09

150 1 0
                                    

Lihat aku sayang, yang sudah berjuang,
Menunggumu datang, menjemputmu pulang.
Menunggu Kamu - Anji Manji

~~~

"Ya Allah anak mama udah gede aja, maaf ya sayang maafin mama yang malah memberikan Rain ke alm Bunda Hesti. Mama janji setelah ini Rain dan mama akan bersama terus..." Celoteh Intan sambil menyusui babynya, ia tidak menyangka ASI nya masih selancar itu.

Ya karena selama ini memang Intan rajin pumping ASI nya dan memberikannya kepada bayi didesa itu yg berjenis kelamin laki-laki tentu saja, jadi ya pastinya lancar saja saat baby Rain yang memang pemilik ASI itu menyedotnya.

Raffa selesai mandi ia berjalan kekamar Intan dan melihat pemandangan yang sangat membuat ia terharu. Akhirnya ia merasakan moment ini...
Moment dimana sang bayi meyusu langsung pada sumbernya, bukan dari botol minum.

"Ini moment yang aku tunggu" Gumam Raffa.

Intan yang mendengar itu menjadi kikuk dan segera membalikkan badan.

"Kenapa sih? Malu? Kenapa harus malu sama aku sih yank... Aku udah sering lihat juga, sering pegang dan sering ngulum juga malahan kan?" Goda Raffa frontal.

"Emmm Mas Raffa, jaga bahasanya dong..." Rengek Intan sambil meletakkan baby Rain yang sudah terlelap setelah selesai menyusu.

"Hahaha" Raffa tertawa.
"Btw rumah pak RT dimana yank?" Tanya Raffa pada Intan.

"Kenapa mas?" Tanya Intan balik.

"Mau ijin tinggal disini bareng kamu" Jawab Raffa asal.

"Gila kamu ihhh! Yang ada kita diusir lah dari sini, orang kita belum nikah juga"

"Nikah yuk yank..." Ajak Raffa.

"Kamu ngajak nikah udah kayak ngajakin beli ciki mas"

Mereka tertawa.
"Yank aku udah pengangguran nih, kamu masih mau nerima aku?" Tanya Raffa.

"Ga mau lah, ntar aku sama Rain makan apa cuyyyy?!" Sewot Intan.

"Hahaha" Raffa tertawa lagi.

"Emang kamu dipecat ya mas dari perusahaan Hesti? Karena ketahuan kalo Rain bukan anaknya Hesti ya?" Tanya Intan.

"Ngga cuman dipecat yank, tapi di usir juga sama si tua bangka itu. Trs kalo soal baby Rain mereka taunya itu beneran anaknya Hesti tapi bukan dengan ku melainkan dengan mantan pacarnya Hesti" Jelas Raffa.

Intan terdiam mendengarkan penjelasan Raffa.

"Berarti yang pas itu aku denger di tangga darurat emang bener" Gumam Intan yang masih terdengar oleh Raffa.

"Emang apa yang kamu denger dan kapan kejadiannya kok ga cerita sama aku?" Tanya Raffa.

"Intinya Hesti sedang bertengkar dengan Brian membahas soal anak mereka. Di hari yang sama dengan saat kamu mengetahui kehamilanku"

"Kenapa kamu ga ngasih tau aku? Terus Brian siapa lagi?"

"Brian itu temen aku, dia mantanya Hesti. Waktu itu mau ngasih tau udah keburu males liat kamu jalan berduaan, gandengan tangan dengan mesra pula. Terus besokannya mau ngasih tau tapi keburu lupa hehehe" Terang Intan.

"Btw, kamu mau ku buatkan teh panas atau kopi panas mas?" Intan menawari Raffa.

"Kopi, eh teh panas aja deh yank, kalo kopi yang ada aku ga bisa tidur dan malah bikin kamu teriak keenakan" Kata Raffa dengan nada menggoda.

"Haish aku lagi haid mas gaada ituan!" Intan segera berjalan menuju arah dapur untuk menyiapkan teh panas untuk Raffa.

Raffa mengikuti Intan, ia duduk di meja makan dekat dapur dan memperhatikan gerak gerik Intan yang sangat lihai saat memasak.

"Kamu pasti belum makan malam kan mas?" Tebak Intan. "Aku adanya mie instan kuah ini mas dimakan gih" Intan menyodorkan mie kuah instan dihadapan Raffa beserta teh panas requesannya.

"Terimakasih sayang, makin cinta deh aku..." Ucap Raffa.
"Oh iya yank, segera beresin pakaianmu yuk, besok pagi kita pindah ke apartemen" Ajak Raffa sambil mengulur mie yang masih puanas itu.

"Loh mas bukannya kamu udah diusir sama papinya Hesti, kok kamu masih bisa keluar masuk kesana?" Tanya Intan hati hati takut menyinggung perasaan Raffa.

"Kan apartemen kamu yank..." Jawab Raffa enteng.

"Loh loh, aku mana bisa beli apartemen segede itu masss, gausah ngaco deh kamuuuu"

"Iya yank itu aku beli atas nama kamu" Terang Raffa.

"..." Intan diam menatap tajam kearah Raffa karena ia ga paham sama Raffa.

"Kok liatin aku kayak gitu sih yank" Celetuk Raffa.

"Gapapa nanti selesai makan kamu jelasin ke aku semuaaaanya" Balas Intan, kemudian Ia beranjak pergi dari meja makan menuju ke kamarnya lalu ia berbaring disebelah kanan baby Rain.

Raffa makan dengan lahap karena ia memang kelaparan. Selesai makan, Raffa mencuci mangkuknya juga semua perkakas yang dipakai Intan saat memasak tadi. Setelah itu ia menyusul Intan ke kamar dan berbaring di sebelah kiri baby Rain.

Kedatangan Raffa membuat Intan terkejut.
"Jelasin semuanya mas!" Perintah Intan seketika itu juga.

Mas Raffa jelasin apa ya kira-kira?

Teman RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang