Rina sudah kuanggap seperti adik angkatku sendiri, apalagi ia juga pacar sahabatku. Namun ketika ia mulai bekerja satu kantor denganku, semuanya mulai berubah. Timbul insiden-insiden yang membuat hubungan kami semakin "menegangkan".
WARNING:
Mengand...
Terima kasih sudah mengikuti "Jumpa Lagi, Rina" dan menunggu selama puluhan purnama. Sebenarnya aku sempat menelantarkan cerita ini karena satu dan lain hal. Namun ketika aku membaca komentar teman-teman, baik di kolom komentar Wattpad, di pesan pribadi, dan juga di forum xxx, aku pun memutuskan untuk melanjutkannya lagi.
Sekarang aku memperkuat komitmenku untuk melanjutkan cerita ini sampai selesai. Karena itu, kalau teman-teman membaca ulang cerita ini, kalian akan menemukan beberapa bagian yang berubah dan bertambah. Aku juga memposting cerita ini di Fizzo, siapa tahu kalian ada yang menggunakan platform itu di ponsel kalian.
Alur dari cerita ini sebenarnya sudah ada di kepalaku sejak lama, tapi seperti biasa, di tengah jalan aku kehilangan minat untuk melanjutkannya. Ini adalah penyakit klasik para penulis stensilan amatir. Aku hanya bisa menulis cerita mesum ketika horny, dan sayangnya aku tidak horny setiap waktu.
Kisah Panji, Rina, dan Aris akan semakin berkonflik setelah ini. Akan ada beberapa tokoh baru yang muncul menambah tegang suasana. Awalnya, aku memang membuat cerita ini untuk pembaca pria. Namun setelah melihat statistik, ternyata banyak juga pembaca wanita. Jadi mohon maaf jika banyak deskripsi dan narasi dalam cerita ini yang mungkin kurang masuk dengan fantasi pembaca wanita. Ah, tapi tahu apa aku soal wanita?
Update terbaru akan dipublikasikan sebentar lagi. Semoga kalian menikmatinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
