemput, Gue otw.
Inget, Jangan jemput.
Lo pake baju apa? Celana apa?
Shaka 🐺 send a picture.Kamu kenapa nanya gitu?
Nggak papa, Tunggu ya, Gue otw."Harus gue putusin nih, Biar beban berkurang." Usai membalas pesan Shaka, Tesha langsung mematikan daya ponselnya.
"Tesha, Tesha, Yang banyak selingkuhan siapa, Yang ribet siapa. Yang berbuat siapa, Yang hamil juga siapa." Tesha sedikit menggerutu.
"Udah, Gue harus buru-buru kesana, Sebelum si Shaka itu beneran jemput ke sini lagi, Kan nggak lucu." Tesha segera bangkit dari duduknya.
________________
Setelah bersiap-siap Tesha langsung keluar dari kamar nya, Ia bergerak mengunci pintu.
Baru saja hendak melangkah pergi, Tesha terdiam. "Gue kan nggak tau Taman Ventagie itu dimana, Gimana coba gue kesana?" Tesha dilanda binggung.
"Mau ngapain Lo kesana?" Sudah jelas itu suara Veron, Tesha berdecak sebal.
Seingatnya, Veron baru saja pergi ke kantor, Dan sekarang? Pria itu tiba-tiba ada dimansion kembali?
Namun tak ayal Tesha merasa sedikit takut, Bagaimana ia bisa santai? Tujuan Tesha kesana jelas untuk menemui sosok selingkuhan nya itu, Bisa habis dia kalau sampai Veron tau.
Tesha menoleh kaku ke arah sumber suara, Dengan sedikit bergetar, Ia membalas. "Gue ngidam, Pengen jalan-jalan kesana."
"Lo pengen jalan-jalan kesana? Ayo." Veron berjalan mendekat ke arahnya, Tanpa sadar, Tesha melangkah mundur.
"Maksudnya?"
"Gue juga ngidam, Mau jalan-jalan kesana, Ayo kita pergi bareng." Tak dapat terelakkan, Veron mengendong Tesha, Menghiraukan Tesha yang nampak tak nyaman.
"Veron, Turunin!"
"Nggak usah banyak gerak, Gue nggak mau anak gue kenapa-napa gara-gara Lo jalan nggak bener!" Tesha hanya mampu melongo mendengarnya, Veron memang gila.
______________
Veron menurunkan Tesha dari gendongan nya, Dan mendudukkan perempuan itu dikursi taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Became Wife Of Male Lead
Teen Fiction[Follow Sebelum membaca agar tidak ketinggalan Info mengenai Book ini] Zoya benar benar beruntung di beri kehidupan kedua oleh tuhan. meski hidup di dunia novel yang terakhir kali di baca nya sekaligus menjadi novel yang paling di benci nya. tapi ke...