Ku kan menghilang, jauh darimu
Tak terlihat sehelai rambutpun
Pesan Terakhir - Lyodra Ginting~~~
Intan segera berkemas dan berpamitan kepada seluruh rekannya dikantor. Berbeda dengan Starla dan Pak Umar, semua teman sekantor Intan merasa bahagia dengan keputusan Intan yang keluar dari kantor itu karena mereka menganggap Intan adalah pelakor yang hina.
Selesai berpamitan, Intan kemudian melangkah meninggalkan kantor itu. Sesampainya dirumah, ia juga mengemasi barang barangnya (baju, skincare, dll).
"Mau minggat kemana Tan?" Tanya Nura.
"Minggat bahasa eluuuu." Protes Intan.
"Ya engga, maksudnya kalo gw kangen elu nanti gw harus cari elu kemana?"
Intan celingak-celinguk memastikan tidak ada orang lain disekitar mereka, kemudian ia berbisik pada Nura.
"Oke Tan., pokonya elu tenang aja gw aman kok, ga bakal bocor kemana mana. Btw ada yg masih bisa gw bantu kah?"
"Ada Ra, minta tolong angkatin barang-barang gw ke depan ntar biar gw tata di motor gw"
"Siap..." Nura segera menjalankan perintah dari Intan.
Selesainya Intan menata barang barang nya di motor matic kesayangannya, Ia menaiki motor tersebut dan berangkat ke panti asuhan itu setelah berpamitan dengan Nura dan Brian.
Sesampainya di Kabupaten Bekasi, tempat panti itu berada, Intan segera memarkirkan motornya dan masuk ke rumah kontrakannya. Ia menata barang barangmya didalam rumah tersebut hingga tidak terasa malampun tiba.
Esok harinya Ia bangun mandi dan bersiap siap menjadi pengajar di Panti Asuhan itu.
Disana ia merasa terharu karena diterima dengan baik oleh penduduk setempat dan juga ibu penjaga panti serta anak anak didiknya.Ia bertekad dalam dirinya bahwa ia akan memajukan pendidikan di daerah ini dengan dimulai dari jenjang pendidikan yang paling bawah yaitu TK.
~~0~~
Hari demi hari berlalu tidak terasa sekarang merupakan minggu ke 3 Intan berada di daerah ini. Ia juga mulai terbiasa hidup tanpa Raffa. Saat Intan sedang rebahan ia dikabari oleh Nura bahwa penyakit Hesti bertambah parah hingga menyebabkan Hesti meninggal dunia di hari yang sama, (tepatnya kemarin sore).
Intan terkejut mendengarnya syok dan ia segera terbangun dari posisi rebahannya kemudian ia membuka sosmed miliknya dan searching tetang Hesti dan keluarganya yang ternyata memang benar, salah satu dari keluarga Hesti ada yang mengupload sebelum pemakaman hingga pasca pemakaman.
Intan segera mengganti baju dan berangkat ke Jakarta untuk melayat Hesti.
Sesampainya di rumah Hesti, ia menemui Raffa dan berbela sungkawa pada keluarga Hesti yang lain.(Keluarga Hesti yang telah mengetahui fakta sebenarnya tidak peduli dengan hubungan gelap antara Raffa dan juga Intan)
Fakta apa sih thor??? Makin kepo kan hihihi, lanjooottt...Saat ia hendak pulang ia dicegah oleh Raffa dan ditarik ke ruang kerja Raffa yang tampak seperti kamar pribadi.
"Apa kabar yank?" Tanya Raffa.
Intan celingak celinguk mengamati keadaan sekitar.
"Kamu cari siapa yank? Disini aman kok, gaada siapapun selain kita, dan juga ruangan ini kedap suara, jadi gausah khawatir" Raffa meyakinkan Intan."Mas Raffa, kabarku baik-baik aja mas, mas Raffa gimana?" Tanya Intan kembali.
"Sejauh ini sih sama, btw kamu sekarang tinggal dimana?"
"Maaf mas aku ga bisa kasih tau ke mas Raffa"
"Kenapa yank? Kenapa aku ga boleh tau???"
"...." Intan menunduk dan diam tanpa kata.
Raffa gemas melihat Intan seperti itu, memegang kepala Intan dengan kedua tangannya kemudian ia menempelkan bibirnya ke bibir Intan.
Tanpa Raffa duga, Intan yang biasanya menerima ciuman dari Raffa, kini malah memberontak ciuman itu.
"Kenapa?" Tanya Raffa.Tanpa menjawab, Intan segera berbalik meninggalkan Raffa. Saat Intan sampai dipintu dan hendak meraih knop pintu, Raffa mengejar dan menggendong Intan seperti karung beras.
"LEPASIN AKU MAS!!!" Teriak Intan.
Raffa tidak menggubris, malah membanting Intan ke tengah ranjang, kemudian mengurungnya dengan tubuh kekar milik Raffa.
"Aku lepas setelah kamu melayani aku" Kata Raffa mutlak.
Anjir si Raffa emang dah
lagi berduka sempet sempetnya minta jatah
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Ranjang
Historia CortaMereka adalah sepasang suami istri yang SAH dimata hukum dan agama. Takdir yang memisahkan mereka, namun takdir pula yang mempertemukan mereka kembali dalam keadaan yang berbeda.