13

127 1 0
                                    

Deja vu sepertinya pernah melihat
Ditarik mendekat ke arah cinta
Di momen yang berikutnya
Menjadi seperti ini
Deja Vu! - JKT48

~~~

Intan dan Raffa telah sampai di rumah sakit, mereka mencari Nura dan Brian di UGD. Tidak berselang lama, mereka bertemu dengan Brian dengan kondisi yang tidak terlalu parah.

"Brian, Nura dimana?" Tanya Intan khawatir.

"Itu" Brian menjawab sambil menunjuk brangkar Nura.

Intan berjalan mendekati Nura, ia melihat Nura yang terluka dikepala bagian kiri. Sungguh Intan merasa sangat familiar (deja vu!) dengan vibes atau suasana seperti ini. Ia terus menerus mengamati sepupunya yang terbaring di brangkar.
Tak lama kemudian, Intan merasa kepalanya sangat sakit sekali.

Raffa sedang ngobrol dengan Brian, mereka membicarakan soal kronologi kecelakaan. Walaupun ia sedang bicara dengan Brian namun fokusnya terpecah ketika ia memperhatikan gerak-gerik Intan dari kejauhan yang sedang menahan rasa sakit.
Ia memutuskan pembicaraan dan kemudian berjalan kearah Intan.

Rasa sakit yang dialami Intan semakin menjadi-jadi hingga ia tak sadar, beruntung Raffa segera menangkapnya dan membawanya ke brankar kosong.

"Intan kenapa bro?" Tanya Brian.

"Gatau gw, daritadi gw ngobrol sama elu gw liatin dia kayak kesakitan gitu, makannya gw samperin dia, terus malah ambruk tiba-tiba" Jelas Raffa.

"Hhh yaudah semoga diberi yang terbaik" Doa Brian.

"Btw, Nura udah ditanganin belum?" Tanya Raffa.

"Tadi sampe sini sih udah ya bro, langsung ditangani sama dokter jaga. Katanya Nura hanya mengalami syok akibat benturan di kepala kirinya tapi tanda vital semua baik-baik aja kok" Jelas Brian.

"Mas Raffa...." Panggil Intan lirih.

"Iya sayang" Jawab Raffa.

"Mas, jangan tinggalin aku lagi ya mas, aku takut mas" Intan berbicara demikian.

"Siapa yang ninggalin kamu yank?" Tanya Raffa.

"Mas Raffa pergi ke perempuan lain saat aku sakit" Intan cemberut.

"..." Raffa bingung dan menatap Brian.
Yang ditatap hanya mengendikan bahu.

Greeepppp
Intan yang gemas melihat kelakuan suaminya segera memeluk sang suami dan menangis sesenggukan.
Raffa hanya diam seribu bahasa.

Tidak lama setelah pelukan romantis itu, Nura sadar. Intan segera berlari menuju brankar Nura.

"Pelan-pelan sayang" Peringat Raffa.

Di brankar Nura,
"Alhamdulillah elu udah sadar..." Kata Intan seraya memeluk Nura. "Gw sekarang percaya mengenai semua yang elu ceritain ke gw kemaren" Lanjut Intan.

Dari omongan Intan tersebut hanya Brian yang mulai paham dengan situasi ini. Ia tersenyum lebar.

"Welcome back Intannnnn" Seru Brian yang kemudian dihadiahi pukulan ringan oleh Intan. "Nah kan, ini Intan yang gw kenal yang suka mukulin gw wkwk bukan Intan yang nguping obrolan terus sok sokan ga kenal sama gw" Ucap Brian lagi.

"Gausah brisik ini di UGD yan" Desis Intan.

Nura mulai menyadari bahwa ingatan Intan telah pulih.

"Kok bisa secepet ini Tan?" Tanya Nura.

"Apanya?" Intan balik bertanya.

"Elu pulihnya..."

"Gatau Ra, sejak gw denger kabar soal kecelakaan elu dan gw menginjakkan kaki disini gw merasa familiar dengan moment ini. Terus pas gw liatin elu yang belum sadar, gw merasa pernah ada di posisi elu habis gitu kepala gw rasanya suakiiiit banget. Terus pas gw bangun sebelah gw ada suami gw ya langsung gw peluk lah. Habis itu elu sadar" Cerita Intan.

"Heh apa? Suami?" Raffa kaget sekaligus senang melihat istrinya sudah mulai kembali.

"Iyaaaa mas Raffa kan suami aku hehehe" Setelah mengatakan yang demikian, Intan langsung dipeluk oleh Raffa.

"Eh gaada uwu uwuan depan gw yaaaa!!!" Protes Nura.

Tak lama kemudian datanglah seorang dokter muda yang ganteng. Ia memeriksa keadaan Nura dan memperbolehkannya pulang sore itu juga. Namun sebelum pulang, Nura dimintai nomor hp nya untuk pdkt wkwkk.

Tbc

Kalo Nura sama dokter, terus Brian sama sapa dong?

Teman RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang