01

1K 3 3
                                    

Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka
Bahaya - Arsy Widianto feat Tiara Andini

~~~

WARNING !!! 21++++

"Aaahhh kamu memang selalu nikmat sayang" Ujar Raffa selesai permainan panasnya bersama Intan.

"Hmm udah ya Mas, aku capek banget" Balas Intan.

"Oke sini dong yank mepet, akukan pengen peluk" Rayu Raffa.

Intan mendekat Raffa dan mereka berpelukan.

4 jam setelahnya Raffa segera bangun, mandi dan pulang ke rumahnya bersama Hesti istri sahnya meninggalkan Intan seorang diri. Sementara Intan yg menyadari itu hanya diam dan merasa sesak.

'Huft memang harus ku akhiri semua ini, sebelum benar benar terlambat' pikir Intan.

Intan segera bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri kemudian kembali ke ranjangnya dan tidur hingga pagi menjelang.

Keesokan harinya saat Intan akan berangkat ke kantor ia merasa mual dan ia segera berlari ke kamar mandi.
Tanpa periksa ke dokter ia paham bahwa ia sedang hamil muda karena ia merasa belum mendapat tamu bulanan sejak sebulan yang lalu.

Sore harinya setelah pulang dari kantor ia tidak langsung pulang ke kontrakannya tetapi ia mampir dulu ke rumah sakit terdekat untuk mengecek kandungannya.

Setelah terkonfirmasi bahwa ia sedang mengandung benih dari Raffa (ya Raffa lah, teman ranjangnya Intan ya cuman Raffa). Intan segera pulang ke kontrakannya dan beristirahat. Malam ini ia bebas bisa langsung tertidur karena Raffa sudah memberi tau bahwa dirinya tidak bisa menemani Intan malam ini.

Pikiran Intan saat ini bertarung antara lebih baik memberitahukan kehamilannya pada Raffa atau malah menyembunyikannya dari Raffa? Hingga ia tertidur dengan sendirinya.

Keesokan harinya Intan terbangun karena merasa mual dan segera berlari menuju kamar mandi untuk memuntahkan cairannya. Semua itu terekam jelas di mata Raffa yg memang sudah duduk di kursi dekat kamar mandinya Intan sejak 2 jam yang lalu.

"Dek, mama mau bekerja, tolong yang tenang ya sayang mama minta adek ga bikin ulah didalem sana saat mama bekerja nanti" Ujar Intan sambil mengelus perutnya yang masih rata.

"Ehem, ngomong sama siapa sayang?" Tanya Raffa.

"Eh Mas Raffa, engga kok tadi aku ngomong sama perutku" Jawab Intan yg memang ga bisa bohong sama Raffa.

"Kamu hamil?" Tanya Raffa lagi.

"Eng... Hoekkkkk" Intan balik ke kamar mandi yg segera disusul Raffa.

"Fix kamu hamil sayang" Raffa menemukan sendiri jawabannya.

Intan hanya mengangguk lemah dan pasrah.
Raffa jongkok didepan perut Intan seraya berkata
"Hai sayang ini papa, maaf ya sayang papa ga bisa jagain mamamu terus seperti mama dan papanya orang² di luaran sana. Maka dari itu papa minta tolong banget sama jagoannya papa untuk menjaga mama ya nak." Kemudian ia mencium perut Intan. Setelah itu mendongak
"kapan kamu mau periksa ke obgyn lagi?" Tanyanya pada Intan.

"Emm bulan depan Insya Allah Mas. Gimana?" Tanya Intan kembali.

"Boleh ga aku ikut?"

"Boleh kalo Mas Raffa ga keberatan." Jawab Intan tersenyum.

"Oke terimakasih sayang, sekarang berangkat ke kantor yuk" Ajak Raffa.

Raffa dan Intan berangkat bersama ke kantor. Sesampainya dikantor mereka berpisah dan menuju ke ruangan masing - masing.

Maafin ya kalo bahasanya belepotan

Teman RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang