PART 02

97 10 0
                                    

Sesampai dirumah Daffa langsung masuk kedalam kamarnya bahkan pertanyaan bunda dan juga adekknya dia abaikan

"abangmu kenapa tuh dev?, kesambet apaan" tanya bunda kepada devi

"mana devi tahu bun, mungkin kesambet nenek kunti yang ada dipohon mangga rumahnya pak hartono kali" jawab devi acuh dengan memakan kripik kentang, jawaban tersebutpun sukses membuat sang Bunda melemparkan bantal kursi kepadanya

"Ish Bunda sakit tahu" kesal sang anak

"lagian kamu dev kalau ngomong ngelantur banget sih" kata Bunda lagi

"hahaha bunda pasti takut kan" ledek devi dan langsung mendapatkan pelototan maut dari sang Bunda,

"ngapain bunda takut, udah gih sana tanyain abang kamu kenapa, Bunda takut dia kenapa-kenapa"

"alah males bun, nanti aku kena semprot gak mau, lagian bang Daffa kan udah besar Bunda"

"soalnya Bunda heran tadi berangkat bahagia banget waktu pagi sekarang kok mukanya kek begitu nakutin"

"nah makanya aku engga mau tanya soalnya wajahnya nakutin ih serem, mending ke kamar deh streaming drama korea lihat oppa ganteng dari pada oppa lokal mukanya kusut kaya setrikan" kata devi dan langsung berjalan menuju kamarnya

"nih anak disuruh tanyain abangnya malah kabur gitu aja" kata Bunda kesal melihat tingkah kedua anaknya yang slalu membuatnya pusing.

Sedangkan Daffa sesampai dikamarnya dia langsung membanting tasnya kekasur dan langsung duduk untuk menetralkan emosinya dan mengacak-ngacak rambutnya frustasi, setelah merasa tenang Daffa langsung melepaskan kemejanya dengan kencang hingga membuat dua kancing kemeja terlepas dan membuang kemeja tersebut asal dan langsung menuju kamar mandi.

Sesampai dikamar mandi Daffa langsung mandi dibawah kucuran air dingin shower sehingga membuat badannya merasa dingin namun air shower tersebut tak bisa mencairkan kemarahannya dan kegundahannya hingga membuatnya berdiam diri dibawah shower selama kurang lebih satu jam. Dan tanpa dia ketahui ponselnya berdering dengan keras tanda ada telepon.

***

Sekitar pukul setengah sembilan malam seorang wanita sudah sampai ditoko bunga tempatnya bekerja, lantas dia langsung buru-buru masuk untuk menggantikan temannya yang jaga dari pagi sampai malam begini, dia merasa bersalah kepada temannya yang jaga karena harusnya temannya tersebut sudah pulang dari pukul lima tadi

"mba Yumna" teriak wanita tersebut yang tak lain adalah Salwa

"aduh, maaf ya sal mba telat dan nyita jam belajar kamu" kata wanita yang bernama Yumna tersebut

"engga papa kali mba, lagian kan besok tanggal merah jadi aku free"

"makasih ya Sal, mba jadi ngerasa bersalah sama kamu"

"engga papa kali mba, lagian yah berkat aku lembur aku jadi dapet bonus dari pelanggan"

"owh iya?"

"iya mba, tadi yang beli kakak kakak tampan yang mirip artis thailand yang kemarin aku tonton filmnya, udah tampan baik lagi kasih bonus buat aku" kata Salwa dengan bahagianya

"wah, pasti dia suka banget sama hasil karanganmu"

"hahah biasa aja sih mba, masih bagusan punya mba kali, kan aku bisa juga berkat mba"

"hahha kamu ini, ya udah sana pulang kamu pasti cape kan"

"disini aja deh, temenin mba Yumna, kasihan mba Yum disini sendirian" katanya lagi

"terimakasih ya Sal, tapi kamu engga cape beneran?" tanya Yumna memastikan

"Yaelah Mba engga, dari pada dirumah sendirian bosen mending disini nemenin Mba" jawab Salwa membuat Yumna tersenyum dan merekapun berbincanag-bincang banyak hal seputar pendidikan.

Luka Hati Yumna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang