PART 5

99 9 0
                                    

Pukul tiga sore aku telah selesai bekerja dan setelah ini aku akan pergi bersama Alya untuk mengerjakan skripsi kami, setelah mencuci tangan dengan bersih akupun langsung meninggalkan dapur menuju loker tempat tasku disana, teman-temanku yang jatah shif sore hingga malam sudah berdatangan, akupun menatap tanganku yang disana sudah tersemat gelang sederhana namun sangat indah dan tak terasa senyumku mengembang melihat gelang itu ditambah lagi ada hiasan bunga sakura, ya ampun aku harus lebih semangat mengumpulkan uang agar segera bisa pergi ke Jepang mengajak Mama melihat bunga sakura asli, lamunanku tersentak kala ada seseorang yang menyapaku

"Mau pulang Yum?"

"iya Nih Mas Yud"

"mau pulang langsung apa lanjut ke toko bunga Yum?"

"mau ke kampus sama Alya Mas, mau cari buku referensi buat ngerjain skripsi"

"hampir lulus dong"

"iya Mas doain yah semoga lancar sampai wisuda"

"amin, semangat Yumna!!"

"Mas Yudha juga semangat kerjanya"

"harus dong, buat halalin si eneng harus semangat"

"hahaha, siap siap pokoknya jangan lupa undang Yumna ya Mas"

"itu mah engga usah ditanya Yum, semuanya akan aku undang tapi uang undangannya yang besar ya Yum" canda Mas Yudha membuat aku tertawa

"asal makanan-makanannya enak Mas" jawabku dan Mas Yudha tertawa

"Yudh gantiin gue, gue mau ke toilet sebentar kebelet nih, itu ada pesanan vanilla late" teriak Mas Reno membuat diriku dan Mas Yudha menoleh

"siap siap Ren" jawab Mas Yudha, Mas Renopun mengangguk dan langsung berlari menuju toilet

"ya udah Yum, aku kerja dulu"

"iya Mas Yudh, Mas Yudha semangat!!" teriakku dan Mas Yudhapun mengacungkan jempolnya kepadaku selanjutnya dia langsung pergi menuju pantry, akupun langsung mengambil tasku dan berjalan ke luar dan ternyata disana sudah ada Alya yang sedang berbincang-bincang dengan Kak Adnan, akupun menghampiri mereka

"yuk Al"

"udah selesai Yum?"

"udah nih, yuk buruan nanti keburu sore banget" kataku dan Alyapun mengangguk sedangkan Kak Adnan hanya menatap tanganku dengan senyumnya entah apa yang membuat dirinya tersenyum akupun tak tahu, apa karena gelang pemberiannya aku pakai?

"ya udah Kak, aku sama Yumna pergi ke Kampus dulu, pokoknya kakak masih hutang oleh-oleh sama aku lho"

"iya iya cerewet, besok kakak beliin skincare aja"

"yeay beneran lho"

"iya iya udah sana pergi nanti kesorean"

"oke oke, yuk Yum" ajak Alya, akupun mengangguk

"aku pergi dulu sama Alya kak" pamitku kepada Kak Adnan diapun mengangguk

"iya hati-hati" katanya dengan tersenyum akupun mengangguk dan membalas senyumnya selanjutnya Alya langsung menyeretku keluar dari Kaffe

"Yum, ke kampusnya boncengan pakai motor aku aja yah, kamu pasti cape kan nanti kalau udah selesai balik ke Kaffe gimana?"

"oke deh" jawabku mengangguk dan kamipun langsung menuju motor matic milik Alya namun bunyi ponsel Alya menghentikan jalan kami, Alyapun membuka ponselnya dan dengan wajah kesal membaca isi pesan tersebut dan setelah itu langsung memasukan ponselnya ke dalam tas kembali

"kenapa mukanya kesal begitu"

"tahu ah sebal banget hari ini gue Yum"

"sebal kenapa?"

Luka Hati Yumna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang