PART 8

56 10 0
                                    

Selamat Siang semuanya!! Ada yang nungguin cerita ini update atau engga? heheh...

Tenang-tenang author engga hiatus lagi kok dan akan rajin update untuk cerita ini...

Dan hari ini author akan update 2 part sekaligus.

Tapi jangan lupa Vote dan komennya ya biar author semangat, kalau author semangat kalian juga pasti senang karena update rutin, kalau bisa komen setiap paragrafnya

Selamat Membaca...

Sudah tiga hari berlalu dari Mama kemoterapi terakhir kemarin aku semakin was-was meninggalkan Mama sendirian dirumah, ditambah lagi badan Mama sering lelah, pusing, sering sesak nafas ditambah lagi nafsu makan Mama menurun drastis sehingga membuatku tak fokus bekerja dan melakukan bimbingan skripsiku, namun akupun tidak bisa dirumah menunggu Mama terus karena akupun harus mencari uang dan segera menyelesaikan skripsiku agar cepat selesai, dan akhirnya aku meminta bantuan Bu khadijah tetanggaku yang memang menjadi ibu rumah tangga untuk menjaga Mama ditambah dia hanya sendiri dirumah karena suaminya sudah meninggal dan juga kedua anaknya merantau sehingga dia hanya seorang diri dan dengan senang hati Bu khadijah menemani Mama sehingga aku bisa tenang meninggalkan Mama sendirian.

Dan sekarang aku sudah didepan Pak Huda mengajukan judul skripsi yang baru, kemarin aku memang sudah mengajukan judul namun ditolak karena masih belum sesuai akhirnya sekarang aku sudah menemukan judul baru dan semoga segera diacc

"Judul kamu udah bagus Yum, saya suka dengan judul kamu, sangat langka yang meneliti masalah seperti ini, dan kalau kamu mengangkat judul ini akan sangat bagus" kata Pak Huda dengan senyum yang terlihat Puas

"Benarkah Pak, jadi kalau saya ambil judul ini bisa Pak" kataku dan Pak Huda langsung mengangguk mantap

"Tentu bias Yum, tapi mungkin kamu akan kesulitan untuk mencari penelitian terdahulunya soalnya masih jarang yang meneliti ini" kata Pak Huda membuat senyum yang terbit di bibirku hilang seketika

"Jadi gimana Pak, saya ganti saja atau bagaimana"

"Jangan diganti Yum, orang ini udah bagus kok, dan sepertinya Dulu ada yang meneliti masalah yang hampir sama kaya kamu tapi variabelnya ada yang berbeda, nanti coba Bapak bantu carikan yah" kata Pak Huda lagi membuat senyum dibibirku kembali mengembang

"Wah baik Pak, terimakasih ya Pak sudah mau membantu mencarikannya" kataku dengan semangat dengan membungkukan badanku membuat Pak Huda tersenyum

"Iya sama-sama Yum, sudah seharusnya dosen pembimbing membantu mahasiswanya kan" jawab Pak Huda dengan tulus, betapa bersyukurnya diriku mendapati dosen pembimbing yang baiknya seperti Pak Huda

"Iya Pak, terimakasih"

"Sama-sama Yum, ya sudah kamu lanjut nulis Bab satunya ya, kalau sudah kamu tinggal bilang sama saya untuk saya teliti dan revisi jika ada keselahan"

"Baik Pak, ya sudah kalau begitu saya permisi ya Pak"

"Iya Yum"

"Mari Pak" kataku dan dijawab anggukan dan senyuman oleh Pak Huda, akupun langsung keluar dari ruangannya dengan perasaan lega, sungguh aku sangat bersyukur mendapati Pak Huda sebagai dosen pembimbing, dia sangat ramah dan juga tak pernah marah kepada mahasiswanya bahkan Pak Huda sangat baik sekali kepada para mahsiswanya terlebih kepada mahasiswa yang dibimbingnya, dan aku salah satu mahasiwa yang mendapatkan kebahagiaan itu. Dengan langkah santai aku berjalan menuju kantin untuk menemui Alya sahabatku yang sudah menungguku disana, dan tiba-tiba ponselku berbunyi tanda pesan masuk

Alya : Yum masih lama apa engga?, aku udah nungguin lama nih bahkan udah habis dua gelas es teh sama tiga bakwan

Akupun tersenyum melihat pesan tersebut dan akupun langsung membalas pesan Alya dan langsung bergegas berjalan menuju kantin.

Luka Hati Yumna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang