Hidupku sudah tidak tenang lagi sejak tertangkap basah oleh Pak Johan pergi liburan di Malaysia. Hampir setiap hari pria paruh baya dengan perut buncit itu bergentayangan di hidupku. Sekarang pekerjaannya selain memastikan laporan yang kubuat sesuai, juga memastikan aku menikah dengan Mas Seto.
Ya, walaupun dia tidak tahu nama lelaki yang bersamaku saat liburan. Tetapi tetap saja ia sudah membuat seisi kantor tahu tentang kemesraanku di Malaysia. Jika kalian penasaran seperti apa Mas Seto itu? Aduh!!! Sorry to say, deh, aku nggak punya fotonya sama sekali. Dia orangnya benar-benar ngejaga privasi, bahkan kita jarang jalan bareng kalau di Indonesia.
Mungkin karena pekerjaannya yang mengharuskan dia selalu berkeliling Indonesia, jadi dia memiliki cukup banyak teman. Dan aku juga tidak suka jika akan ada banyak orang yang bertanya tentang hubungan kami. Karena sejatinya kami adalah Teman Tapi...??? Silakan lanjutkan sendiri apa yang ada dalam benak kalian.
Ting...
Ponselku berbunyi, menandakan ada pesan masuk dan aku segera membukanya. Seketika itu juga senyum terbit dari wajah cantikku, haha abaikan kenarsisanku. Tapi pada kenyataannya aku memang cantik, hanya sedikit cubby di bagian pipi. Tapi selebihnya tubuhku proposional, hanya terlihat sangat pendek jika harus bersanding dengan Mas Seto yang tingginya 180 cm itu, dan tubuhnya atletis.
Mas Seto:
Ehem...
Me:
Batuk Pak Haji???
Mas Seto:
Nggak sih, cuma mau ngodain kamu saja
Dan seketika itu juga cengiran kuda terbit dari wajahku ketika membaca balasan pesannya.Jadi inget wajahnya yang menggoda kalau lagi merem melek. Hahay! Aduh masih pagi otak aku kotor banget perlu dipel biar bersih.
Mas Seto:
Lama bener balasnya, mikirin apa, sih?
Buset! Pasti, deh, nggak sabaran banget si abang kalau aku lama balesnya. Coba, deh kalau dia yang lama balesnya aku biasa saja. Dasar lelaki.
Me:
Au aah gelap. Serah Mas saja, btw sekarang di mana?
Mas Seto Typing...
Sampai beberapa menit berlalu layar ponselku hanya menampilkan bahwa ia sedang mengetik. Lah ngetik apaan emangnya lama bener? Mencurigakan!
Me:
Lamanya...
Mas Seto:
Ada deh, rahasia. Nanti juga ketemu.
Me:
Ya sudah, see you next week... Muach
Mas Seto:
Cipok terooosss... Gak ada rasanya.
Tuh kan? Pasti, deh, dia kalau aku kasih tulisan cium basah di chat balesnya gitu. Sudah tahu kan kita jauhan, masih saja minta yang beneran. Tapi hal ini yang bikin aku selalu kangen sama dia, nggak pernah jaim. Walau kita nggak pernah bisa jalan-jalan dengan bebas di Ibu Kota karena alasan privasi. Kalau kalian pikir Mas Seto sudah berkeluarga, kalian semua salah. Dia masih tidak terikat pernikahan atau hubungan dengan siapapun.
Selama ini lelaki itu hanya menjalani yang namanya FWB alias Friend With Benefit atau Teman Dengan Keuntungan. Ya seperti kami saat ini, Teman Tapi Ena Ena. Hehe...
Waktu istirahat makan siang telah tiba, aku pun memutuskan untuk kembali ke mess. Marena hari iniadalah keberangkatan ku ke Jakarta, jadi hari ini aku hanya bekerja setengah hari. Sore ini aku ikut mobil perusahaan dari Sumbawa ke Lombok, karena besok penerbanganku pagi sekali menuju Jakarta. Rencananya aku akan menginap beberapa hari di Jakarta sebelum kembali ke Kalimantan. Ada seseorang yang aku rindukan di sana, Mas Seto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi???
HumorNB : Harap bijak dalam membaca, cerita ini mengandung 21+ Ini cerita tentang pertemananku dengan seorang lelaki bernama Arriza Seto Kusumo. Ditengah pertemanan yang kami jalin selama ini tiba-tiba saja semuanya berubah. Kalian ingin tahu tentangku...