10

151 1 0
                                    

Takkan rela melepasmu,
Walau dihadapanmu ku kan terus menangis
Bahagia
Hal Terindah - SeventeenBand

~~~

"Selow sayang. Jadi...." Mengalirlah cerita mulai dari Raffa yang membeli apartemen atas nama Intan hingga ia diusir dan akhirnya sampai di rumah Intan ini.

"Ya Allah Mas Raffa... Segitunya kamu bucin sama aku mas, padahal kan kita baru 2 tahun menjalin hubungan rahasia ini" Intan merasa terharu.

"Iya yank gatau kenapa rasanya tuh aku kayak udah bertahun-tahun berhubungan sama kamu yank"

"Aku pernah sekali pacaran, terus tiba-tiba orangnya ngilang gitu aja, tapi sifatnya, perawakannya, pembawaannya ya kayak kamu gini mas persis plek, kadang aku merasa kalo kamu orang itu. Makannya aku nyaman sama kamu" Jelas Intan.

"Kok sama sih yank, aku juga merasa dulu kayak pernah pacaran sama kamu, terus nikahin kamu"

"Gatau ah mas, aku pusing mau tidur"

"Yank, besok kita jadi pindah kan?" Tanya Raffa.

"Gatau mas beri aku waktu untuk memikirkannya" Jawab Intan sebelum tertidur bersama baby Rain.

Keesokan harinya Intan sibuk memulai aktivitasnya sebagai seorang pengajar. Ia menitipkan baby Rain pada ibu panti.

Sementara itu, tanpa sepengetahuan Intan, Raffa pergi menemui pak RT dan RW setempat untuk meminta ijin tinggal dirumah Intan sementara waktu, Ia mengaku sebagai saudaranya Intan dari luar kota. 

Selesai urusan dengan pak RT dan RW, Raffa pulang ke rumah Intan. Saat hendak duduk telepon miliknya berdering. Ia mengangkat telepon tersebut seraya mendaratkan pantatnya di sofa sederhana itu.

"Hallo, selamat pagi..." Ucap Raffa.

"Selamat pagi..." Ucap si penelepon. Suaranya seperti bapak-bapak berusia senja.

"Maaf ini siapa ya?" Tanya Raffa, setelah ia melihat nomor si pemanggil yang tidak ia save.

"Ya Allah Raffa kamu ga inget siapa saya?" 

"Siapa sih???"

"Temui saya di caffe Alexis 1 jam lagi!" Perintah sang penelepon.

"Ga penting banget sih anda, jelasin dulu siapa anda dan ada urusan apa?"

"Sudahlah kalo memang kamu penasaran maka ikuti perintah saya tadi! Tapi jika tidak, maka jangan berharap kamu bisa bertemu dengan Intan lagi!!!"

Raffa semakin bingung dibuatnya. Ia seperti familiar dengan suaranya akan tetapi ia tidak tau siapa itu dan ia rasa itu bukan pak Wisnu (papinya Hesti). Raffa juga semakin risau saat mendengar ancaman dari si penelepon yang ia rasa tidak main-main.
Maka dari itu Raffa segera bersiap untuk menemui si penelepon yaitu bertemu di caffe Alexis.

Sesampainya di caffe Alexis Raffa ternyata datang lebih dulu dibanding si penelepon.

"Permisi pak, apakah bapak bernama Pak Raffa?" Tanya salah seorang pelayan caffe menghampiri Raffa.

"Benar saya Raffa." Kata Raffa.

"Mari saya antar ke meja anda pak" Ajak pelayan tersebut.

Mereka berjalan menuju ruang yang biasa dipakai meeting. Ia juga dulu pernah meeting disitu saat perusahaan milik papi Hesti yang ia pegang akan berdiskusi dengan perusahaan YDR corp.

"Silakan duduk pak. Mau pesan sekarang atau nanti bapak?" Tanya pelayan.

"Pesen minum dulu deh mas, saya mau pesan hot americano satu ya mas" Ujar Raffa.

"Baik pak" Pelayan mencatat dan kemudian pergi.

"Raffa Aditya Yudhistira. Long time no see..." Ucap seseorang dari belakang Raffa saat ia hendak membuka HP nya.

"Loh pak Radit dan...." Raffa tidak meneruskan kalimatnya karena ia bingung ternyata bukan hanya seorang saja yang menemuinya, melainkan ada 3 orang.
Raffa berdiri menyambut mereka, berjabat tangan dan mempersilakan untuk duduk.

"Gak usah formal-formal Raff biasa aja, toh kita ga lagi bahas tender bukan? Hahaha" Ujar pria yang paling tua sambil mengeluarkan rokok.

"Maaf sebelumnya pak Radit, saya tidak mengenali rekan anda, bisakah anda mengenalkan mereka kepada saya?" Tanya Raffa sopan pada mantan rekan bisnisnya itu.

"Hahaha" Mereka bertiga tertawa.

Raffa semakin bingung.
"Baiklah, nama saya Radit. Radit Agustinus Yudhistira dan beliau ini bapak saya  bernama Rano Yudhistira. Pendiri YDR corp. YDR sendiri merupakan singkatan dari Yudhistira adalah perusahaan milik keluarga besar kami. Kemudian yang di sebelah kamu itu namanya pak Indra Tiono Xavier teman baik saya." Jelas Pak Radit.

Raffa tersentak mendengar penjelasannya. Pasalnya nama belakangnya juga Yudhistira. Jangan jangan....

"Sepertinya otak cerdasmu itu mulai berfungsi dengan baik nak" Celetuk si pria tua bernama Pak Rano itu dengan senyum misterius.

"Raffa, kamu adalah anak saya dan cucu dari kakek Rano" Pak Radit meneruskan bicaranya yang sempat terputus.

"Hah?!" Raffa melongo mendengar fakta itu.

Nah lho kagetkannnnn

Teman RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang